Jadi Pemulung, Antonius Taluma Mengais Rezeki demi Nafkahi Keluarga

Palangkaraya, Ekorantt.com – Sebagian orang mungkin berpandangan bahwa pekerjaan sebagai pemulung sampah identik dengan pekerjaan rendah dan kotor. Namun tidak demikian bagi Antonius Taluma (60), warga Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kabupaten Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah.

Ia mengaku telah menekuni pekerjaan ini selama 14 tahun lamanya. Kerasnya belantara kehidupan memaksa Antonius untuk terus berjuang bermandikan peluh agar asap dapurnya tetap mengepul.

Suami dari Maria Eflnice Nama Tukan (58) itu mengaku sejak 20 tahun silam, dia bersama istri dan anaknya, meninggalkan Flores dan mengadu nasib di negeri seribu sungai Kalimantan.

Langkah itu dipilihnya karena tidak mau ribut dengan saudaranya hanya untuk mendapatkan harta warisan orangtua.

Setibanya di Kalimantan, Anton mudah saja dalam menemukan pekerjaan. Mereka bekerja di kebun sawit.

Pahit getir sebagai buruh di kebun sawit begitu beratnya. Merasa tidak sanggup dengan pekerjaan di kebun sawit, Anton kemudian meninggalkan tempat itu dan mencari pekerjaan lain.

Setelah mencari beberapa saat, akhirnya dia mendapatkan pekerjaan baru sebagai security atau satpam pada salah satu perusahaan.

Jadi Pemulung, Antonius Taluma Mengais Rezeki demi Nafkahi Keluarga1
Antonius Taluma pose di kandang babi miliknya (Foto: HO)

Rupanya penghasilannya sebagai penjaga malam tidaklah cukup untuk membiayai hidup keluarganya. Ia memiliki istri dan empat orang anak yang hidup di kota.

Apalagi biaya pendidikan putri sulungnya yang tengah kuliah kebidanan dan putri keduanya yang memilih kuliah Sekolah Tinggi Pastoral (Stipar) di Ende serta dua orang lagi di bangku SLTA dan SMP, memaksa Anton untuk mencari pendapatan tambahan.

Ia berniat mencari pekerjaan sambilan agar tuntutan ekonomi rumah tangganya terasa lebih ringan.

Dan menjadi pemulung adalah pilihan pekerjaan yang sangat tepat baginya. Karena akan dilakukan sendiri. Diatur sendiri.

Ia sadar bahwa tidak banyak orang yang siap mentalnya untuk pekerjaam seperti ini. Anton berharap nasib baik selalu menyertainya, dan ini menjadi ujud doanya setiap hari.

“Setiap hari saya selalu bawa dalam doa agar nasib baik selalu menyertai saya,” kata Anton.

Dari kegiatan memulung, tidak sedikit keuntungan diperoleh. Botol, kaleng berkas, besi tua, kertas dan kardus semuanya dipungut, dibersihkan, dan dijual dengan harga yang cukup menjanjikan.

Botol minuman plastik setelah dibersihkan dijual seharga Rp4.000 per kilogram, dan kaleng aluminium 12.000 per kilogram.

Lalu, jeriken dan botol sampo dijual seharga Rp2.500 per kg, besi pelat Rp6.000 per kg. Besi dari alat motor Rp4.000 per kg, kardus dijual Rp2.000 per kg.

Di samping memulung, Anton juga mulai memelihara babi. Berkat perkenalan dengan Manajer Kopdit Pintu Air Cabang Palangka Raya, Yoseph Oktavianus, Anton masuk menjadi anggota Kopdit Pintu Air. Ia mulai melakukan pinjaman untuk beternak babi.

Dari usaha memulung dan ternak babi secara pelan tetapi pasti, pendapatannya mulai merangkak naik.

Ekonomi rumah tangganya mulai berjalan baik. Biaya pendidikan bagi anaknya dapat diatasi dengan mudah.

Anton mengaku berkat dukungan pinjaman dari Kopdit Pintu Air, ia telah memelihara babi hingga puluhan ekor.

Namun sayangnya pada tahun 2022 mendapat serangan virus African Swine Fever (ASF) yang ganas, ternak piaraannya itu pun mati.

Saat ini, Antoni mulai pelihara babi kembali tetap dengan dukungan dari Kopdit Pintu Air.

Berkat kerja kerasnya itu, kini Anton dan istrinya telah menikmati manisnya, di mana anak sulung Martina Palang Taluma telah selesai pendidikan dan bekerja sebagai bidan di Puskesmas Lewoleba.

Lalu, anak keduanya Kristina Peni Taluma menjadi guru dan putri ketiganya Natalai Kepa Taluma bekerja di toko.

Sedangkan anak bungsunya Fransiskus Balawa Taluma masih kuliah mengambil jurusan arsitek sambil bekerja di PLN Kota Palangkaraya.

Manajer Kopdit Pintu Air Cabang Palangkaraya Yoseph Oktavianus mengaku, Anton merupakan salah satu anggota yang sangat tertib menabung, meminjam dan selalu tepat waktu membayar kewajibannya. Anton telah tiga kali melakukan pinjaman dan punya riwayat baik.

TERKINI
BACA JUGA