Maumere, Ekorantt.com – Ketua Pengurus Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano, terus mengumumkan tingkat pencapaian kantor cabang yang terus sukses meraih sisa hasil usaha (SHU) tertinggi pada setiap awal bulan.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memacu semangat dan motivasi kerja dari masing-masing kantor cabang supaya dapat meraih predikat sebagai yang terbaik.
Bukan sekedar berorientasi untuk mendapatkan bonus laba (Bola) di akhir tahun, kata Yakobus.
Perlu diketahui bahwa Pengurus Kopdit Pintu Air sejak tahun buku 2022 telah memutuskan untuk memberikan penghargaan bagi cabang-cabang yang pada akhir tahun buku dapat meraih SHU di atas satu miliar.
Tidak tanggung-tanggung, bonus yang diberikan itu nilainya sebesar 1 kali gaji, dua miliar 2 kali gaji dan 3 miliar mendapat 3 kali gaji sebulan. Pemberian bonus laba itu hanya sampai capaian tiga miliar.
“Jangan sampai ada cabang yang dapat menarik Bola, muncul penyakit aids (angkuh, iri hati, dengki, dan serakah). Mudah-mudahan ini tidak terjadi. Kalau orang sukses dan berprestasi kita harus junjungnya dan belajar dari kesuksesan yang mereka dapati,” ujar Yakobus.
Yakobus menegaskan hal ini kepada peserta misa syukur Jumat pertama yang berlangsung di Aula Sumur Yakob, lantai 3 gedung Kantor Pusat Kopdit Pintu Air di Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, Jumat, 4 Agustus 2023.
Disampaikan bahwa sampai akhir Juli 2023, jumlah anggota Kopdit Pintu Air telah mencapai 372.960 orang. Penambahan jumlah anggota terus mengalami tren positif sebagai bukti penerapan strategis kerja serta penerapan produk layanan yang sukses menarik minat masyarakat untuk bergabung menjadi anggota Pintu Air.
Kesuksesan itu telah mengantar sejumlah kantor cabang meraih SHU di atas Rp1 miliar. Digambarkan pada Juli 2023, Kopdit Pintu Air sukses meraih SHU 67 persen dari Rp31 miliar yang ditargetkan lembaga atau mampu mendulang Rp20,07 miliar.
Adapun cabang–cabang yang sukses meraih SHU di atas Rp1 miliar pada Juli diantaranya, Cabang Betun pada bulan Juni Rp1,2 miliar naik pada Juli menjadi Rp1,8 miliar.
Selanjutnya, Cabang Akkareso Makassar pada Juni Rp1,3 miliar naik pada Juli 1,6 milair. Cabang Oesao, bulan Juni Rp1,1 miliar naik pada Juli menjadi Rp1,3 miliar.
Kemudian, Cabang Nangablo bulan Juni Rp1,1 miliar naik pada bulan Juli Rp1,3 miliar. Cabang Sidoarjo, Juni Rp1,02 miliar naik pada bulan Juli menjadi Rp1,2 miliar.
Cabang Lembor, bulan Juni Rp1,05 miliar naik pada bulan Juli Rp1,1 miliar dan Cabang Atambua bulan Juni Rp808 juta naik pada Juli Rp1,1 miliar.
Yakobus menegaskan agar dapat mencapai target tidak cukup lagi dengan mengandalkan 3 indikator kunci (penambahan anggota baru 125 orang sebulan, jumlah anggota aktif 50 persen serta total pendapatan bunga 20 persen ) untuk masing-masing kantor cabang.
Namun yang paling penting adalah menjadikan data sebagai alat untuk membentuk sistem kerja. Data yang dimaksud adalah, data penunggak, data anggota pasif, data rencana kunjungan, dan data anggota potensial calon peminjam.
“Untuk mencapai itu model kerja kita tidak main-main. Data menjadi sangat penting guna membantu kita untuk merencanakan penanganan. Data pula sebagai sumber rezeki kita,” tutur Yakobus menandaskan.