Maumere, Ekorantt.com – 75 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Kelas IIB Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjalani pemeriksaan HIV/AIDS, Kamis (12/10/2023).
Kegiatan ini melibatkan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sikka, Dinas Kesehatan dan Puskesmas Beru.
Pemeriksaan HIV diawali konseling dengan menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh petugas dan nakes.
Kemudian masing-masing WBP diambil darahnya untuk mendeteksi dini kemungkinan munculnya penyakit HIV yang diderita oleh para WBP, sehingga jika ditemui dapat dilakukan perawatan dan pengobatan sedini mungkin.
Perwakilan KPA Sikka Yuniati mengungkapkan, awalnya HIV berasal dari Kongo yang mula-mula ditemukan pada hewan simpanse. Kemudian terus berkembang pada manusia.
Ia menerangkan media penularan HIV melalui darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu (ASI), hubungan seksual yang tidak aman (heteroseksual, homoseksual), transfusi darah dan jarum suntik.
“Oleh sebab itu penting untuk menjaga pola hidup agar terhindar dari bahaya HIV,” ujarnya.
Kepala Rutan Maumere, Antonius Semuki mengatakan pemeriksaan HIV dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan WBP dari potensi terjangkitnya virus HIV.
Hal ini juga merupakan wujud pelayanan negara bagi para WBP agar mendapatkan layanan kesehatan yang baik.
“HIV bukan penyakit kutukan, jangan jauhi mereka, kasihi dengan sepenuh hati. Maka dari itu kami terus melakukan upaya pelayanan kesehatan yang baik termasuk deteksi dini dalam hal pencegahan HIV,” pungkasnya.
Jumlah Penderita HIV/AIDS
Berdasarkan data KPA Kabupaten Sikka menyebutkan hingga Februari 2023 jumlah warga yang terpapar HIV/AIDS mencapai 1.034 orang, 687 di antaranya adalah pria. Kasus ini terhitung sejak 2003.
Sekretaris KPA Kabupaten Sikka, Yohanes Siga menyebut, angka itu meningkat 34 kasus dari jumlah kasus pada Mei 2022 yang masih tercatat 1.000 kasus.
“Total penderita HIV/AIDS dari tahun 2003 sampai 2022 sebanyak 1.034 orang, 687 laki-laki, 387 perempuan,” ujar Yohanes.
Ia merinci, dari 1.034 kasus ini didominasi Ibu Rumah Tangga (IRT), yaitu 255 orang, lalu petani 167 orang, swasta 160 orang, Pekerja Seks Komersial (PSK) 39 orang, sopir 62 orang, balita 24 orang, mahasiswa 28 orang, pelajar 10 orang, satpam 7 orang.
Pegawai negeri sipil (PNS)/TNI/Polri 28 orang, buruh 48 orang, waria 7 orang, ojek 26 orang, koki 1 orang, anak buah kapal (ABK) 6 orang, karyawan 48 orang, nelayan 14 orang, tidak kerja 46 orang, tidak diketahui 21 orang.
Selain itu, perawat 2 orang, narapidana 1 orang, biarawan 1 orang, lain-lain 33 orang. Dari 1.034 orang, 217 orang meninggal dunia.
Yohanes mengatakan, KPA Sikka telah berupaya melakukan berbagai upaya pencegahan, sosialisasi dan edukasi secara terus menerus kepada masyarakat dan penderita.