Biannual Tourism Forum Susun Strategi Pengembangan SDM Pariwisata Berkelanjutan

Labuan Bajo, Ekorantt.com – Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar Biannual Tourism Forum (BTF).

Diskusi dengan tema “Peningkatan Kapasitas SDM Pariwisata dalam Mendukung Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan” itu berlangsung di The Jayakarta Suites Komodo Flores, Labuan Bajo selama tiga hari, 14-16 November 2023.

Forum ini diselenggarakan dalam bentuk pleno dengan pemaparan dari para narasumber yang dilanjutkan dengan diskusi.

Adapun peserta dalam forum ini terdiri dari lembaga pemerintah pusat dan daerah, asosiasi profesi pariwisata dari daerah, akademisi, pelaku pariwisata terutama yang telah mengikuti program pengembangan SDM pariwisata, dan tokoh masyarakat.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Kemenparekraf/Baparekraf Martini M. Paham menjelaskan, penyelenggaraan BTF bertujuan untuk memperoleh berbagai masukan dari para peserta sehingga dapat menyusun langkah dan strategi yang tepat untuk pengembangan SDM pariwisata yang berkelanjutan.

“Tujuan dari forum ini adalah untuk melakukan diskusi antara berbagai pemangku kepentingan, yaitu pemerintah, pihak industri, penyelenggara pendidikan, masyarakat pariwisata, untuk menemukan berbagai tantangan, dan hambatan dalam pengembangan SDM periode 2019 hingga 2023, serta menggali kemanfaatannya dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan,” jelas Martini.

Berharap forum ini mendapatkan berbagai masukan dari narasumber dan/atau peserta forum sehingga memperoleh strategi dan program untuk menjaga keberlanjutan setelah program Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) dari World Bank berakhir di akhir tahun 2023.

Hadir sebagai narasumber dalam forum ini Kepala Disparekrafbud Manggarai Barat, Pius Baut. Pius mengatakan, perkembangan pariwisata yang pesat harus diiringi dengan peningkatan SDM.

“Kita semua hadir di sini untuk mengevaluasi segala sesuatu tentang dampak dari pengembangan DPSP (Program Destinasi Pariwisata Super Prioritas) yang telah berlangsung selama ini,” katanya.

Menurut dia, perkembangan pariwisata di Labuan Bajo begitu pesat. Investasi juga begitu cepat dan tinggi. Sebab itu, perlu diimbangi dengan kesiapan untuk melihat ruang dan peluang yang diisi, khususnya oleh orang lokal.

“Kami dari pemerintah daerah mendorong agar minimal 70 persen tenaga kerja di Labuan Bajo adalah orang lokal, namun di sisi lain kita juga tetap harus mengimbangi kebutuhan industri dengan kompetensi yang mumpuni,” ujarnya.

Dalam diskusi BTF pada hari kedua, Rabu, 15 November 2023, Raden Muchammad Murdan dari Multi Utama Risetindo mengungkapkan hasil survei kepuasan masyarakat terhadap pengembangan pariwisata tahun 2023 di Labuan Bajo berada pada kategori Sangat Baik dengan nilai 4,21 atau naik 0,18 dari tahun 2021 yang berada pada nilai 4,03. Nilai ini diperoleh dari 305 orang responden.

Beberapa catatan dari survei tersebut, menurut Raden, menjadi penguat untuk melanjutkan pelatihan keterampilan wisata, dan menambah jumlah pelatihan online marketing secara berkesinambungan.

Sementara itu, Dirut Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina yang hadir secara daring menyampaikan bahwa berdasarkan data proyeksi peminatan SDM, masih begitu banyak peluang yang dapat dimanfaatkan.

Shana mengungkapkan, berdasarkan data proyeksi permintaan SDM dari segi bidang usaha diketahui bahwa mayoritas minat masih didominasi oleh bidang hotel dan restoran.

Rinciannya; tahun 2023 ada 6.000 orang dan tahun 2025 ada 9.678 orang.

Kemudian dilanjutkan oleh jasa lainnya yakni tahun 2023 ada 5.180 orang dan tahun 2025 ada 6.709 orang.

Kemudian travel dan transportasi, tahun 2023 ada 2.220 orang dan tahun 2025 ada 2.918 orang.

“Kesempatan untuk mengisi bursa ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat lokal sehingga dapat terjadi peningkatan ekonomi,” pungkas Shana.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA