Maumere, Ekorantt.com – Ketua Kopdit Pintu Air Yakobus Jano menegaskan bahwa pengelola Kopdit Pintu Air harus menjadi pelayan bagi anggota.
Karena itu butuh kesiapan untuk melayani anggota hingga ke pelosok desa.
“Anda dipanggil Pintu Air untuk menjadi pelopor untuk ke wilayah desa dan pelosok-pelosok menyadarkan nelayan, petani, peternak, dan buruh untuk menabung di Koperasi. Dengan menabung bisa saling membantu antar sesama anggota,” ungkap Jano ketika membuka On the Job Training (OJT) Komite dan Manajemen KSP Kopdit Pintu Air tahun 2022 di Rotat, Selasa (10/10/2022).
Kegiatan ini diikuti 118 peserta dari seluruh cabang KSP Kopdit Pintu Air di Indonesia. Mereka telah menjadi relawan selama setahun di masing-masing cabang.
“Setelah enam hari mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan untuk melepaskan jaket lama kebiasaan buruk seperti malas kerja dan tidak disiplin dan kenakan jaket baru rasa memiliki Pintar sebagai ladang pengabdianmu,” pesan Jano.
“Layani anggota dengan baik sehingga anggota merasa dihormati dan dilayani secara bermartabat. Bangun komunikasi yang baik dengan anggota, sehingga mereka pulang dapat menularkan hal yang baik kepada orang lain tentang pelayanan di Pintar,” tambah Jano.
Jano juga mengingatkan peserta untuk selalu bersyukur kepada Tuhan.
“Awali kegiatan dengan berdoa. Moto Ora et Labora harus melekat dalam diri komite dan manajemen. Doa harus dipadukan dengan kerja baru berimbang,” pungkasnya.
Sementara General Manajer Gabriel Pito Sorowutun mengajak peserta OJT untuk mendalami lebih dalam tentang sejarah dan spiritualitas yang diemban KSP Kopdit Pintu Air.
“Maknailah enam hari ini untuk bertolak lebih jauh agar mengetahui Pintu Air sesungguhnya. Sehingga dalam tugas dan pelayanan selalu punya target dan tanggung jawab,” ungkap Sorowutun.
Salah satu peserta dari Cabang Kefamenanu Frederika Roswita Kobesi kepada Ekora NTT, mengatakan bahwa keputusan untuk bekerja di Pintu Air lebih pada pelayanan yang cepat dan tidak berbelit-belit.
“Saya ajak keluarga untuk menjadi anggota karena keunggulan yang dimiliki Pintu Air dalam pelayanan,” ujar Wita.
“Selama enam hari kami mendapatkan profil Pintar sesungguhnya dan pelayanan prima agar dalam melaksanakan tugas selalu berpedoman pada lima ayat kunci, spiritualitas dalam pelayanan,” tutup Wita.