Tak Ingin Hanya Papan Nama, Kades Kolisia B Minta Lembaga Mitra Dampingi Bumdes Nusakutu

Maumere, Ekorantt.com – Kepala Desa Kolisia B, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka Yuvensius Dindus meminta lembaga mitra seperti Bank NTT, KSP Kopdit Pintu Air, Yomari Golden Organic dan Asosiasi Desa Wisata agar memaksimalkan pendampingan terhadap Bumdes Nusakutu.

Kades Dindus menyatakan hal ini berkaca dari kehadiran lembaga usaha desa itu sejak 2017 yang tampak hanya sekedar papan nama alias mati suri.

Untuk itu ia berharap agar lembaga mitra dapat membantu menggerakan usaha desa melalui Bumdes Nusakutu.

“Mari bersama-sama satukan tekad untuk menjadikan bumdes sebagai penggerak ekonomi desa yang dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat desa agar keluar dari lilitan kemiskinan,” kata Kades Dindus saat Pengukuhan Pengurus Bumdes Nusakutu dan Melantik Perangkat Desa Kolisia B atas nama Vinsensius Martin pada Sabtu, (27/11/2021).

Dindus juga meminta pengurus bumdes yang baru dikukuhkan dan perangkat desa dilantik untuk selalu memadukan doa dan kerja. “Tanpa dua hal ini adalah sia-sia usaha kita,” tandas Dindus.

iklan

Senada dengan Kades Dindus, Ketua BPD Kolisia B Bernabas Bogo meminta pengurus Bumdes Nusakutu untuk mulai usaha dari potensi yang ada di desa.

“Jelasnya jika bumdes sebagai pelaku ekonomi desa mengoptimalkan potensi yang ada di desa untuk kesejahteraan masyarakat desa maka lembaga mitra pasti membantu,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi pemerintah setempat yang bertindak sebagai fasilitator yang baik sebagai panitia seleksi yang independen sesuai dengan regulasi sehingga menghasilkan perangkat desa yang bebas dari intervensi pihak lain.

Camat Magepanda Yosephus Desiderius Parera ketika memberikan sambutan mengatakan pihak bumdes harus membuka jejaring dengan lembaga lain.

“Walaupun potensi berkelimpahan seperti sumber daya alam handal tapi kalau fasilitas pendukung dan pendampingan dalam bentuk modal tidak ada tentu menjadi persoalan. Maka bangun jejaring sangat dibutuhkan,” ujar Yosephus.

Sosialisasi Garam Pintar

Menindaklanjuti surat Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka Nomor BSDA 511/02/XI/2021 tanggal 17 November 2021 perihal himbauan untuk menggunakan atau membeli produk garam konsumsi beryodium Cap Pintu Air, Camat Yosephus mengundang Manajer PT Garam Pintar Asia Ifan Parera untuk mensosialisasikan produk garam usai acara Pengukuhan Bumdes Nusakutu Desa Kolisia B.

Sebelum sosialisasi produk garam, Waket III KSP Kopdit Pintu Air Pusat yang membidangi Humas dan Promosi Vinsensius Deo menjelaskan tentang KSP Kopdit Pintu Air.

Sosialisasi dari KSP Kopdit Pintu Air (Foto : Yuven Fernandez/Ekora NTT)

Dihadapan pengurus Bumdes Nusakutu, mantan Dosen Unflor Ende ini dengan tegas mengajak untuk bergabung dengan Pintu Air.

“Jangan ragu bergabung dengan KSP Kopdit Pintu Air karena tingkat kepuasan masyarakat terhadap koperasi yang berpusat di Rotat Nita ini sangat tinggi. Hal ini terbukti dengan saat memasuki usianya ke 25 anggota koperasi sudah mencapai 306 ribu orang,” ujar Vinsen.

Sementara, Manajer PT Garam Pintar Asia Ifan Parera menuturkan salah satu sektor riil yang digarap oleh Kopdit Pintar adalah memproduksi garam yodium cap Pintu Air sebagai upaya terobosan untuk menggairahkan petani garam lokal demi meningkatkan taraf hidup mereka.

Menurut pria energik ini, ide garam lahir karena ada potensi berupa garis pantai. Untuk itu Ifan minta Bumdes Nusakutu bersama kelompok masyarakat pesisir menghasilkan bahan baku garam yang akan dibeli KSP Kopdit Pintar.

“Kami siap mendampingi dan bahan baku siap dibeli,” tandasnya.

Ifan mengatakan bumdes sebagai pelaku ekonomi sekaligus penggerak ekonomi desa harus satu hati melaksanakan roda kegiatan lembaga usaha tersebut.

“Jika potensi SDA berlimpah ditopang tersedianya SDM handal tetapi kekuatan sosial rendah maka sia-sia semua program dari bumdes yang mau dieksekusi,” kata Ifan mengingatkan.

Dikatakan, selama ini masyarakat NTT tahu bahwa garam beryodium dibuat di Jawa.

“PT Garam Pintar Asia hadir di Desa Kolisia B membawa kabar gembira bahwa PT Garam Pintar mengelola garam menggunakan standar SNI dengan pengawasan BPOM dan Halal. Karena garam dengan standar industri maka garam beryodium Cap Pintar menggunakan standar SNI,” pungkas Ifan.

Ia mengharapkan masyarakat Desa Kolisia B dan Kecamatan Magepanda secara umum agar tidak ragu menggunakan produk sendiri dari kota Maumere yakni  dari Pintar demi menunjang program ‘Bela, Beli, Sikka’.

Selain sosialisasi dari KSP Kopdit Pintar juga dari Yomari Golden Organic terkait pupuk revolusioner dengan teknologi Nano Jepang.

Yuven Fernandez

TERKINI
BACA JUGA