Maumere, Ekorantt.com – Penjabat Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera me-launching Desa Wisata Nenbura, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur pada Rabu, 13 Desember 2023.
Alfin Parera, demikian ia biasa disapa, mengapresiasi Pemerintah Desa Nenbura dan sejumlah pihak yang telah berinisiatif mengembangkan desa wisata. Peluncuran desa wisata hanyalah awal dari upaya memajukan pariwisata yang sesungguhnya.
“Ini luar biasa. Namun objek wisata Pantai Doreng harus punya ciri khas tersendiri, harus beda dari pantai lain yang ada di Kabupaten Sikka,” ujarnya.
Pemerintah desa dan pelaku wisata, kata Alfin Parera, diharapkan untuk berinovasi agar semakin hari semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Pantai Doreng.
“Jangan sampai ketika orang datang berkunjung dan mengeluh sama saja seperti tempat wisata lainnya. Belum lagi aksesnya yang jauh dari kota,” kata Alfin Parera.
“Harus promosikan ke mana-mana bahwa Pantai Doreng luar biasa. Kalau tanpa promosi maka setelah launching akhirnya redup,” tambahnya.
Dalam mengelola desa wisata, pesan Alfin Parera, semua elemen mesti bekerja sama satu dengan yang lain. Dalam kerja sama, penting untuk menjaga komunikasi.
“Komunikasi harus efektif dari seluruh pelaku yang ada di sini. Komunikasi yang efektif hanya ada beberapa hal yakni, saling menghormati dan empati,” jelasnya.
Kata dia, pemerintah tidak menutup mata dalam menjaga keberlangsungan Desa Wisata Nenbura. Ambil contoh, akses jalan telah dan sedang diperhatikan pemerintah.
“Kemarin pinjaman daerah sudah dibangun jalan beberapa kilometer. Kita tinggal sambung ke sini. Kita akan bangun akses jalan yang baik agar ke depannya desa wisata lebih baik lagi,” pungkasnya.
Masyarakat Jadi Pelaku Utama
Koordinator Asosiasi Desa Wisata (Asidewi) Kabupaten Sikka, Yance Moa menuturkan bahwa Desa Nenbura memiliki pantai pasir putih yang membentang sepanjang 4 kilometer. Tekstur pasir putihnya berbentuk biji-bijian merica yang berukuran sedang dan besar.
“Cocok untuk wisata terapi. Banyak warga di sini tertolong dengan konsep terapi asam urat, diabetes, dan sesak napas. Ini dibuktikan ada warga yang sembuh dari asam urat kronis setelah melakukan terapi di pasir putih,” kata dia.
Tak heran, sambung Yance Moa, Pemerintah Desa Nenbura, BPD, masyarakat, dan Asidewi bersepakat untuk mengembangkan potensi pasir putih menjadi objek wisata terapi.
“Selama enam bulan berjalan dalam pengembangan SDM di Desa Nenbura. Satu bulan masuk dalam penetapan objek wisata, kami bergumul dengan masyarakat. Pemerintah desa dan BPD mengambil keputusan yang strategis untuk melihat pariwisata sebagai suatu sektor yang diunggulkan,” ujarnya.
Yance Moa menambahkan, Pemerintah Desa Nenbura berkomitmen untuk membangun sektor pariwisata berbasis masyarakat.
“Masyarakat dan anak muda di desa yang menjadi pelaku utama dan penerima manfaat dari sektor pariwisata di desanya,” ujarnya.
“Kami tidak ingin berhenti sampai di sini, ketika sudah di-launching selesai, tetapi kami akan hadir untuk mendorong masyarakat Desa Nenbura menjadi pelaku utama dan bersama membangun desa wisata ini,” tambahnya.
Camat Doreng, Servasius Ignasius Idung mengatakan, Desa Wisata Nenbura dapat mendongkrak perekonomian masyarakat. Karena itu semua elemen masyarakat mesti mendukung potensi yang ada di desa.
“Seluruh masyarakat Doreng harus mendukung karena bukan hanya di Desa Nenbura tetapi seluruh potensi wisata yang ada di Kecamatan Doreng akan kita kembangkan untuk kesejahteraan masyarakat,” jelas Servasius.