Kisah Arief, Siswa SMA Recis Bajawa Lepas dari Kecanduan ‘Game Online’ Demi Olimpiade

Bajawa, Ekorantt.com – Arief Yosep Ndiwal menjadi salah satu siswa SMAS Katolik Regina Pacis Bajawa yang lolos ke tingkat nasional dalam Kompetisi Sains Nasional (KSN). Ia ikut dalam kompetisi mata pelajaran ekonomi mewakili Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lolosnya siswa kelas XII Sekolah SMAS Katolik Regina Pacis ini menjadi kebahagiaan tersendiri baginya. Bukan hal yang mudah bagi Arief untuk bisa lolos ke pentas nasional mengingat di tengah pandemi Covid-19 kegiatan belajar mengajar harus dilaksanakan secara terbatas.

Arief mengaku, dirinya menyiapkan diri untuk mengikuti lomba sejak setahun lalu.

“Sebenarnya persiapannya sudah lama, yakni dari tahun lalu bulan November,” ujar pria asal Riung ini.

Saat itu, Arief tak bisa melepas kebiasaan bermain game online, seperti anak-anak kebanyakan saat ini. Bahkan, ia sudah kecanduan untuk bermain game online.

iklan

“Saya ini pencandu game online, mungkin seperti kawan-kawan muda lain yang ada di luar sana. Kalau tidak ada jam pelajaran pasti main dulu”, ujarnya.

Menurutnya keputusan untuk meninggalkan game online bukan hal yang mudah. Keinginan untuk bermain game online kadang mengusik pikirannya saat melakukan berlatih soal-soal olimpiade KSN.

Namun Arief mengaku terus memfokuskan diri untuk lebih giat belajar demi mengikuti olimpiade tersebut.

Pernah Gagal

Arief pernah mengikuti lomba KSN sewaktu dirinya masih duduk di kelas X SMA. Namun dirinya tak bisa lolos ke level nasional.

Kegagalan ini tak mengikis semangatnya. Arief malah semakin bersemangat dan terus belajar bersama guru pembimbing.

“Dulu saya hanya sampai di tingkat kabupaten. Saat itu saya berada di urutan tiga setelah dua sahabat saya dari Seminari Mataloko. Tapi kegagalan itu memacu saya untuk lebih giat belajar dan aktif bertanya kepada guru pendamping saya,” tuturnya mengenang.

Setahun kemudian, lomba yang sama diikutinya saat kelas XI. Saat itu, lomba berlangsung di Ruteng, Kabupaten Manggarai. Arief kembali mengalami kegagalan.

Setelah dua kali gagal, kini Arief bisa tembus ke level nasional.

Semangatnya itu mendapat apresiasi dari Ketua Yayasan Yasukda Ngada, RD. Silverius Betu.

Romo Silverius bilang, langkah yang diambil Arief untuk fokus menyiapkan diri dalam olimpiade ini menjadi kebanggaan bagi dirinya selaku ketua yayasan Yasukda Ngada.

“Saya senang dalam wawancara bersama anak-anak ini. Mereka tahu bahwa mereka punya kebutuhan bermain, tapi mereka tahu juga tanggung jawab mereka sebagai pelajar,” ungkapnya.

Romo Silverius juga mengapresiasi kepala sekolah, para guru yang telah membimbing para siswa untuk menjuarai olimpiade tingkat Provinsi NTT.

Untuk diketahui, SMAS Katolik Regina Pacis Bajawa menjadi satu-satunya sekolah yang mengutus siswa terbanyak yakni tiga orang dalam perlombaan ini.

Belmin Radho

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA