ARTIKUJT E FUNDIT

Kasihanilah Abdul Somad!

0

Oleh Dominggus Koro*

Sungguh masyhur Abdul Somad. Ia kerap tampil di televisi dan diwartakan di berbagai media daring. Nama dan wajahnya akrab di ingatan orang ramai. Ia pesohor di panggung agama.

Ustadz Abdul Somad. Pas betul sarjana tamatan Al Azhar, Mesir, berada di panggung ini. Sebutan bahasa Arab di depan namanya menunjukan kapasitas keilmuan dia. Ia kompeten mengajar, fasih melisankan isi teks-teks agama. Pendeknya, ia piawai berdakwah, yakni mengajak orang kepada Islam.

Saya pernah menyaksikan dia pada acara dakwah di sebuah televisi nasional, juga dua tiga kali di Youtube.  Ia punya daya pikat dalam cara menyampaikan cerita, pesan, dan ide. Wajah dan mimiknya yang lucu menambah greget magentik bagi hadirin dan pemirsa. Ia, oleh karena ini, memiliki banyak follower di seantero Indonesia.

Itulah Somad, juruwarta agama yang sangat mumpuni. Ia orang yang asyik untuk didengar, menghibur, dan meneguhkan. Terlepas setuju atau tidak isi omongannya, videonya bagus untuk ditonton. Termasuk yang viral menjelang perayaan 17 Agustus 2019, di mana ia bicara tentang salib.

(Mungkin) ada seorang ibu bertanya dan ia menjawab, “Apa sebabnya ustad, kalau melihat salib, menggigil hati saya? Setan….” Tuan dan puan, saya mengutip video untuk bahasan di forum terbatas ini.

Sedikit kutipan lagi, “Apa sebabnya kata ibu itu, mirip macam gini. Saya terlalu terbayang salib, nampak salib. Jin kafir sedang masuk. Karena di salib itu ada jin kafir. Dari mana masuknya jin kafir? Karena ada patung. Kepalanya ke kiri apa ke kanan? Nah, ada yang ingat, kan? Nah, itu ada jin di dalamnya. Jin kafir. Di dalam patung itu ada jin kafir.”

Apakah Somad salah berkata demikian? Tidak. Tugas dia memang menghibur sekaligus meneguhkan hati para pendengarnya. Memastikan pemahaman dan praktik saudara-saudara kita Muslim selaras dengan Surat Ali Imran [3]:19), “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” Dan, [3]:85), “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”

Sebagai pesohor, ia memikul beban berat, bagaimana supaya pengikutnya tetap terhibur dan tidak berkurang jumlahnya—bertambah boleh. Diksi kafir, patung dan jin berfungsi sebagai sabu-sabu, agar terus tampil prima dan meyakinkan. Ini nasib orang beken; gemerlap dengan segenap simbol yang melekat di diri, tapi hampa jiwa. Ia akan terus begini seumur hayatnya, terlebih karena ada rujukan di teks agama.

Somad menderita. Ia lelah dan sakit. Jangan lagi bully dia. Jiwanya kerontang, tiada lembab kasih yang merangkul dan pengertian yang mengatasi perbedaan “kulit” agama. Punggungnya sarat tumpukan kitab suci, tapi tidak mensucikan dan melembutkan jiwanya. Ia hanya pemikul pustaka belaka. Sapa dia dengan bahasa cinta. Sadari, yang bikin dia bisa melakoni tugasnya adalah Hyang Maha Ada juga—kesadaran ini membersihkan batin dari kotoran benci, amarah, penghakiman dan klaim-klaim murahan.

Ah, tentang kafir dan patung, saya ingat kisah dalam hidup Swami Vivekananda. Spiritualis pengembara dan pejuang India panutan Bung Karno itu pernah menyadarkan seorang penguasa yang menghina cara dan sarana peribadatan Hindu.

Awal 1891, ia menemui Mangal Singh, penguasa Alwar (sekarang Rajasthan). Sang raja mencemoohnya, “Swamiji, saya dengar anda seorang terpelajar. Kenapa anda sia-siakan hidup dengan mengembara dan mengemis?”

“Maharaja, kenapa anda mengabiskan waktu untuk kesenangan berburu dan mengabaikan tugas-tugas sebagai pemimpin?”, jawab sang Swami—artinya ia yang telah menaklukan ego, melampaui pikiran, keinginan dan kesadaran rendah serta seluruh indra. Semua yang hadir di istana terkejut mendengar pertanyaan lugas ini. “Saya suka dan menikmatinya,” jawab Mangal dan, lanjutnya, “Bukankah kalian bermeditasi dan melakukan pemujaan dengan alasan yang sama?”

Dinding istana Alwar dipenuhi hiasan dari binatang buruan. Raja Mangal bangga dengan kemampuannya berburu. Vivekananda mengkritik dia, “Seekor hewan tak membunuh hewan lain bila tidak perlu, kenapa anda membunuh mereka demi kenikmatanmu? Tindakanmu tidak bermakna.”

“Kalian menyembah berhala. Saya tidak percaya pada berhala. Saya tidak menyembah pohon, tanah, batu, atau logam. Semuanya tidak berarti,” lagi raja itu mengolok Vivekananda.

Tersenyum dan tenang Vivekananda minta pelayan mengambil lukisan ayah Mangal yang dipajang di istana. Tanpa ragu ia meminta lukisan itu diludahi. Semua yang hadir diam, memandangi raja mereka dengan takut dan bingung.

Ia mengulangi perkataannya, “Ludahi lukisan ini! Siapa saja boleh.” Kali ini ada yang berteriak, “Apa yang Swami lakukan? Jangan, Swami. Ini lukisan raja kami. Kami tidak boleh melakukan penghinaan.”

Vivekananda menjelaskan, “Ini hanya selembar kertas, benda mati, tidak bernyawa. Tetapi kalian menolak untuk meludahinya. Kalian menghormatinya, seperti yang kalian lakukan terhadap raja, karena lukisan ini merupakan bayangan rajamu.”

Ia berpaling ke Mangal Singh, katanya, “Lihat, Maharaja, ini lukisan Baginda Raja, ayah anda. Lukisan ini simbol, mengingatkan dan membuat anda merasakan kehadirannya. Pun demikian puja yang dilakukan seorang Hindu dengan sarana pratima. Ini menyangkut anubhuti, rasa dan kesadaran akan kehadiran Hyang Suci dan Mulia.

Singkat cerita, Mangal Singh menyadari kesalahapahamannya atas makna pemujaan yang sebenarnya. Ia minta maaf atas penghinaan yang telah diperbuatnya kepada Vivekananda. Juga ia berterima kasih atas pelajaran spiritual yang diperolehnya. Sanyasi itu tinggal beberapa hari di Alwar atas permintaan sang raja.

Persis seperti penjelasan Vivekananda, salib, pratima Yesus dan Bunda Maria pun merupakan perwujudan simbol kesucian dan kemuliaan. Salib mengingatkan orang Kristen akan pengorbanan Yesus, memberi diri kepada sesama demi kasih. Kasih adalah keadaan batin yang nirmala, dan demi ini seorang Kristen mesti menggantung ego dan nafsu serta keinginan rendahan di salib`

Tentang devosi kepada Bunda Maria, saya kutip apresiasi Gandhi. Ia tulis dalam otobiografinya, “Orang akan berubah, bersikap penuh rasa hormat ketika melihat orang lain berlutut di depan pratima Sang Perawan. Rasa ini terpatri dalam diri saya, bahwa berlutut dan berdoa bukan penyembahan berhala. Para pemeluk teguh yang bersimpuh itu tidak sedang memuja marmer atau batu, tapi terbakar oleh semangat devosi kepada kesucian dan keilahian dalam rupa simbol. Saya bisa merasakan pemujaan ini tidak merendahkan, tapi memuliakan Tuhan.”

Ustadz Somad tetap berkukuh ini berhala? Baik, tapi apa salahnya bila cara dan sarana peribadatan begini bikin manusia sadar akan kemahahadiran Hyang Suci dan Lembut di mana-mana? Manusia berwelas asih, merawat kohesi sosial dan harmoni dalam kebhinekaan. Dengan kata lain, manusia jadi pancasilais. Tidak salah, bukan?

Devosi dengan sarana salib, pratima Bunda Maria dan Yesus melembabkan jiwa dengan kasih. Lalu, manusia bisa memberi dari kepunyaannya; yang punya kasih membagikan kasih, yang bergelimang benci menebarkan terik angkara dan penghinaan. Maka, kasihi dan kasihani Somad—penderita kekeringan jiwa.

Referensi:

  1. Swamivivekanandaquotesgarden.blogspot.com
  2. Gandhi, M.K; An Autobiography OR The Story of My Experiment With Truth (1927), hal 71.

*Warga Maumere, Flores

Tekan Stunting, Dinas Kelautan NTT Luncurkan Program Gemar Makan Ikan

0

Kupang, Ekorantt.com – Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan meluncurkan program Gerakan Makan Ikan (Gemari) dalam waktu dekat.

Program ini merupakan upaya strategis untuk menurunkan angka stunting yang masih tinggi di berbagai wilayah NTT.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT, Sulastri Rasyid mengatakan, Gemari dirancang untuk meningkatkan konsumsi ikan, terutama di kalangan kelompok rentan seperti balita, batita, ibu hamil, ibu menyusui, dan calon pengantin perempuan.

“Dengan makan ikan mereka akan sehat, cerdas, dan kuat karena ikan merupakan sumber protein hewani yang bergizi tinggi,” ujar Sulastri kepada awak media di Kupang, Kamis, 19 Juni 2025.

Program Gemari akan dijalankan di 10 kabupaten dengan angka stunting tertinggi. Di tiap kabupaten, Dinas akan memilih tiga hingga empat desa dengan prevalensi stunting tinggi sebagai lokasi intervensi.

Sulastri menjelaskan, di desa-desa tersebut akan dibentuk kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang akan mendapatkan pelatihan pengolahan produk hasil laut dan perikanan, mulai dari produksi, pengemasan, hingga strategi pemasaran.

“Mereka akan dilatih membuat olahan seperti frozen fish, abon ikan, fish steak, dan produk lainnya,” katanya.

Bahan baku tidak hanya terbatas pada ikan tuna, tetapi juga mencakup rumput laut dan ikan lokal seperti tembang, yang mudah diperoleh serta terjangkau oleh masyarakat.

“Selain bergizi, ikan tembang juga membantu perekonomian nelayan,” tambah Sulastri.

Libatkan Koperasi Merah Putih

Program ini akan melibatkan kerja sama dengan Koperasi Merah Putih. Produk hasil olahan diharapkan tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga memberikan nilai ekonomi langsung bagi warga desa.

“Ini juga bagian dari upaya mendukung program hilirisasi yang digagas Gubernur NTT,” jelasnya.

Anggota Komisi II DPRD NTT, Klara Motu Loi mengapresiasi inisiatif Gemari. Menurutnya, program ini merupakan langkah konkret dalam penanganan stunting di daerah.

“Ikan memiliki nilai gizi tinggi yang sangat baik untuk bayi, ibu hamil, dan ibu menyusui,” kata Klara.

Ia berharap implementasi Gemari tidak hanya terbatas di desa-desa prioritas, tetapi juga dapat diperluas ke wilayah lain yang membutuhkan.

“Kita berharap program ini benar-benar berdampak pada penurunan angka stunting di NTT,” pungkasnya.

Pelaku Penganiayaan di Ende Diancam 2,8 Tahun Penjara

0

Ende, Ekorantt.com – Satuan Reskrim Polres Ende resmi menetapkan AK (50), warga Kampung Baru, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap seorang nelayan Abdul Haris Abu Bakar.

Penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik gelar perkara pada Selasa, 17 Juni 2025.

“Kemarin kita sudah tetapkan tersangka atas nama AK yang terbukti melakukan penganiayaan terhadap korban atas nama Abdul Haris Abu Bakar,” kata Kapolres Ende AKBP Jhoni Mahardika melalui KBO Reskrim Polres Ende Ipda Taufiqurrahman Suyuthi, saat dikonfirmasi media pada Rabu, 18 Juni 2025.

Suyuthi mengungkapkan sebelumnya penyidik telah memeriksa saksi dan mengantongi alat bukti berupa hasil visum. Tersangka AK terbukti bersalah, kata dia.

Selanjutnya, pihaknya segera menahan AK dan berkas perkara akan dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).

“Pelaku akan kita lakukan penahanannya besok (Kamis) dan selanjutnya akan kita serahkan berkas tahap 1 ke JPU,” tuturnya.

AK dijerat pasal 351 ayat 1 dengan ancaman 2 tahun 8 bulan serta denda sebesar Rp4.500.

Untuk diketahui kasus penganiayaan tersebut terjadi pada Sabtu, 3 Mei 2025 lalu sekitar pukul 23.20 Wita di Jalan Ikan Paus, Kelurahan Tanjung.

Selain Abdulah Haris Abu Bakar, ada juga korban penganiayaan lainnya yakni Hasan (25 ) dengan pelaku berinisial DK.

Namun, polisi belum bisa menetapkan DK sebagai tersangka lantaran belum cukup bukti.

“Kita baru tetapkan satu tersangka, sementara DK pelaku lainya belum bisa ditetapkan tersangka karena surat hasil visumnya belum keluar,” terang Suyuthi.

“Kalau hasil visumnya sudah keluar dan terbukti adanya indikasi kekerasan seperti luka memar maka akan kita tetapkan sebagai tersangka,” lanjutnya.

Ia menegaskan dalam penanganan kasus ini penyidik melakukan secara profesional sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

“Kami memastikan proses hukum berjalan dengan transparan dan seadil-adilnya,” tutur dia.

Puluhan Pegawai PT Flobamor Datangi DPRD NTT, Tuntut Gaji dan Audit Kapal Rusak

0

Kupang, Ekorantt.com – Puluhan pegawai PT Flobamor mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu, 18 Juni 2025, menuntut pembayaran gaji yang telah tertunggak selama lima bulan.

Mereka juga meminta dilakukan audit terhadap dua unit kapal milik perusahaan yang mengalami kerusakan usai menjalani perawatan (docking).

Perwakilan karyawan, Benediktus Beno mengungkapkan kedua kapal, yakni KMP Sirung dan KMP Pulau Sabu, mengalami kerusakan mesin meskipun telah menjalani perbaikan di galangan kapal NTB pada awal 2024.

“Setelah docking untuk perawatan dan perbaikan, ternyata saat kembali ke Kupang, kapal-kapal itu malah rusak,” ujar Benediktus usai rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPRD NTT.

Menurutnya, kerusakan kapal tersebut menyebabkan terhentinya subsidi dari pemerintah pusat yang menjadi sumber pembayaran gaji pegawai.

“Kapal harus beroperasi dulu supaya ada subsidi. Kalau kapal rusak, tidak ada subsidi, dan kami tidak bisa dibayar,” jelas Benediktus, yang juga menjabat sebagai Koordinator Pelabuhan Teluk Gurita di Kabupaten Belu.

Menanggapi aduan para pegawai, Komisi III DPRD NTT sepakat untuk merekomendasikan audit investigasi terhadap pengelolaan kapal oleh PT Flobamor.

“Harus ada pemeriksaan. Ini kapal selesai docking tapi justru dalam kondisi rusak,” kata Benediktus.

Direktur PT Flobamor, Yufridus Irawan, yang ditemui usai pertemuan enggan memberi tanggapan panjang.

“Tadi sudah ada rekomendasi untuk audit,” ucapnya singkat.

Sementara itu, anggota Komisi III DPRD NTT, Filmon Loasana menegaskan, pentingnya audit menyeluruh terhadap PT Flobamor guna mengurai berbagai persoalan yang tengah dihadapi perusahaan daerah tersebut.

“Rekomendasinya jelas, harus ada audit investigasi. Kita minta pemerintah segera lakukan audit karena ini menyangkut kelangsungan operasional dan nasib para pegawai,” kata Filmon.

Ia menyinggung utang PT Flobamor sebesar Rp10 miliar di Bank NTT dan serangkaian audit sebelumnya terkait tunggakan gaji.

“Harus dicari benang merahnya supaya masalah ini segera diselesaikan,” pungkasnya.

Erupsi Gunung Lewotobi, Tiga Bandara Ditutup dan 14.000 Penumpang Terdampak

0

Maumere, Ekorantt.com – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud), Kementerian Perhubungan, melakukan pengawasan dan mitigasi intensif menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Gunung Lewotobi tercatat mengalami tujuh kali erupsi sejak 17 hingga 18 Juni 2025. Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kolom abu vulkanik terpantau mencapai ketinggian hingga 10.000 meter, dengan sebaran abu ke berbagai arah. Saat ini, status gunung ditetapkan pada Level IV atau Awas.

“Langkah-langkah pengawasan dan koordinasi terus dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Udara bersama pemangku kepentingan terkait untuk menjamin keselamatan penerbangan,” ujar Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Hubud, Endah Purnama Sar, dalam siaran pers yang diterima Ekora NTT, Rabu, 18 Juni 2025.

Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Denpasar, Cecep Kurniawan menyebutkan, saat ini terdapat tiga bandar udara yang ditutup sementara akibat dampak sebaran abu vulkanik. Pertama, Bandar Udara Fransiskus Xaverius Seda (Maumere) hingga 19 Juni pukul 06.00 Wita.

Kedua, Bandar Udara Soa (Bajawa) hingga 18 Juni pukul 17.00 Wita. Ketiga, Bandar Udara Haji Hasan Aroeboesman (Ende) hingga 19 Juni pukul 07.00 Wita.

“Sebanyak 26 penerbangan ikut terdampak, terdiri dari 12 penerbangan internasional dan 14 domestik, dengan jumlah penumpang yang terkena dampak mencapai lebih dari 14.000 orang,” kata Cecep.

Bandara dengan jumlah penumpang terdampak terbesar tercatat di: Denpasar 10.560 penumpang, Labuan Bajo 2.166 penumpang, Lombok 772 penumpang, serta Maumere: 451 penumpang.

Bandara lainnya yang juga terdampak antara lain Kupang, Bajawa, Ende, Sabu, serta sejumlah rute konektivitas di wilayah NTT, NTB, dan Bali.

Prosedur Navigasi

Informasi dari AirNav Indonesia melalui ASHTAM VAWR3701 menyebutkan, abu vulkanik terdeteksi tersebar pada beberapa ketinggian, yaitu: 10.000 kaki ke arah barat, 35.000 kaki ke arah tenggara, serta 53.000 kaki ke arah barat

Dengan kecepatan angin antara 10 hingga 25 knots, pengaturan rute penerbangan dan pengawasan terus dilakukan.

AirNav juga telah mengaktifkan prosedur kontinjensi navigasi udara, termasuk mengoperasikan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali, selama 24 jam penuh, yang biasanya hanya beroperasi hingga pukul 02.00 Wita.

Sementara itu, sejumlah maskapai di Labuan Bajo bekerja sama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) guna menyediakan transportasi laut bagi penumpang yang tertahan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa menegaskan, keselamatan penerbangan adalah prioritas utama.

“Kami terus memantau dan menyesuaikan operasional berdasarkan data terkini. Keputusan penutupan atau pembukaan kembali bandara selalu berlandaskan pada keselamatan dan kenyamanan penumpang,” ujar Lukman.

Ia juga meminta seluruh maskapai dan penyelenggara bandara untuk memberikan kompensasi sesuai ketentuan kepada penumpang yang terdampak, termasuk opsi penjadwalan ulang (reschedule), pengalihan rute (reroute), maupun pengembalian dana (refund) secara penuh.

“Kepastian pelayanan dan perlindungan hak penumpang harus menjadi perhatian utama agar kepercayaan publik tetap terjaga,” tegasnya.

Ditjen Perhubungan Udara memastikan koordinasi lintas sektor akan terus diperkuat untuk menjaga kelancaran operasional penerbangan nasional di tengah situasi darurat erupsi Gunung Lewotobi.

BPJN NTT Dapat Rp591,2 Miliar untuk Infrastruktur 2025, Fokus pada Jalan dan Jembatan

0

Kupang, Ekorantt.com – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT) memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp591,2 miliar untuk pembangunan infrastruktur tahun anggaran 2025.

Dana ini akan digunakan untuk preservasi jalan dan jembatan, pelebaran ruas, penanganan longsor, serta kegiatan dukungan teknis dan pengawasan.

Kepala BPJN NTT, Agustinus Junianto menyatakan, dari total anggaran tersebut, sebanyak 28 paket pekerjaan fisik senilai lebih dari Rp300 miliar telah dikontrakkan. Selain itu, ada 10 paket nonfisik yang juga telah memasuki tahap kontrak.

“Paket-paket yang sudah berkontrak untuk fisik ada 28, dan nonfisik 10 paket,” ujarnya, Rabu, 18 Juni 2025.

Seluruh proses lelang dilakukan melalui sistem e-katalog. Hingga pertengahan Juni, progres fisik pembangunan telah mencapai 28,4 persen, sedangkan progres keuangan berada di angka 23,87 persen.

Pekerjaan jalan nasional tahun ini mencakup total ruas sepanjang 2.153 kilometer yang tersebar di berbagai wilayah di NTT.

Rinciannya, PJN 1 menangani lebih dari 400 kilometer, PJN 2 mencakup 704 kilometer di daratan Timor, PJN 3 menangani ruas di daratan Flores, dan PJN 5 meliputi wilayah Flores hingga Lembata sepanjang 543 kilometer.

Agustinus juga menyinggung mengenai dana Instruksi Presiden (Inpres) untuk jalan daerah atau IJD.

Ia menyebut pihaknya masih menunggu hasil pembahasan terkait dana tersebut.

“Tadi malam kami dapat informasi bahwa akan dibahas hari ini jam 11 pagi. Tetapi bukan Inpres Jalan Daerah lagi, sekarang berganti menjadi Inpres Infrastruktur Daerah,” ujarnya.

Ia berharap pembahasan dana tersebut dapat membawa dampak positif terhadap pembangunan infrastruktur di NTT, mengingat banyak wilayah masih membutuhkan sentuhan pembangunan.

Secara terpisah, Sekretaris Komisi IV DPRD NTT, Ana Waha Kolin mengapresiasi alokasi anggaran tersebut dan berharap agar dana Rp591,2 miliar itu digunakan sesuai dengan peruntukannya.

“Semoga ada pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh NTT,” katanya.

Ana juga berharap sebagian dana tersebut dapat dialokasikan untuk pembangunan jalan di Kabupaten Flores Timur, khususnya untuk mendukung kawasan wisata religius Semana Santa yang menjadi salah satu agenda pariwisata tahunan di wilayah itu.

Erupsi Gunung Lewotobi, 10 Penerbangan di Bandara El Tari Kupang Dibatalkan Sementara

0

Kupang, Ekorantt.com – Sebanyak sepuluh penerbangan dari Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, dibatalkan sementara akibat sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur.

“Hingga pukul 12.00 Wita, terdapat 10 penerbangan Wings Air yang ditutup sementara,” kata Humas Bandara El Tari, I Gusti Ngurah Yudi Saputra pada Rabu, 18 Juni 2025.

Penerbangan terdampak meliputi rute Wings Air dari Kupang ke Maumere, Ende, Bajawa, dan Ruteng. Selain itu, dua penerbangan Susi Air dari dan ke Sabu juga dibatalkan.

Meski demikian, operasional Bandara El Tari secara umum masih berjalan normal.

“Kami terus memantau aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi melalui koordinasi dengan BMKG, AirNav Indonesia, dan maskapai terkait,” ujar Saputra.

Sebagai langkah antisipatif, pihak bandara juga melakukan uji lapangan untuk memastikan tidak ada sebaran abu di area sekitar yang dapat mengganggu keselamatan penerbangan.

Pengelola bandara turut menyiapkan informasi mengenai transportasi alternatif di wilayah NTT bila terjadi gangguan lanjutan.

“Kami mengimbau masyarakat dan pengguna jasa bandara untuk tetap tenang dan mengikuti informasi resmi dari otoritas terkait,” tambah Saputra.

Informasi terkini bisa diakses melalui kanal resmi maskapai, layanan informasi Bandara El Tari, atau Call Center 172.

Ia menegaskan, keselamatan dan keamanan penerbangan tetap menjadi prioritas utama dalam situasi ini.

Tiga Wamen Batal ke Ngada Dampak Letusan Gunung Lewotobi

0

Bajawa, Ekorantt.com – Agenda kunjungan kerja Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan, Wakil Menteri Kehutanan Sulaiman Umar, dan Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa ke Kabupaten Ngada, NTT terpaksa ditunda akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur pada Selasa, 17 Juni 2025.

“Situasi alam yang terjadi tidak memungkinkan untuk rombongan Wamen datang hari ini,” kata Pelaksana tugas harian (Plh) Sekretaris Daerah Kabupaten Ngada, Johanes C. Watu Ngebu melalui keterangan pers pada Rabu, 18 Juni 2025.

Meski demikian, pihaknya terus melakukan persiapan di sejumlah titik yang menjadi fokus kunjungan ketiga Wamen itu.

Pemkab Ngada, kata Johanes, tetap menanti kedatangan para Wamen sesuai instruksi dan koordinasi dari pemerintah pusat.

“Pada prinsipnya, bupati, wakil bupati, sekda, dan seluruh jajaran sudah siap. Kami juga menerima informasi bahwa kemungkinan besar rombongan akan dijadwalkan ulang dan bisa tiba besok, Kamis, 19 Juni 2025,” kata dia.

“Kami sebagai tuan rumah akan selalu siap dan akan memberikan pelayanan terbaik saat rombongan tiba,” tambah Johanes.

Dalam jadwal yang diterima media ini sebelumnya, ketiga Wamen itu akan melaksanakan sejumlah agenda selama dua hari yakni 18-19 Juni 2025.

Mereka akan berkunjung ke kampung Bena, kampung Wogo, dan pemandian air panas So’a.

Abu vulkanik luapan dari Gunung Lewotobi Laki-laki menyebar hingga di wilayah Bajawa, Kabupaten Ngada pada Rabu pagi.

Elpin Basan dan Rinto, warga setempat tidak menyangka, letusan dahsyat Gunung Lewotobi berdampak hingga Kota Bajawa.

“Saya kaget bangun pagi motor debu semua, tanaman juga sama,” kata Elpin.

Kondisi itu membuatnya harus menggunakan masker selama beraktivitas di luar rumah.

“Tadi saat dalam perjalanan ke Kota Bajawa, mata saya perih sekali. Terpaksa pakai kacamata dan masker,” ujar Rinto menambahkan.

Bandara Ende Ditutup Sementara Imbas Erupsi Gunung Lewotobi

0

Ende, Ekorantt.com Bandara H. Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende, Flores, NTT, kini resmi ditutup sementara imbas dari sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur.

“Penerbangan hari ini dari dan ke Ende semua dibatalkan dan bandara dinyatakan tutup sementara,” ungkap Kepala Bandara Ende, Haryanto, melalui pesan WhatsApp, Rabu, 18 Juni 2025.

Haryanto mengaku belum mengetahui kapan akan dibuka kembali. Pihaknya terus melakukan paper test setiap jam untuk memastikan kondisi bandara.

“Sifatnya buka tutup sambil melihat perkembangan bandara itu sendiri. Besok akan kita lakukan tes kembali kalau hasilnya negatif akan dibuka tetapi kalau hasilnya positif akan ditutup,” terangnya.

Ia menyebutkan, tiga penerbangan hari yakni dari Kupang-Ende-Labuan Bajo, Labuan-Ende-Kupang, dan Kupang-Ende-Kupang dibatalkan.

“Mudah mudahan tidak terlalu lama agar akses transportasi udara bisa kembali normal,” tuturnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan menggunakan transportasi udara agar selalu berkoordinasi dengan pihak maskapai.

Selain Bandara Ende, kebijakan tutup sementara juga dua bandara lainnya yakni Bandara Frans Seda di Sikka dan Bandara Turelelo, Soa di Ngada.

“Kita lihat sebaran abu vulkanik ke arah barat dan hari ini dampaknya Bandara Ende. Tadi juga berdasarkan informasi sebaran abu vulkanik ke Bajawa juga. Jadi Bandara Maumere, Ende, Bajawa close hari ini,” ungkapnya.

Pantauan media ini pada Rabu, 18 Juni 2025 di Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende nampak sepi.

Soeryono salah satu penumpang tujuan Kupang terpaksa mengurungkan niatnya untuk berangkat.

“Ya terpaksa batal, kita harus patuh karena kondisi alam kita yang belum bersahabat,” ungkapnya saat dijumpai media di Pelataran Bandara Aroeboesman Ende.

“Mudah-mudahan kondisi ini cepat pulih agar aktivitas penerbangan kita bisa kembali normal,” tandasnya.

Pemprov NTT Gelar Rapat Koordinasi Pascaerupsi Lewotobi, Hasilkan Tujuh Keputusan Strategis

0

Kupang, Ekorantt.com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar rapat koordinasi penanganan pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi pada 17 Juni 2025. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena secara daring pada Rabu, 18 Juni 2025.

Rapat koordinasi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, di antaranya Menteri Sosial RI, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wakil Gubernur NTT, pimpinan OPD Provinsi NTT, Balai Jalan NTT, PLN, serta bupati dari Kabupaten Flores Timur, Sikka, dan sejumlah kepala daerah lainnya di seluruh wilayah NTT.

Melalui forum tersebut, disepakati tujuh langkah strategis sebagai respons cepat terhadap dampak erupsi. Adapun tujuh keputusan utama yang dihasilkan, yaitu:

Pertama, Evakuasi dan Pemenuhan Kebutuhan Dasar: Pemerintah Kabupaten Flores Timur diminta memastikan seluruh warga menjauh dari zona berbahaya dan menempati lokasi pengungsian dengan kebutuhan dasar yang terpenuhi secara layak.

Kedua, Koordinasi Tim Penanganan: Pemprov NTT melalui Asisten III dan Pelaksana Tugas Kepala BPBD NTT akan memimpin tim terpadu, bekerja sama dengan kementerian/lembaga pusat, Pemkab Flores Timur dan Sikka, serta mitra pendukung lainnya.

Ketiga, Distribusi Bantuan Darurat: Kementerian Sosial bersama Pemda Flores Timur dan Sikka diminta mempercepat distribusi bantuan seperti masker, makanan siap saji, air bersih, serta perlengkapan dasar lainnya.

Keempat, Jaminan Layanan Publik: Instansi vertikal dan dinas terkait harus menjaga kelangsungan layanan dasar seperti kesehatan, akses jalan, pasokan air bersih, dan jaringan listrik.

Kelima, Pemantauan Kesehatan Warga: Petugas kesehatan diminta melakukan pemeriksaan rutin terhadap warga terdampak, baik yang berada di pengungsian maupun di wilayah terpapar abu vulkanik.

Keenam, Informasi dan Edukasi Publik: Pemerintah akan terus menyampaikan perkembangan terbaru dan memberikan edukasi mitigasi kepada masyarakat, termasuk melawan penyebaran hoaks dan informasi menyesatkan.

Ketujuh, Peningkatan Kesiapsiagaan: Seluruh unsur penanggulangan bencana termasuk TNI, Polri, BPBD, dan masyarakat sipil diminta meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat koordinasi lintas sektor.

Gubernur Melki menegaskan pentingnya membentukforum koordinasi tanggap darurat di setiap level pemerintahan, guna mempercepat komunikasi dan efektivitas penanganan.

“Kita semua berdoa kepada Tuhan agar seluruh warga, khususnya para pengungsi dan masyarakat terdampak, diberi kekuatan dan kemampuan melewati masa-masa sulit ini dengan baik,” ujarnya.

Ende Diselimuti Abu Vulkanik Dampak Letusan Lewotobi

0

Ende, Ekorantt.com – Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT kembali meletus pada Selasa sore, 17 Juni 2025. Abu vulkanik tersebar ke sejumlah daerah di Flores, termasuk Ende.

“Kalau kita sementara bawa motor itu rasa sekali kalau tidak pakai kaca mata itu, mata nyeri sekali,” ungkap Sipri, Rabu pagi.

Sipri mengeluh matanya terasa nyeri saat sedang berkendara. Sementara abu vulkanik juga menempel di sepeda motornya.

Di Kabupaten Ende, sebaran abu vulkanik menyebar di sejumlah wilayah. Rumah, tanaman, jalan, dan kendaraan penuh abu.

“Motor penuh debu, jangan-jangan ini abu vulkanik,” ujar Inda Bupu, warga Kelurahan Kota Ratu, Kecamatan Ende Selatan saat hendak berangkat ke sekolah.

Kepala BPBD Ende, Silvester Meta meminta masyarakat mengurangi kegiatan yang tidak penting di luar rumah.

Bila bepergian, ia mengimbau warga mengenakan masker agar tidak mengganggu saluran pernapasan.

“Bila terpaksa keluar rumah pakailah kacamata pelindung, masker, dan baju lengan panjang,” ungkap Silvester.

Dirinya juga meminta kepada masyarakat untuk membersihkan abu secara mandiri di rumah maupun sekitar lingkungan masing-masing.

Apabila terjadi gejala gangguan saluran pernapasan Silvester menyarankan agar secepatnya pergi ke puskesmas atau di rumah sakit.

Untuk diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi tercatat terjadi pada pukul 17.35 Wita dengan kolom abu setinggi ±10.000 meter di atas puncak atau sekitar ±11.584 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu berwarna kelabu pekat ini menyebar ke hampir seluruh penjuru mata angin, disertai awan panas ke berbagai arah.

Aktivitas vulkanik ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi 6 menit 53 detik. Hingga laporan ini diturunkan, erupsi masih berlangsung.

Saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki ditetapkan pada Level IV (Awas). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar tidak ada aktivitas dalam radius 7 km dari kawah, serta di sektor barat daya hingga timur laut sejauh 8 km.