Jambore PKB-PLKB Wujudkan Upaya Percepatan Penurunan Stunting di NTT

Makripuddin menjelaskan, penguatan sumber daya manusia menjadi upaya dalam menyelesaikan persoalan yang ada di hilir seperti kemiskinan, angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan stunting.

Maumere, Ekorantt.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTT mengadakan Jambore bagi Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Rayon VI Flores wilayah Sikka, Flores Timur, dan Lembata di Maumere pada 13-15 Juni 2024.

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN RI, Lalu Makripuddin mengatakan, jambore ini mesti melahirkan upaya dalam percepatan penurunan stunting di Provinsi NTT.

Diharapkan pula kapasitas PKB dan Satgas Stunting meningkat dan memiliki semangat pengabdian dalam melaksanakan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di Provinsi NTT.

“Dalam konteks pembangunan sumber daya manusia, Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting memiliki peranan yang sangat besar,” kata Makripuddin dalam pembukaan jambore di Hotel Pelita Maumere, Kamis, 13 Juni 2024.

iklan

Makripuddin menjelaskan, penguatan sumber daya manusia menjadi upaya dalam menyelesaikan persoalan yang ada di hilir seperti kemiskinan, angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan stunting.

Makripuddin pun menggarisbawahi enam hal yang perlu menjadi perhatian bersama. Pertama, memperhatikan indikator Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.

“Bekerjalah secara cerdas, manfaatkan segala potensi, jangan kerja terkotak-kotak,” ujarnya.

Kedua, salah satu indikator kinerja program Bangga Kencana adalah Kelompok Bina Balita (BKB). BKB merupakan wadah kegiatan keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ayah, ibu, dan anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang.

Ketiga, PKB didorong untuk berkoordinasi dengan para kader dan tim pendamping keluarga di setiap desa/kelurahan agar tetap saling mendukung dalam pelayanan.

Keempat, pengelola Program Bangga Kencana mesti gencar melakukan sosialisasi pemakaian alat kontrasepsi sehingga menurunkan rasio ketergantungan penduduk produktif terhadap penduduk non-produktif.

Kelima, memperkuat kemitraan dengan berbagai pihak. Keenam, para PKB-PLKB harus semangat dalam pengembangan diri, khususnya terkait program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA