Dua Siswa SMAK Frateran Podor Larantuka Jadi Duta Tanos Provinsi NTT

Larantuka, Ekorantt.com – Dua siswa SMA Katolik Frateran Podor Larantuka Adrianus Misi Boleng dan Yeren Vania Cikita Amalo berhasil meraih prestasi inovasi sehingga menjadi Duta Tanos NTT 2022.

Tanos (Tantangan Inovasi Siswa) merupakan salah satu program yang diselenggarakan oleh Direktorat Sekolah Menengah Atas, yang dilaksanakan melalui media sosial. Program ini diharapkan para siswa SMA mampu menunjukkan semangat berinovasi.

Kedua siswa tersebut berhasil dan kini tengah mempersiapkan diri guna mengikuti ajang nasional bersama 30-an provinsi di Tanah Air.

Kepala SMAK Frateran Podor Larantuka Robertus Sabon Taka mengatakan kedua siswa tersebut berhasil setelah mengikuti seleksi dari tahap ke tahap.

“Ada tiga hal yang diperlombakan yakni pembuatan film pendek, menciptakan lagu dan terakhir adalah duta SMA. Setelah melewati seleksi tahap kedua yang lolos adalah dua orang anak kami,” ujar Robertus.

iklan

Dengan meraih prestasi itu, kedua siswa SMAK Frateran Podor berhak mewakili NTT dan jadi Duta Tanos Provinsi NTT, kata Robertus.

Secara kelembagaan, ia melanjutkan, sangat siap mendukung aktivitas siswa yang berhubungan dengan pengembangan diri dan peningkatan prestasi.

“Hal itu menjadi kepedulian sekolah ini. Saya menomorsatukan hal-hal semacam itu. Saya bersyukur karena teman-teman staf juga mendukung. Karena kita punya visi sekolah yakni; menghasilkan warga sekolah yang teguh dalam iman, unggul dalam kepribadian, berwawasan nasional, memiliki kecakapan abad-21 yakni; kritis, kreatif, komunikatif,” beber Robertus.

“Saya berharap mereka bisa sampai ke puncak. Kalau tidak sampai pun ini sudah merupakan sebuah prestasi,” kata dia menambahkan.

Yohana Cristanti G. Ritan, salah satu guru pembimbing menyebutkan sebanyak 13 siswa yang dipilih mengikuti kegiatan tersebut.

Mereka (siswa) mengerjakan karya tulis ilmiah sambil online dengan guru pembimbingnya. Peserta didik diarahkan membuat curriculum vitae dengan menyertakan sertifikat serta mendaftarkan diri secara mandiri.

“Dari 13 peserta yang ikut, empat peserta lolos seleksi awal. Selanjutnya, tiap peserta harus buat video dan mereka diberi waktu satu minggu. Hasilnya dua orang lolos jadi duta provinsi,” ujar Yohana.

Saat ini pihaknya bersama tim guru sedang mempersiapkan dua peserta didik tersebut untuk berselancar di tingkat Nasional.

“Mereka akan mengikuti pelatihan secara online dan buat karya tulis selama tiga hari. Tapi, hingga saat belum ada informasi dari pihak Direktoral soal jadwalnya,” paparnya.

Adrianus Misi Boleng, siswa SMAK Frateran Podor yang lolos ke jenjang Nasional memilih tema; Aktualisasi profil pelajar Pancasila di sekolah maupun di kehidupan sehari-hari.

“Dari tema tersebut, saya memilih judul iImplementasi profil pelajar Pancasila dan penguatan karakter para peserta didik di SMAK Frateran Podor Larantuka,” ujarnya.

Berbeda dengan Adrianus, Yeren Vania Cikita Amalo lebih tertarik mengulas soal tema perundungan dan intoleransi dan kekerasan seksual. Judul yang ia pilih adalah upaya mengatasi bullying di kalangan remaja.

“Kalau dilihat sekarang ini bullying berdampak buruk bagi anak. Orang tua dapat mengajarkan anak untuk tidak jadi pelaku bullying,” terang Vania.

Untuk diketahui, masa persiapan bagi para peserta lomba kurang lebih dua bulan. Para peserta lomba rela mengorbankan waktu liburan mereka demi mengerjakan karya ilmiah untuk mencapai prestasi pada level yang lebih tinggi.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA