Labuan Bajo, Ekorantt.com – Jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), kian anjlok. Hal ini disebabkan pandemi Covid-19 yang masih melanda sejumlah wilayah dan negara.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Mabar, mencatat hingga 12 April 2021 jumlah wisatawan mencapai 6000 lebih, 606 wisatawan macanegara, sisanya wisatawan nusantara.
“Ini jauh sekali dengan tahun sebelumnya,” ujar Kepala Disparbud Mabar, Agustinus Rinus belum lama ini.
Dikatakan, kunjungan wisatawan tahun 2020 berjumlah 30.000 lebih. Namun tahun ini, masih dalam posisi 6000 lebih. “Jadi hampir 23000 lebih berkurangnya,” katanya.
Ia menerangkan, tren kunjungan wisatawan dua tahun terakhir menurun jika dibandingkan dua tahun sebelumnya. Dipasrbud mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo selama tahun 2019 meningkat, jika dibandingkan pada 2018.
“Pada 2018, jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo mencapai 163.807 orang, sedangkan pada 2019 meningkat menjadi 184.206 wisatawan,” bebernya.
Meningkatnya kunjungan wisatawan lanjut Rinus, berdampak pada penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) Manggarai Barat. Misalnya, tahun 2018 penerimaan PAD dari sektor pariwisata khusus untuk biaya retribusi mencapai Rp. 34 miliar, pada 2019 mengalami kenaikan sekitar 100 persen atau Rp. 60 miliar.
“Kenaikan ini sangat signifikan karena memang kami lakukan penertiban terhadap kapal-kapal wisata yang membawa wisatawan yang melakukan penyelaman ke dasar laut,” ujarnya.
Saat ini kata Rinus, pemerintah daerah (Pemda) mendorong semua industri pariwisata untuk menerapkan protokol Cleanliness, Health, Safety, and Environment (CHSE). Program ini berupa pelatihan dan bimbingan teknis khususnya industri hotel. Saat ini cukup banyak hotel-hotel yang sudah memiliki sertifikat CHSE.
“Memang pemulihan pariwisata ini butuh waktu yang cukup lama. Karena beberapa negarah dan daerah kasus covid-19 tinggi,” katanya.
Sandy Hayon