Maumere, Ekorantt.com – Pimpinan Paud Ikan Kombong Sinde Kabor Kota Uneng, Lusia Pelinta Lewar, mengungkapkan rasa bangga karena Paud yang dinakhodainya meraih akreditasi C.
“Saya bangga karena baru lima tahun dalam segala keterbatasan, kami mampu memenuhi delapan standar Paud dan puji Tuhan kami meraih akreditasi C,” kata Lusia ketika disambangi Ekora NTT di Paud Ikan Kombong Rabu (26/7/2023).
Inta demikian ia biasa disapa, mengatakan, akreditasi dilakukan oleh tim asesor Dinas PKO Sikka pada 22 Oktober 2022 lalu.
Inta mengaku, ada tiga Paud di Kelurahan Kota Uneng yang sudah lama tapi baru Paud Ikan Kombong yang terakreditasi.
“Saya bersama dua ibu pendamping Paud mencari informasi tentang 8 standar Paud dari Paud yang sudah terakreditasi. Ibu Pengawas binaan juga bersedia membantu sehingga akreditasinya berjalan dengan baik,” beber Inta.
“Kami menyiapkan 8 standar Paud, foto-foto dan video kegiatan pembelajaran setiap hari,” tambahnya.
Paud Ikan Kombong berdiri tanggal 16 Juli 2016 di mana sebelumnya bergabung dengan Paud Kampung Garam.
Seperti yang disaksikan Ekora NTT, ada fasilitas yang masih kurang seperti lemari, kursi, dan meja anak juga meja guru serta pintu sekolah yang tidak layak dipakai.
“Masih harus dibenahi pagar sekolah untuk keamanan anak, lingkungan yang harus bersih. Sedangkan MCK Paud rusak sehingga pinjam pakai MCK di Masjid,” ujarnya.
Sementara Koordinator Mahasiswa KKN Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Oswal, menjelaskan, selama tiga hari (26-28 Juli 2023) 15 mahasiswa Unwira Kupang belajar dan bermain bersama ke-26 anak Paud ini.
“Saya dan teman-teman bangga karena kreativitas anak Paud sungguh-sungguh tampak. Selain itu, sejak dini anak-anak sudah diajarkan toleransi beragama. Karena 85 persen anak Paud beragama Islam dan sisanya beragama Kristen Katolik,” kata mahasiswa asal Manggarai ini.
Selama 3 hari di Paud Ikan Kombong, lanjut Oswal, pihaknya menerapkan program kampus yakni Aman Calistu (Adikku Mantap Membaca, Menulis, Menghitung).
“Di jenjang Paud dan SD program Aman Calistu untuk membantu anak-anak fasih membaca menulis dan menghitung,” kata Oswal.
Selain itu ada kegiatan bakti sosial, percepatan penanganan stunting di posyandu-posyandu dan kegiatan lain yang mendukung perekonomian warga.
