Mbay, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Pertanian (Distan) meminta petani segera menyiapkan lahan untuk menanam berdasarkan prakiraan BMKG mengenai peralihan musim kemarau ke musim hujan lebih awal.
“Peralihan musim dengan anomali iklim saat ini memang semakin tajam. Kami sudah informasi kepada masyarakat melalui PPL untuk segera mempercepat menyiapkan lahan,” ujar Kepala Dinas Pertanian Nagekeo Oliva Monika, Jumat.
BMGK menyatakan fenomena La Nina dan Indian Ocean Dipole (ION) negatif menjadi penyebab pola cuaca di Indonesia berubah, termasuk di wilayah Nagekeo. Hal itu menyebabkan musim hujan terjadi lebih awal.
Cepatnya peralihan musim panas ke musim hujan dari sebelumnya atau fluktuasi curah hujan pada periode ini, bagi Oliva ialah hal yang normatif. Sebab, standar musim tanam di Indonesia pada umumnya pada segmen pertama biasa terjadi pada Oktober hingga Maret. Sedangkan segmen kedua pada April-September
Dengan kondisi ini, Oliva menyarankan petani agar bisa beradaptasi dengan kondisi cuaca serta dapat menyiapkan lahan untuk menanam.
“Intensitas hujan semakin tinggi sehingga sudah masuk pada segmen musim tanam pertama,” ujar Oliva.
Mengenai keadaan cuaca di Nagekeo, Pemda Nagekeo pernah kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) menyiapkan aplikasi pola curah hujan.
Oliva menyatakan aplikasi tersebut memang belum ter-update pada tahun ini, namum pola curah hujan di Nagekeo tidak jauh bergeser dari prediksi keakurasian aplikasi yakni di atas 80%.
“Keaktifan petani sangat ditentukan keadaan cuaca. Tetapi saya menyarankan mereka harus tetap mengisi (bertani) karena krisis pangan di dunia ini sudah mulai nyata. Jangan cemas dan harus terus menanam apa saja sebagai bahan konsumsi pangan,” kata Oliva berpesan.