Mbay, Ekorantt.com – Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Nagekeo mencatat sebanyak 5 (lima) paket wisata tujuan Nagekeo dibatalkan akibat dampak kenaikan harga tiket masuk Pulau Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
“Saya di Nagekeo, saya tour guide sudah ada lima grup (wisatawan) yang akan tour bersama saya dibatalkan bulan Agustus dan akhir bulan Juli karena tour-nya sampai dengan Agustus,” ujar Yohanes Siku saat dihubungi, Selasa (2/8) siang.
Yohanes ialah salah satu tour guide sekaligus Ketua HPI Nagekeo yang gencar mempromosikan pariwisata di Nagekeo.
Ia berkata, kebijakan kenaikan harga tiket masuk Pulau Komodo dari semulanya Rp200 ribu menjadi Rp3,75 juta bukan hanya memberi dampak negatif bagi Labuan Bajo dan pelaku wisata tapi termasuk daerah lain di daratan Flores.
Faktanya, banyak paket wisata yang sudah direncanakan sebelumnya dibatalkan akibat polemik tiket di Labuan Bajo.
“Ya, memang Labuan Bajo ialah pintu masuk pariwisata di Flores. Karena ikon utama adalah komodo, sementara di daerah ini penunjangnya,” tutur Yohanes.
Ia menuturkan kebijakan pemerintah yang kemudian mempengaruhi pembatalan kunjungan wisata mancanegara tentu merugikan pariwisata di Nagekeo.
Adapun potensi yang sebenarnya sedang berjuang mempromosikan destinasi pariwisata di Nagekeo pasca pandemi Covid-19 menjadi kendur akibat kebijakan yang tidak rasional.
“Kampung Kawa, destinasi Ebulobo, Ngabatata, Tiwu Napu, bukti Mogu Jara, perkampungan Ngegedhawe dan Pulau Kinde itu adalah satu kesatuan tour yang sudah kami programkan, tapi dibatalkan semua oleh wisatawan,” kata dia.
Yohanes menyebut, sebelumnya sebanyak 16 grup wisatawan akan berkunjung ke Kampung Kawa dibatalkan akibat pandemi Covid-19.
Kemudian direncanakan kembali pada tanggal 4 Agustus dan 5 Agustus oleh satu grup dari Prancis dan tanggal 9 Agustus satu grup (enam orang) dan Desember ada 15 wisatawan yang merencanakan ke Kawa.
“Nah, itu semua yang dibatalkan. Belum lagi tamu dari travel agent dari Maumere dan Labuan juga dibatalkan karena polemik ini,” kata dia.