Bajawa, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Ngada tengah menyiapkan sejumlah skema bagi tenaga honor yang ditempatkan di sejumlah badan dinas.
Dalam catatan pemerintah, sekitar 2000-an tenaga honor yang menyedot anggaran daerah hampir 40 miliar per tahun.
Wakil Bupati Ngada Raymundus Bena mengatakan sejumlah skema tersebut terdiri pemberhentian tenaga honor hingga pemotongan gaji para tenaga honor untuk sementara waktu.
“Data tenaga honor sudah kita serahkan kepada bagian organisasi untuk dianalisa sesuai beban kerja setiap dinas dan dalam waktu dekat kita akan umumkan,” ujarnya saat ditanya wartawan, Selasa (11/01/2022).
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan evaluasi bagi para honorer yang tidak punya niat bekerja atau yang sudah tergabung dalam partai politik.
Menurut mantan anggota DPRD Ngada tersebut, sebelumnya pihak sudah mengarahkan para honorer untuk membuat surat lamaran ulang kepada dinas dan ditujukan kepada bupati untuk dilakukan pertimbangan.
“Dari hati saya dan pak bupati tidak rela untuk melakukan hal ini, makanya kita akan melihat bersama bagian organisasi, mungkin ada dinas-dinas yang butuh tenaga tapi tidak direkrut. Maka mungkin kita akan coba geser,” katanya.
Menurut Wabup Raymundus, untuk bagi tenaga honorer yang aktif tergabung dalam partai politik pihaknya akan melakukan pertimbangkan untuk dilanjutkan maupun kontraknya.
“Pembayaran gaji bagi para honorer selama ini berasal dari dana alokasi umum (DAU), namun anggaran kita dipotong akibat pandemi,” jelas Wabup Raymundus.
Pihaknya sudah menyampaikan kepada para honorer untuk melakukan lamaran ulang kepada dinas dan ditujukan kepada bupati ngada.
Politisi PKB tersebut mengungkapkan saat ini pemerintah daerah sudah melakukan pembatasan penerimaan tenaga honor baru di lingkup Pemkab Ngada.
Belmin Radho