Cegah Stunting, Pemdes Ulupulu 1 Tingkatkan Pemberian Makanan Tambahan

Mbay, Ekorantt.com – Pemerintah Desa Ulupulu 1, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo telah membuat skema baru untuk mencegah kekerdilan (stunting) di wilayah itu. Mereka menerapkan pola naik satu level dalam pemberian makanan tambahan (PMT).

Kepala Desa Ulupulu 1 Emilianus Meze menyatakan peningkatan level PMT sebagai langkah untuk menekan angka stunting yang berjumlah 40 anak dari 127 angka kelahiran. Angka itu tergolong tinggi di tingkat Kabupaten Nagekeo.

Oleh pemdes setempat, kendala yang dihadapi ialah sumber daya manusia, di mana pemberian makanan masih terpola secara tradisional.

Sebab itu, pemerintah desa meningkatkan pemberian makanan tambahan setiap minggu, khusus terhadap 40 anak yang kategori pertumbuhan dan berat badan di bawah garis merah. Kemudian melakukan sosialisasi dan pendampingan secara kontinyu.

“Karena pada tahun sebelumnya anak-anak memberikan PMT sebulan sekali, sehingga kita akan menaikan setiap anak, setiap minggu. Misalkan telur kita berikan tujuh butir dengan susu sebanyak tujuh sachet. Setelahnya kita akan evaluasi, berkembang atau tidak anak itu. Kalau tidak berkembang, berarti ada masalah lain,” kata Emilianus, Senin (25/04/2022) di Ndora.

iklan

Peningkatan pemberian makanan bergizi kepada anak-anak didukung dengan alokasi anggaran dana desa melalui bidang pemberdayaan masyarakat. Pemerintah desa mengalokasikan lebih dari Rp50 juta secara bertahap untuk pendampingan dan sosialisasi.

“Rencana kita ke depan akan melakukan pendampingan dengan sistem kunjungan rumah atau “door to door”. Target kita angka akan menurun pada Agustus nanti. Kita tidak bisa membatasi kelahiran tetapi hanya memberi motivasi dan pendampingan terhadap ibu-ibu untuk menjaga kesehatan anak. Mulai hari pertama hingga seribu hari ke depan,” terang Emilianus.

Sosialisasi juga akan diberikan kepada para remaja usia 18 tahun ke atas, terutama kaum perempuan usia subur mengenai perilaku hidup bersih dan sehat.

Di sisi lain, pemdes juga mendorong kelompok-kelompok dasa wisma pada setiap RT untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai taman gizi keluarga.

Bidan Desa Ulupulu 1, Erlin Co’o menyatakan faktor ekonomi menjadi persoalan mengatasi masalah stunting di wilayah itu. Tekanan ekonomi membuat masyarakat sulit menjaga kesehatan keluarga.

“Dalam satu minggu (pemberian) makanan protein hewani hanya satu sampai dua kali, sama saja. Masalah akan tetap ada,” ujar Erlin.

Namun, pihaknya telah menggunakan pola baru untuk mencegah masalah stunting di Desa Ulupulu 1. Berdasarkan koordinasi dengan pemerintah desa dan bagian gizi Puskesmas Nangaroro, pemberian makanan tambahan akan ditingkatkan kepada 40 balita stunting.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA