Pelaku Usaha Wisata Sikka Didorong Optimalisasi Pasar Digital

Maumere, Ekorantt.com – Sekretaris PHRI Kabupaten Sikka, Martinus Wodon, mendorong pelaku usaha wisata setempat lebih optimal menggarap pasar secara digital.

Hal ini ia sampaikan usai Pelatihan Online Digitalisasi Desa Wisata dan Produk-Produk Wisata lainnya, kerjasama Kemenkominfo dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) dan serta dengan PT Telkom Indonesia pada akhir Juni 2021.

“Saatnya untuk mendampingi dan bersama-sama pelaku usaha pariwisata, pengelola desa wisata dan sanggar budaya untuk memasarkan produk-produk wisatanya secara digital agar dapat dikenal masyarakat luas baik nasional maupun internasional,” kata Martinus.

Fasilitator Lapangan dari Kemenkominfo melalui Bakti Kominfo Program Onboarding Desa Wisata dan Potensi Wisata lainnya ke dalam Platform Digitalisasi Pariwisata ini mengatakan pelatihan Onboarding desa wisata dan potensi wisata lainnya ke dalam Platform Digitalisasi Wonderin.id telah selesai dilaksanakan.

“Ketika berbicara digital harus ada jaringan internet. Sementara banyak desa di Kabupaten Sikka belum ada jaringan internet. Tapi tidak mengendurkan semangat pelaku desa wisata dan sanggar untuk mengikuti pelatihan digital. Target kita Onboarding harus tetap tercapai,” katanya.

Foto bersama pelaku usaha wisata Sikka dan pihak Kemenkominfo dan Bakti serta PT Telkom Indonesia (Foto: dok ist)

Dijelaskan, Pemerintah Indonesia menetapkan 5 Destinasi Super Prioritas (DSP) yakni Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika dan Likupang.

“Pengembangan infrastruktur dan peningkatan SDM serta penetapan calender of event difokuskan di 5 daerah ini dan daerah penunjang sekitarnya,” pungkas Martin.

Untuk Labuan Bajo, tambahnya, Kemenkominfo melalui Bakti melakukan Program Digitalisasi Desa Wisata dan Potensi Wisata lainnya di 10 kabupaten di NTT yakni Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata dan Alor.

Dalam konteks Sikka, demikian kata Martinus, 25 pelaku usaha telah mengikuti pelatihan digitalisasi. Ia pun mengharapkan desa wisata di Sikka menyiapkan produk- produk unggulan di desa, pelaku usaha, tour operator, homestay dan akomodasi.

“Sikka layak menjadi daerah tujuan wisata di Flores selain Labuan Bajo. Mari kita mempersiapkan diri. Onboarding digitalisasi desa wisata dan potensi lainnya di Sikka harus optimal dilakukan,”ujarnya.

Yuven Fernandez

spot_img
TERKINI
BACA JUGA