Ruteng, Ekorantt.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dalam beberapa pekan terakhir mengakibatkan kerusakan pada sejumlah jaringan perpipaan yang dikelola Perumda Air Minum Tirta Komodo. Akibatnya, pasokan air ke sejumlah wilayah, termasuk Kecamatan Ruteng dan Langke Rembong, terganggu.
“Kerusakan akibat terjangan hujan merusak broncaptering dan pipa transmisi pada sebagian besar wilayah layanan,” kata Direktur Perumda Tirta Komdo, Marsel Sudirman kepada Ekora NTT pada Selasa, 28 Januari 2025.
Marsel menjelaskan, pada 27 Januari di Wae Lerong, hujan deras di kawasan sumber air menyebabkan kerusakan pada sistem penangkapan air dan jaringan perpipaan yang terbawa arus.
Beberapa foto yang diterima dari lokasi pekerjaan menunjukkan, akibat kejadian tersebut, aliran air ke wilayah Bahong hingga Cancar terganggu. Kedua wilayah ini terletak di Kecamatan Ruteng, yang berada di arah barat Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai.
“Kejadian ini juga berdampak di Kelurahan Bangka Leda, Kecamatan Langke Rembong yang juga mendapat pasokan air dari Wae Lerong,” terangnya.
Marsel mengatakan, kejadian serupa tidak hanya terjadi di Wae Lerong, tetapi juga di jalur transmisi Wae Ces dan Wae Kitem yang terletak di Kecamatan Langke Rembong.
Di Iteng, Kecamatan Satarmese, kondisi serupa juga terjadi. Jaringan pipa di Wae Ganggong mengalami gangguan, begitu pula di Reo, sumber Wae Wunis yang juga terdampak kerusakan jaringan perpipaan.
Sumber Wae Ras di Bangka La’o juga mengalami gangguan serupa.
“Singkatnya, hampir di seluruh daerah layanan yang memanfaatkan air permukaan mengalami kejadian serupa,” papar Marsel.
BUMD Air Minum Tirta Komodo segera mengerahkan tenaga transmisi, distribusi, dan produksi ke lokasi-lokasi yang terdampak. Misalnya, pada Senin 27 Januari 2025, sebagian besar tenaga transmisi dan distribusi dari Kecamatan Ruteng bekerja pagi sampai malam di Wae Lerong.
“Pekerjaan sempat dihentikan karena hujan deras di kawasan sumber,” kata Marsel.
Dia mengatakan, hal ini penting diinformasikan agar masyarakat mengetahui kondisi sebenarnya di tengah cuaca saat ini yang hampir melanda seluruh wilayah.
“Karena itu kami memberitahukan kepada seluruh masyarakat, terutama pelanggan PDAM bahwa kondisi seperti ini pasti akan membawa pengaruh pada pelayanan kita,” terang Marsel.
Risiko yang paling mungkin terjadi, menurutnya, adalah ketika terjadi peristiwa tanah longsor yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan perpipaan.
Marsel berharap seluruh pelanggan di wilayah Kabupaten Manggarai dapat memaklumi kondisi sekarang, khususnya selama hujan dapat menyebabkan kemacetan dan air keruh.
Apabila kemacetan air berlangsung lebih dari 24 Jam, BUMD Air Minum Tirta Komodo selalu menyiagakan dua unit mobil tangki untuk pelayanan darurat pada sebagian wilayah.
“Pelanggan dapat menghubungi call center Tirta Komodo pada nomor: 0822 3571 0425!”
Baru-baru ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memberikan peringatan dini tentang cuaca tiga hari ke depan, terhitung sejak 27-29 Januari 2025.
“Pada 27 Januari waspada potensi hujan sedang disertai petir pada siang hingga malam hari,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega, Decky Irmawan melalui rilis yang diterima Ekora NTT pada Senin, 27 Januari 2025.
Dalam prediksi BMKG pada 28 Januari, umumnya berawan, berpotensi hujan ringan hingga sedang disertai petir sejak pagi hingga sore hari. Sementara 29 Januari; umumnya berawan, berpotensi hujan ringan hingga sedang disertai petir pada siang hingga malam hari.
Memang kondisi 24 jam terakhir, ucap Decky, umumnya hujan dengan intensitas sedang disertai petir pada siang hingga malam hari.
Suhu udara juga berkisar 17,4 – 25 derajat celsius dengan kelembaban udara antara 79-100 persen.
“Angin umumnya bertiup dari selatan – barat dengan kecepatan 2-13 kilometer per jam,” tuturnya.
Tetapi cuaca tiga hari ke depan, Decky memberikan peringatan potensi meningkatnya kecepatan angin yang dapat melebihi 35 kilometer per jam.
“Kami mengimbau masyarakat agar mengantisipasi dampak yang dapat ditimbulkan oleh cuaca sebagaimana dalam peringatan dini.”
Kecepatan angin diprediksi 2-35 kilometer per jam, kata Decky.
Dia berkata, tinggi gelombang perairan Utara Flores, Selat Sumba bagian timur, dan Laut Sawu bagian utara diperkirakan 1,25 meter.
Kemudian perairan utara Flores, Selat Sumba bagian timur, dan Laut Sawu bagian utara diprediksi 1,25 meter.
Sedangkan perairan utara Flores, Selat Sumba bagian timur, dan Laut Sawu bagian utara diperkirakan 1,25 meter.
Ia juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan informasi cuaca sehingga lebih meningkatkan pemahaman serta kepedulian dalam pencegahan atau pengurangan risiko bencana hidrometeorologi.
“Informasi terkait cuaca dapat diakses melalui aplikasi infobmkg, signature bmkg.go.id, dan Facebook/Instagram bmkgmanggarai,” imbuhnya.