Mbay, Ekorantt.com – Kepala Bulog Ngada Ibrahim Wairoy menyebutkan sekitar 66 ton beras cadangan beras pemerintah [CBP] Kabupaten Nagekeo tahun 2021 belum digunakan. Stok beras itu terancam hangus bila tidak dimanfaatkan oleh Pemda Nagekeo.
“Untuk Nagekeo kuota CBP 2021 dari 100 ton, yang sudah digunakan baru 33 ton. Masih ada 66 lebih ton. Jika tidak digunakan maka sisa CBP itu hangus,” ujar Ibrahim pada sela-sela FGD rencana kontinjensi ancaman bencana di Aula Kantor Bupati Nagekeo, Kamis [9/12/2021].
Ibrahim menyatakan kurangnya optimal dalam menyuport data membuat alokasi beras cadangan pemerintah Nagekeo tahun 2021 bakal hangus. Ia pun membandingkan pemanfaatan CBP tahun 2020 dan tahun 2021 yang berbeda cukup signifikan.
“Disini memang agak kurang karena penggunaan sedikit. Jadi saya sampaikan kurang dioptimalkan karena support data dari pemerintah yang kurang. Tahun lalu penggunaan 100 ton, tahun ini hanya 33 ton,” sebut Ibrahim.
Minimnya penggunaan cadangan beras itu membuat beban Bulog karena harus mengeluarkan biaya pemeliharaan [beras] dan perawatan. Untuk itu, Ibrahim menyarankan kepada Pemda Nagekeo agar bisa dibebankan melalui program lain di luar bencana alam, misalnya untuk sembako yang dianggarkan dari APBD.
“Nah, tadi saya sampaikan disitu bahwa kendalanya kami adalah minimnya pemanfaatan ini, itu termasuk beban buat kami [Bulog]. Karena harus biaya pemeliharaan, perawatan. Padahal ada bencana.” Kata Ibrahim.
“Kalau Ngada [CBP] terpakai semua. Saya harapkan agar CBP ini bisa dimanfaatkan melalui program lain. Tapi penggunaannya sesuai dengan aturan, berdasarkan data-data,” ucap dia.
Ian Bala