Kupang, Ekorantt.com – Kelompok Budi Daya Ikan Sahabat Lele Bethesda sukses melakukan panen perdana ikan lele pada Jumat, 21 Februari 2024.
Panen ini merupakan hasil dari pembudidayaan ikan lele yang telah dilakukan selama lebih dari tiga bulan di lokasi pembudidayaan yang terletak di Jalan Mentari RT 15/RW 5, Kelurahan Maulafa, Kota Kupang.
Imanuel Koilham, Ketua Kelompok Budi Daya Ikan Lele Bethesda, menjelaskan bahwa kelompoknya adalah salah satu dari tiga kelompok yang terpilih untuk menerima bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
“Ada empat kelompok yang menerima program reguler dari kementerian di seluruh Indonesia untuk tahun 2024, dan salah satunya adalah kelompok kami,” kata Imanuel saat ditemui oleh Ekora NTT di Kupang.
Mereka memulai proyek pembudidayaan dengan menyiapkan lahan seluas 16×13 meter dan sumber air.
Selanjutnya, mereka melakukan pembangunan tempat pembudidayaan hingga akhirnya menerima bantuan berupa bibit ikan lele, pakan, dan perlengkapan lainnya dari kementerian.
Melalui program ini, kelompok Budi Daya Ikan Lele Bethesda menerima 15 ribu bibit ikan lele, enam bak penampung atau kolam, serta pakan untuk dua kali masa pembudidayaan.
“Kami menggunakan teknologi terbaru dalam pembudidayaan, bahkan tenaga teknis dari kementerian juga turun tangan langsung untuk membantu pembangunan tempat pembudidayaan,” jelas Imanuel.
Ia mengatakan, program ini telah memberikan banyak ilmu kepada kelompoknya mengenai cara budidaya ikan lele yang benar.
Selama tiga bulan persiapan hingga panen, Kelompok Budi daya Ikan Sahabat Lele Bethesda mendapat bimbingan dan pendampingan dari petugas penyuluh Dinas Perikanan dan Kelautan Pemerintah Kota Kupang.
“Kami berharap pemerintah dapat terus mendampingi kelompok kami, tidak hanya saat menerima bibit dan melakukan panen perdana, tetapi juga di masa-masa berikutnya,” ujar Imanuel.
Pada panen perdana, Kelompok Budi Daya Ikan Sahabat Lele Bethesda berhasil menjual lebih dari 400 kilogram ikan lele yang dibudidayakan dalam enam bak penampung.
Imanuel menyebutkan bahwa harga jual perdana ikan lele ini adalah Rp35 ribu per kilogram, dan setelah itu, harga jual akan kembali ke harga normal sekitar Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per kilogram.
Ia mengakui, hasil penjualan perdana ini memberikan dampak positif bagi ekonomi seluruh anggota kelompoknya.
“Program ini sangat membantu ekonomi kami, dan kami berharap bisa terus berkembang ke depannya,” tambah Imanuel.