Ruteng, Ekorantt.com – Manajer Fuel Terminal Pertamina Reo, Munu Najmudin mengatakan, stok bahan bakar minyak (BBM) di depot Pertamina Reo saat ini masih dalam kondisi aman dan stabil.
“Stok kami stabil dan aman. Tidak ada penahanan pasokan di depot,” kata Munu kepada wartawan di Ruteng pada Kamis, 25 September 2025.
Dalam sehari, Fuel Terminal Pertamina Reo mendistribusikan 500 hingga 800 kiloliter untuk 28 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di wilayah Manggarai Raya, yang meliputi Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat. Selain itu, dua SPBU lainnya berada di Kabupaten Ngada.
Najmudin menjelaskan, pendistribusian BBM dilakukan sesuai dengan pengajuan masing-masing SPBU. Adapun jenis BBM yang tersedia di depot tersebut meliputi Biosolar, Pertalite, Pertamax, Dexlite, dan Avtur.
Untuk memperkuat ketersediaan pasokan, pihaknya tengah mempersiapkan pengoperasian Fuel Terminal Pertamina Bajo yang berlokasi di Kabupaten Manggarai Barat. Terminal baru ini direncanakan akan diresmikan pada akhir September atau awal Oktober 2025.
Ia berharap kehadiran terminal baru dapat menjadi penyangga (buffer) stok yang mampu memperlancar distribusi BBM serta mengantisipasi potensi keterlambatan akibat cuaca buruk maupun kendala transportasi.
Meski stok dinyatakan aman, Najmudin mengakui bahwa sejumlah tantangan masih kerap terjadi, terutama akibat faktor cuaca, keterlambatan jadwal kapal, serta hambatan distribusi darat seperti longsor.
“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan distribusi BBM berjalan lancar,” kata Najmudin.
Sementara itu, hampir lebih dari sebulan terakhir, warga Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami kelangkaan BBM.
Kondisi ini menyebabkan antrean panjang kendaraan roda dua maupun roda empat di sejumlah SPBU. Warga pun rela mengantre berjam-jam demi mendapatkan solar dan pertalite.
