KUM Gandeng Agro Mar Indonesia Bangun Pusat Pembelajaran Hortikultura

Maumere, Ekorantt.com – Keuskupan Maumere (KUM) menggandeng Agro Mar Indonesia (AMI) membangun pusat pembelajaran hortikultura di Maumere.

Direktur PT Agro Mar Indonesia, Yance Maring, mengatakan, sejak 2022 lalu, Keuskupan Maumere bersama PT Agro Mar Indonesia membangun Agrowisata dan Pusat Pembelajaran Hortikultura di atas lahan tanah Keuskupan Maumere seluas satu hektare yang berlokasi di samping SMAK Frateran Maumere.

“PT Agro Mar Indonesia dan pihak Keuskupan Maumere melihat perlu dibangunnya pusat pembelajaran hortikultura berbasis teknologi dan agrowisata untuk kepentingan umat Keuskupan Maumere dan masyarakat Sikka umumnya,” tegas Yance, Rabu (12/7/2023).

“Saat ini sedang dalam proses pembangunan dan realisasi sudah mencapai 50 persen. Selain itu pusat pembelajaran kita juga mencoba akses wisata baru yaitu wisata pertanian,” tambah Yance.

Proses pembangunan Pusat Pembelajaran Hortikultura – Ekora NTT

Yance bilang, rata-rata tempat wisata yang ada di Flores adalah wisata alam sehingga pihaknya menawarkan model wisata berbasis pertanian.

Sementara Ekonom Keuskupan Maumere RD Fransiskus Sare, mengatakan, lahan kosong satu hektare milik Keuskupan Maumere tersebut disulap jadi budidaya tanaman hortikultura dengan menggunakan teknologi modern.

“Keuskupan Maumere mau menjadikan areal budidaya tanaman hortikultura ini sebagai wadah pembelajaran dan contoh bagi paroki-paroki Keuskupan Maumere untuk perlahan-lahan meninggalkan pertanian kultural dengan sentuhan teknologi modern,” ujar Romo Fancy, sapaan akrab RD Fransiskus Sare.

Selain itu, tambah Romo Fancy, dari sisi agrowisata areal tanaman pertanian dikemas sedemikian rupa baik bedengan dan tempatnya simetris sehingga enak dipandang mata.

“Areal pertanian dikemas begitu baik sehingga membuat orang tidak jenuh datang ke tempat ini karena ada wisata berbasis pertanian dan dilengkapi dengan pondok-pondok tempat pembelajaran,” tegasnya.

Romo Fancy juga mengatakan proyek tersebut bertujuan mulia sehingga didukung Keuskupan Maumere, instansi pemerintahan, dan Bank Indonesia.

“Proyek ini didukung dana dari dinas-dinas terkait, Bank Indonesia karena mereka telah melihat hasil nyata di mana tahun 2022 lalu lahan kosong di Lepo Bispu Maumere dijadikan budidaya pertanian,” ungkap Romo Fancy tanpa menyebut jumlah anggaran.

“Pusat pembelajaran hortikultura di tengah kota Maumere ini mau mengajak umat Keuskupan Maumere untuk menanamkan mental kerja. Itulah nilai edukasinya,” tutupnya.

TERKINI
BACA JUGA