Petani di Ngada Hadang Mobil Gubernur NTT, Keluhkan Kelangkaan Pupuk Hingga Masalah Irigasi

Karlin dan petani lain terpaksa membeli pupuk non subsidi dengan harga jauh lebih mahal

Bajawa, Ekorantt.com – Gubernur NTT, Melkiades Laka Lena melakukan kunjungan kerja sehari di Kabupaten Ngada pada Kamis, 10 April 2025.

Melki berkesempatan meninjau Bendungan Wirase yang terletak di Desa Tarawali, Kecamatan So’a.

Di sela-sela kunjungan, Melki mendapat kejutan dari ibu-ibu setempat. Maria Fransisca Menge, petani asal Desa Tarawali, nekat menghadang mobil gubernur saat melintas di ruas jalan sekitar persawahan.

Maria saat itu sedang memanen padi di sawahnya seluas 1 hektare. Ia kemudian mengajak seorang petani lainnya, Karlin Nina, untuk bertemu Gubernur Melki.

“Tadi kami dengar dari petani lain bahwa ada kunjungan bapak gubernur, makanya kami ke sini,” ungkapnya.

Ia menyampaikan aspirasi secara langsung terkait persoalan petani di wilayahnya, mulai dari kelangkaan pupuk, cetak sawah baru, obat-obatan pertanian yang mahal, dan masalah irigasi.

“Tadi kami sampaikan terkait persoalan yang kami alami. Kami minta pak gubernur rehab Bendungan Radawea. Kalau bisa diperlebar supaya kami tidak kesulitan air, apalagi kami yang sawah berada di tengah,” tutur Maria.

Ia bilang, produktivitas padi di sawahnya terus menurun beberapa tahun belakangan. Dalam satu masa tanam, ia hanya memanen satu ton lebih, dari sebelumnya bisa mencapai dua ton.

“Hasil ini hanya untuk makan dan biaya anak sekolah. Mau menabung tidak mungkin, sehingga kami berharap perhatian pemerintah,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Karlin yang mengaku akibat dari kelangkaan pupuk, produktivitas padi menurun.

“Selama ini pupuk yang jadi kendala yang kami hadapi. Stok di distributor biasa cepat habis,” ucap dia.

Karena itu, Karlin dan petani lain terpaksa membeli pupuk non subsidi dengan harga jauh lebih mahal yakni mencapai Rp400 ribu per karung.

Melki saat berbincang dengan Maria dan Karlin, mengatakan bahwa pemerintah sudah menangkap keluhan itu dalam kunjungan ke Bendungan Wirase.

Ia mengatakan Kabupaten Ngada memiliki potensi pertanian yang cukup besar, namun kendala yang dialami yakni persoalan air, bibit, pupuk, dan irigasi.

Melki menargetkan pembukaan sawah baru seluas 300 hektar di Ngada.

“Dengan cara ini saya yakin Kabupaten Ngada swasembada pangan,” pungkasnya.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA