Geruduk Kantor Bupati, Nakes di Ngada Protes Kebijakan Kesejahteraan

0

Bajawa, Ekorantt.com – Ratusan tenaga kesehatan (nakes) Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Ngada, NTT mengajukan protes kebijakan pemerintah daerah terhadap kesejahteraan mereka.

Para nakes tersebut mendadak datang ke Kantor Bupati Ngada sementara, Selasa (13/9/2022) untuk menyampaikan aspirasi.

Mereka berkeberatan kebijakan Bupati Ngada Andreas Paru atas pemberlakuan Peraturan Bupati Nomor 54 Tahun 2022 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).

Dalam peraturan tersebut, para nakes ASN dituntut memilih salah satu dari dua opsi antara jasa pelayanan atau tambahan perbaikan penghasilan (TPP). Oleh mereka, aturan terbaru tersebut tidak mendasar.

Mereka meminta Bupati Ngada Andreas Paru agar merevisi Peraturan Bupati Nomor 54 Tahun 2022. Para nakes menilai, amanat pasal 11 ayat 5 Peraturan Bupati Nomor 54 Tahun 2022 yang mana memberi kesempatan kepada nakes ASN untuk memilih opsi-opsi itu tidak memiliki landasan hukum yang kuat.

“Pada tahun 2021 pegawai ASN RSUD Bajawa dan puskesmas menerima tambahan penghasilan sesuai dengan Peraturan Bupati Ngada Nomor 8 tahun 2021 dan tidak ditemukan penyimpangan atau penyalahgunaan terhadap penerimaan TPP tersebut,” kata Johannes Kenge, juru bicara para nakes tersebut.

Ia menyatakan para nakes mengajukan keberatan terhadap kebijakan tersebut karena mempengaruhi Tambahan Pengahasil Pegawai (TPP) ASN.

Para nakes meminta Bupati Ngada Andreas Paru agar bisa mempertimbangkan, sebab regulasi yang digunakan dalam pemberian TPP diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2021.

Ia menerangkan dasar hukum TPP juga diatur dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900-4700 Tahun 2020 dan Peraturan Bupati Ngada Nomor 54 Tahun 2022.

Sedangkan jasa pelayanan dasar hukumnya adalah Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 dan Peraturan Bupati Ngada Nomor 9 Tahun 2020.

“Jadi, antara TPP dan jasa pelayanan memiliki dasar hukum yang berbeda,” ucap Johannes.

Ia menjelaskan, pengertian tambahan penghasilan bagi pegawai ASN adalah tambahan penghasilan yang diberikan kepada semua ASN di lingkup pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sedangkan jasa pelayanan adalah imbalan atas pelayanan yang diberikan oleh tenaga dokter, tenaga keperawatan, tenaga penunjang pelayanan, tenaga pelaksana teknis dan tenaga administrasi.

Dari pengertian tersebut diatas, ia melanjutkan bahwa TPP hanya diberikan kepada ASN sedangkan jasa pelayanan diberikan kepada semua yang karyawan di rumah sakit baik ASN maupun non ASN.

Sekda Ngada Theodisius Yosefus Nono menambahkan bahwa TPP bukan hak ASN karena hak ASN hanya melekat dalam daftar gaji.

Menurut Sekda, TPP merupakan kebijakan pemerintah pusat yang dijabarkan di daerah.

Sementara itu, Bupati Ngada Andreas Paru mengatakan pihaknya sama sekali tidak berniat untuk memberikan ketidakadilan bagi ASN RSUD Bajawa.

Tujuan utama dari kebijakan tersebut adalah pemberian tunjangan atau apapun tidak justru menimbulkan persoalan baik dirinya sebagai bupati maupun ASN itu sendiri.

“Bisa saja saya memberikannya namun dampak hukum bisa dirasakan oleh saya sendiri maupun penerima,” kata Bupati Andreas.

Namun demikian, momentum kehadiran ASN RSUD Bajawa di Kantor Bupati Ngada dapat dievaluasi secara baik karena apabila terdapat duplikasi penerimaan bisa menjadi persoalan.

“Atas permohonan untuk melakukan revisi Perbub (Nomor 54 Tahun 2022) tersebut secara aturan dilakukan setelah 6 bulan,” ungkap dia menjelaskan.

Untuk itu, Bupati Andreas meminta perangkat daerah terkait untuk melakukan konsultasi terhadap apa yang diminta oleh ASN RSUD paling lambat 6 bulan setelah ditetapkan Perbup tersebut.

ETMC Lembata: Bungkam PS Kupang 4-0, Perse Ende Puncaki Klasemen Grup E

0

Ende, Ekorantt.com – Persaingan di babak penyisian grup E pada turnamen liga 3 El Tari Memorial Cup (ETMC) tahun 2022 semakin ketat setelah Perse Ende berhasil membungkam PSK dari Kabupaten Kupang 4-0.

Pertandingan yang digelar Rabu (14/9/2022) di Stadion Gelora 99 Lembata, Perse Ende mampu mengendalikan permainan.

Mengandalkan permainan tiki-taka dan serangan sayap kanan maupun kiri yang dimotori Adi Aba dan Jeky Samuel, Perse Ende menciptakan gol cepat pada menit ke-2, babak pertama.

Gol diciptakan striker Perse Cahya Dwi Permana dalam sebuah kemelut di area pertahanan PSK. Keunggulan 1-0 bertahan hingga paruh babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, Perse Ende menekan lebih awal. Pada menit ke-47 kesebelasan itu berhasil menoreh tambahan poin menjadi 2-0 melalui sontekan Adi Aba.

Meski unggul 2-0, Perse Ende tak mengendorkan serangan dan terus menekan area pertahanan PSK.

Striker Perse Ende Cahya Permana kembali menggetarkan jala gawang PSK setelah menerima umpan crossing dari pemain sayap kanan Jeky Samuel.

Cahya menyambut bola dengan sundulan tajam ke gawang PSK hingga terjadi gol. Kedudukan berubah menjadi 3-0.

Gol kedua Cahya mencatatkan nama striker Perse Ende tersebut pada daftar pencetal gol terbanyak sementara ETMC 2022 bersama pemain Persami Maumere Yoris Nono dengan koleksi 3 gol.

Selang 10 menit jelang akhir pertandingan, pelatih Perse Ende merotasi tiga pemain termasuk gelandang serang Servin Galo.

Strategi tersebut cukup efektif. Pasokan tenaga baru Perse Ende mampu meredam serangan para pemain PSK jelang akhir laga.

Pada menit-menit akhir pertandingan, Servin Galo berhasil mencatatkan namanya pada papan skor lewat sebuah gol indah berjarak 16 meter dari gawang PSK.

Dengan hasil ini, Perse Ende memuncaki grup E dengan empat poin setelah pada pertandingan pertama bermain imbang dengan Kota Kupang 1-1

Sementara dua tim di grup ini Persim Manggarai dan PSK berada di urutan dua setelah sama-sama mengoleksi tiga poin.

Raihan tiga poin kedua tim tersebut setelah Persim Manggarai mengalahkan Kota Kupang. Sedangkan PSK mengalahkan Persim Manggarai.

Sedangkan Kota Kupang baru memperoleh 1 poin dari dua laga yang dilakoni setelah mereka menelan kekalahan dari Persim Manggarai 1-0 dan imbang dengan Perse Ende 1-1

Meski berada di puncak klasemen, Perse Ende belum aman untuk melaju ke babak 16 besar. Semua tim masih menaruh asa pada pertandingan terakhir grup.

Perse meladeni Persim Manggarai sementara Kota Kupang menjajal PSK.

Perse hanya butuh imbang pada pertandingan terakhir melawan Persim Manggarai untuk lolos ke fase knock out.

Jika Perse Ende kalah melawan Persim Manggarai, dan PSK mampu mengalahkan Kota Kupang, maka dua tim yang lolos dari grup E adalah Persim Manggarai dan PSK.

Julie Laiskodat Kembali Beri Bantuan Alsintan untuk Kelompok Tani di Ngada

0

Bajawa, Ekorantt.com – Anggota DPR RI Julie Sustrisno Laiskodat kembali menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok tani di Kabupaten Ngada.

Sebanyak 24 unit alsintan diberikan kepada kelompok tani. Puluhan peralatan pertanian tersebut merupakan hasil perjuangannya sebagai anggota DPR RI.

“Saya berharap alat dan mesin pertanian ini harus dijaga, dimanfaatkan sebaik mungkin. Jika ini bisa dimaksimalkan tentunya ada dampak positif peningkatan pendapatan baik bagi kelompok maupun masyarakat secara umum,” ujarnya, Selasa (13/9/2022).

Pada kesempatan itu Julie juga memberi pemahaman kepada para petani yang hadir tentang ketahanan pangan mandiri.

Menurutnya, hal tersebut sangat penting karena saat ini dunia sedang dihadapi berbagai pesoalan akhir-akhir ini.

Julie mengatakan pangan adalah kebutuhan pokok yang harus dijaga untuk masa yang akan datang, sehingga terciptanya ketahanan pangan mandiri.

“Lumbung pangan itu ada di NTT, iya kan. Tinggal masyarakat diberi pemahaman untuk ketahanan pangan mandiri mereka, contohnya kebutuhan pokok misalnya bawang, sayur dan cabe. Jangan mau beli cabe juga kita beli dari luar,” ungkapnya.

Ia menambahkan bantuan alat pertanian yang diberikan tersebut merupakan modal bagi para petani untuk menjaga ketahanan pangan mandiri bagi masyarakat khususnya petani.

Salah satu petani Yustina Mude menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan anggota DPR RI tersebut. Ia juga berterima kasih karena mendapat bantuan satu unit pompa air.

“Pompa air sangat membantu kami untuk mengairi kebun hortikultura kami, terima kasih bunda Julie,” ungkapnya.

Hadir pula pada kesempatan tersebut, anggota DPR Propinsi NTT Alexander Ofong, Elpi Perera, anggota DPRD Kabupaten Ngada dari Partai Nasdem Kabupaten Ngada Yohanes Mari, Moses Jala Watu, dan Yosep Be’i.

Pemkab Ende Serahkan Tanah Pelabuhan Feri Nangakeo ke Pempus

0

Ende, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Ende menyerahkan lokasi Pelabuhan Nangakeo di Desa Bheramari, Kecamatan Nangapanda kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan RI.

Penyerahan dilakukan oleh Bupati Ende Djafar Achmad didampingi Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Ende Albertin Djembu Djeen kepada Direktur Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan Junaidi di Jakarta pada Senin (12/9/2022).

Bupati Djafar saat dikonfirmasi Ekora NTT mengatakan perbaikan Pelabuhan Nangakeo untuk kembali menambah akses layanan infrastruktur laut dari dan ke Ende.

“Kita serahkan itu untuk proses lebih lanjut bersama Bappenas dan lain-lain. Kita bicara banyak soal pembenahan di sisi laut maupun area darat pelabuhan. Anggarannya sekitar 30 miliar dan tahun depan (2023-red) semua akan dibangun,” ungkap Djafar.

Optimalisasi akses insfrastruktur laut seperti pelabuhan, kata dia, untuk mempermudah arus transportasi dari dan menuju Flores melalui Ende.

“Jadi itu penting. Saya sendiri yang ketemu Dirjen karena ini akan segera dibahas bersama tim Bappenas. Mereka respek dan akan siap membantu Pemkab Ende,” kata Djafar.

Justy Aldrin dan Toton Caribo Siap Meriahkan Malam Puncak Dies Natalis Unipa Indonesia

0

Maumere, Ekorantt.com – Perayaaan Dies Natalis Universitas Nusa Nipa Indonesia tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Bagaimana tidak, panitia menghadirkan dua penyanyi nasional, Justy Aldrin dan Toton Caribo pada puncak perayaan, Senin, 19 September 2022 mendatang.

Ketua Pelaksana Dies Natalis ke-17 Universitas Nusa Nipa Indonesia, Agustina Sisilia W. Dua Wida mengatakan, kedua artis ini sangat terkenal dan memiliki penggemar yang banyak, termasuk di kalangan civitas akademika Unipa Indonesia.

Agustina Sisilia W. Dua Wida, Ketua Pelaksana Dies Natalis ke-17 Universitas Nusa Nipa Indonesia/Ekora NTT

“Sebagian besar remaja maupun orangtua menyukai sekali kedua artis ini, lagu-lagunya mereka juga lagi tren. Kalau di kalangan Civitas Unipa juga sepertinya senang sekali dengan kedua artis ini, Justy dan juga Toton,” ucap Wida saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (13/09/2022).

“Jadi, muncul ide dari kami untuk mendatangkan kedua artis nasional. Mereka artis nasional, tetapi tidak melupakan atau meninggalkan etnis ketimurannya,” sambungnya.

Selain penampilan Justy dan Toton, perayaan puncak Dies Natalis ke-17 Universitas Nusa Nipa Indonesia juga dimeriahkan oleh pentas seni dan acara-acara lain yang akan dibawakan oleh mahasiswa-mahasiswa Unipa Indonesia.

Lebih lanjut, Wida bilang, konser Justy Aldrin dan Toton Caribo tidak dibuka untuk umum, hanya untuk Civitas Akademika Universitas Nusa Nipa Indonesia dan juga para alumni.

“Dan, konsernya ini outdoor, di depan gedung Nawacita Universitas Nusa Nipa. Kalau untuk masuknya itu, mahasiswa harus menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa atau Kartu Rencana Studi (KRS) semester berjalan, yang menandakan masih tercatat sebagai mahasiswa aktif di Universitas Nusa Nipa,” tutupnya.

Maria Lastriana Helen, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unipa, mengaku senang dan bangga Unipa bisa mengundang dua artis tersebut.

“Saya senang karena selain lagunya bagus-bagus, kita biasa dengar di Youtube dan Tiktok, akhirnya tanggal 19 kampus Unipa bisa hadirkan mereka secara langsung di Unipa. Dan kita bisa saksikan sendiri, melihat dia secara langsung dan itu buat saya senang sekali,” katanya.

Anggelina Fransiska Djinyeru

Polisi Dalami Kasus Penganiayaan Bocah SD di Kupang

0

Kupang, Ekorantt.com – Polres Kupang Kota melalui Polsek Kelapa Lima serius menangani kasus penganiayaan terhadap bocah salah satu SD negeri di Kota Kupang.

Pelaksana harian Kapolsek Kelapa Lima, Mesakh Yohanis Hetharie membenarkan adanya laporan kasus tindakan penganiayaan anak di bawah umur.

“Laporan sudah masuk. Saat ini sudah ditangani unit Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA),” ujar Mesakh kepada wartawan pada Selasa, (13/9/2022).

Ia juga menegaskan bahwa, polisi akan memproses kasus ini. Pasalnya, anak sebagai korban harus dilindungi karena perintah undang-undang.

“Sebagai penegak hukum, kami tetap proses kasus ini sesuai dengan hukum. Ini kasus serius karena berkaitan dengan kekerasan terhadap anak di bawah umur,” tegasnya.

Diketahui, seorang bocah Sekolah Dasar (SD) di Kota Kupang inisial RF (9) dianiaya oleh Tius Adu (53) saat sedang bermain bola bersama teman-temannya.

Kronologi Kejadian

RF menceritakan kronologis penganiayaan yang diterimanya berawal ketika dirinya bersama teman-temannya sedang bermain bola.

“Pas kami bermain, bapa tua punya cucu (A) tendang bola ke dalam lapangan. Beta (Saya-red) sudah tegur jangan tendang bola ke dalam. Dia tendang lagi bola ke dalam. Terus beta gertak atau mengancam. Setelah itu kami terus bermain bola,” kisahnya.

RF mengakui, setelah melakukan ancaman terhadap A, selanjutnya ia tidak mengetahui kalau A menangis dan melaporkan kepada Tius Adu yang adalah kakeknya.

RF juga mengakui tidak sampai melakukan pemukulan terhadap A. “Beta tidak pukul hanya ancam saja karena dia tendang bola dua kali ke dalam lapangan,” ungkapnya.

Saat lagi asyik bermain, Tius Adu, kata RF mendatangi lapangan untuk menanyakan siapa yang telah membuat cucunya menangis.

“Pertama bapa tua tendang bola, bapa tua datang terus tanya siapa yang buat. Terus tampar beta 2 kali dan tinju di hidung dua kali,” terangya.

Belum puas melakukan pemukulan, Tius Adu kembali melakukan tindakan kekerasan.

“Bapa tua juga suruh saya push up 50 kali. Saya push up hanya 49 kali saja. Setelah itu bapa tua injak saya punya tengkuk sampai saya tiarap di tanah,” ujar RF sambil ditemani ayah dan ibunya.

Setelah mendapat penganiayaan tersebut, RF mengakui kalau saat itu, dirinya langsung kencing di celana.

“Saat bapa tua injak, saya langsung kencing di celana. Saat itu juga ada teman-teman yang nonton,” tuturnya sambil menahan tangis.

Melapor Polisi

Ibu kandung dari RF, Desi Tulle kepada Ekora NTT menjelaskan, usai mendengar kejadian yang menimpa anaknya, ia langsung membuat laporan polisi pada Minggu (11/9/2022) sore.

“Saat dengar kejadian dan pengakuan dari saya punya anak, saya langsung bawa anak saya buat laporan di Polsek Kelapa Lima,” ujarnya sambil menangis di samping suaminya.

Ia mengakui, polisi telah melakukan visum kepada anaknya. “Saya punya anak ini hidungnya keluar darah. Dan sampai saat ini dia masih merasa pusing,” tuturnya.

Ia menyesalkan perbuatan yang telah dilakukan Tius Adu kepada anaknya. Menurutnya, apa yang telah dilakukan anaknya tidak setimpal dengan apa diterimanya.

“Kalau pun anak saya salah, tidak seharusnya dia menerima perlakuan seperti ini. Anak saya ini masih kecil. Saya minta pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku,” pintanya.

Desi mengakui, akibat dari penganiayaan yang diterimanya, saat ini RF saat ini selalu mengeluh kalau kepala dan tengkuknya sakit dan belum bisa masuk sekolah.

Patrik Padeng

Bocah SD di Kota Kupang Dianiaya hingga Kencing Celana

0

Kupang, Ekorantt.com – Nasib tragis menimpa RF (9) bocah Sekolah Dasar di salah satu sekolah negeri di Kota Kupang.

RF mengalami penganiayaan yang dilakukan Tius Adu (53) saat RF sedang bermain sepak bola bersama dengan teman-temannya.

RF, kepada media ini menceritakan kronologis penganiayaan yang diterimanya berawal ketika dirinya bersama teman-teman sedang bermain bola.

“Pas kami bermain, bapa tua punya cucu (A) tendang bola ke dalam lapangan. Beta (Saya-red) sudah tegur jangan tendang bola ke dalam. Dia tendang lagi bola ke dalam. Terus beta gertak atau mengancam. Setelah itu kami terus bermain bola,” kisahnya.

RF mengakui, setelah melakukan ancaman terhadap A, selanjutnya ia tidak mengetahui kalau A menangis dan melaporkan kepada Tius Adu yang adalah kakeknya.

RF bilang bahwa dirinya tidak memukul A. “Beta tidak pukul hanya ancam saja karena dia tendang bola dua kali ke dalam lapangan,” ungkapnya.

Saat lagi asyik bermain, Tius Adu, datang ke lapangan untuk menanyakan siapa yang telah membuat cucunya menangis.

“Pertama bapa tua tendang bola, bapa tua datang terus tanya siapa yang buat. Terus tampar beta 2 kali dan tinju di hidung dua kali,” terangya.

Belum puas melakukan pemukulan, Tius Adu kembali melakukan tindakan kekerasan.

“Bapa tua juga suruh saya push up 50 kali. Saya push up hanya 49 kali saja. Setelah itu bapa tua injak saya punya tengkuk sampai saya tiarap di tanah,” ujar RF sambil ditemani ayah dan ibunya.

Setelah mendapat penganiayaan tersebut, RF mengakui kalau saat itu, dirinya langsung kencing di celana.

“Saat bapa tua injak, saya langsung kencing di celana. Saat itu juga ada teman-teman yang nonton,” tutrunya sambil menahan tangis.

Melapor Polisi

Ibu kandung RF, Desi Tulle kepada media ini, menjelaskan, usai mendengar kejadian yang menimpa anaknya, ia langsung membuat laporan polisi pada Minggu (11/9/2022) sore.

“Saat dengar kejadian dan pengakuan dari saya punya anak, saya langsung bawa anak saya buat laporan di Polsek Kelapa Lima,” ujarnya sambil menangis di samping suaminya.

Ia mengakui, polisi telah melakukan visum kepada anaknya. “Saya punya anak ini hidungnya keluar darah. Dan sampai saat ini dia masih merasa pusing,” tuturnya.

Ia menyesalkan perbuatan yang telah dilakukan Tius Adu kepada anaknya karena tidak setimpal dengan apa yang diterimanya.

“Kalau pun anak saya salah, tidak seharusnya dia menerima perlakuan seperti ini. Anak saya ini masih kecil. Saya minta pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku,” pintanya.

Desi mengakui, akibat dari penganiayaan yang diterimanya, saat ini RF selalu mengeluh kalau kepala dan tengkuknya sakit dan ia juga belum masuk sekolah.

Patrik Padeng

Dorong Promosi, Dispar Ende Gelar Pelatihan Digitalisasi Desa Wisata

0

Ende, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Ende terus mendorong perkembangan potensi di bidang pariwisata dan keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolahannya.

Melaluli Sumber Dana Alokasi Khusus Kementerian Pariwisata Republik Indonesia Tahun 2022, Dinas Pariwisata Kabupaten Ende menyelenggarakan Pelatihan Digitalisasi bagi 40 peserta dari 20 desa di Kabupaten Ende.

Pelatihan ini berlangsung tiga hari sejak 12-14 September 2022 di Aula St. Fransuskus-Detusoko yang menghadirkan dua narasumber utama yakni Ferry Ferdinand Mince dan Ben Mando.

Wakil Ketua DPRD Ende, Oktavianus Moa Mesi dalam sambutan pembukaan mengatakan, sektor pariwisata harus meningkatkan pelayanan agar dapat memberikan kenyamanan bagi wisatawan.

Vian mengatakan, pelatihan digitalisasi merupakan strategi untuk memberikan efek promosi sekaligus mengeksplorasi potensi wisata baru baik wisata budaya, alam, rohani maupun wisata sejarah.

Kapala Dinas Pariwisata Kabupaten Ende, Martinus Satban, dalam arahannya mengatakan, pelatihan digitalisasi berupaya melibatkan warga lokal dalam mengelola potensinya sendiri.

Para peserta dari desa-desa wisata yang ada di Kabupaten Ende saat mengikuti kegiatan/Ekora NTT

Kadis Satban bilang, perkembangan teknologi di bidang digitalisasi menuntut peningkatan sumber daya manusia dalam penguasaan teknologi.

“Kita dorong agar pelaku wisata di desa mampu mengubah pola promosi yang konvensional menuju era digital melalui media mainstream,” ungkap Satban.

Pantauan Ekora NTT, peserta pelatihan yang berasal dari desa-desa wisata di Ende sangat antusias mendengar materi dan praktik seperti teknik editing video, strategi penggunggahan di sosial media agar bisa viral.

Sementara itu, peserta utusan Desa Waturaka, Kecamatan Kelimutu, Yakobus Aurelius Bai mengaku bangga bisa mengikuti kegiatan pelatihan digitalisasi.

“Sangat bermanfaat. Banyak potensi di desa saya yang belum dipromosi secara profesional melalui media sosial. Di Desa Waturaka ada potensi Air Panas, Kampung Inggris, persawahan dan wisata budaya. Semoga kegiatan ini terus dilakukan ke depannya,” ujar Aurelius.

Mengenal Tati Nahing, Kelompok Tenun Ikat Asal Desa Lepolima, Sikka

0

Maumere, Ekorantt.com – Kediaman milik Magdalena Kartini (47) di Desa Lepolima, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, menjadi pusat kegiatan kelompok tenun ikat Tati Nahing. Jarak tempuh ke situ sekitar 10 menit dari pusat kota Maumere.

Kelompok tenun ikat Tati Nahing berdiri pada 12 April 2014. Anggotanya berjumlah 18 orang, yang didominasi oleh ibu-ibu. Dan Magdalena menjadi ketua dalam kelompok tenun ikat itu.

Magdalena menuturkan, kelompok Tati Nahing lahir karena kecintaan pada warisan tenun ikat. Baginya, tradisi menenun harus dirawat sampai kapan pun.

“Pekerjaan menenun adalah pekerjaan utama kami. Pekerjaan ini juga membantu perekonomian keluarga,” kata Magdalena saat ditemui di kediamannya pada Selasa, 30 Agustus 2022.

Tati Nahing, jelas Magdalena, berarti perjuangan untuk hidup yang dikerjakan secara bersama atau kelompok dengan penuh kesabaran.

Setiap anggota kelompok memiliki peran masing-masing, kata Magdalena.

“Di bagian pewarna tiga orang, ikat benang tujuh orang, tenun empat orang, goan (rentang benang) dua orang, dan wolot (gulung kapas) dua orang,” jelasnya.

“Kami bekerja saling bahu-membahu, menolong antara satu dengan yang lainnya,” sambung Magdalena.

Tidak semua anggota bisa menenun. Ada yang bisa ikat benang tapi tidak bisa menggulung kapas. Karena itu, bagi para anggota, kelompok tenun ikat Tati Nahing, bukan saja tempat untuk bekerja, tetapi juga tempat untuk belajar.

Dalam proses menenun, kelompok tenun Tati Nahing tetap setia menggunakan pewarna alami untuk menjaga keaslian tenun ikat.

“Tidak hanya memakainya saja, kami juga menanamnya kembali tanam-tanaman pewarna alami seperti, mengkudu, nila dan kapas,” tutur Magdalena.

Kelompok Tati Nahing juga bekerja sama dengan kelompok tenun di Ende untuk pengadaan pewarna alami. Mengingat daun loba sangat dibutuhkan tapi jarang ditemui di Maumere, maka harus didatangkan dari Ende.

“Apabila stok daun lobanya habis, maka kami langsung hubungi kelompok tenun Ende dan minta mereka kirimkan bahannya tersebut yang sudah dipesan,” tuturnya.

Khusus untuk pemasaran, produk kain tenun ikat yang dihasilkan Tati Nahing menjangkau ke pasar domestik maupun luar negeri.

“Untuk pemasaran kami biasa jual lewat media online. Kami terima pesanan orang dari luar Maumere, ada yang dari Swiss, Jakarta dan Belgia dan sudah berjalan selama tiga tahun ini,” ujar Ekhy Pratama, seorang pemuda yang bergabung dalam kelompok Tati Nahing.

Para pelanggan memilih warna dan desainnya sendiri. Para anggota kelompok tinggal menenun sesuai dengan permintaan pelanggan.

“Kami menenun sesuai permintaan,” katanya.

Magdalena bilang, pengerjaan satu lembar kain tenun bisa memakan waktu 1-3 bulan, mengingat proses kerjanya cukup rumit, ditambah pesanan yang banyak.

Kebanyakan permintaan dari luar dirancang untuk menjadi baju, rok, dan desain pakaian lainnya dengan menggunakan motif naga lalang, motif ai roun, dan motif wenda kapawuan. Ketiga motif tenun tersebut sering dipesan karena motifnya mudah dan sederhana.

“Dari Swiss lebih banyak orderan tenun ikat motif ai roun, karena menurut mereka motifnya bagus dan bentuk motifnya unik.”

Dibilang unik karena motif ai roun menggambarkan lingkungan hidup flora dan fauna yang berarti sumber kehidupan. Sedangkan motif naga lalang berarti tapak naga (jejak kaki naga) yang melambangkan keberuntungan.

“Motif ai roun dan wenda kapawuan itu, alam (tumbuh-tumbuhan), karena namanya budaya pasti kita harus menyatu dengan alam. Setiap motif mempunyai pasangannya masing-masing, seperti mawarani itu ada dala kobar dan dala mawarani yang berarti keutuhan rumah tangga, begitu pun dengan motif tenun lainnya,” kata Magdalena.

Harga satu lembar kain tenun ikat berkisar Rp200 ribu hingga Rp2,5 juta. Hal itu sangat bergantung kerumitan motif yang dikerjakan.

Untuk diketahui, kelompok tenun Tati Nahing telah menjadi kelompok binaan Desa Lepolima sejak tahun 2018. Sebagai kelompok binaan, Tati Nahing mendapatkan bantuan berupa alat-alat produksi.

Magdalena berharap semakin banyak anak muda yang mau bergabung mencintai tenun Maumere. Bahkan, bisa belajar menenun untuk tradisi nenek moyang ini ke depan.

Nofia Rosmalinda Ona

Resmi Dilantik, Pengurus Baru GenBI Unipa Indonesia Siap Teruskan Cita-cita Bank Indonesia

0

Maumere, Ekorantt.com – Rektor Universitas Nusa Nipa Indonesia, Angelinus Vincentius melantik pengurus GenBI (Generasi Baru Indonesia) Unipa 2022 di Auditorium Nawacita Universitas Nusa Nipa Indonesia, Senin (12/09/2022).

Hal ini dilakukan di sela-sela kegiatan Learning Talk, Kick of Beasiswa Tahap II, Edukasi QRIS, dan Cinta Bangga Paham Rupiah yang diselenggarakan Kantor Perwakilan BI Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Dalam sambutannya, Rektor Unipa Indonesia, Rektor Angelinus mendorong pengurus baru GenBi agar menjalankan tugas sehingga bisa berguna bagi masyarakat umum maupun bagi Unipa khususnya.

GenBI adalah organisasi yang diakui oleh kampus sebagai organisasi penerima beasiswa dari Bank Indonesia yang berasal dari Unipa Indonesia, maka sebagai penerima beasiswa Indonesia artinya seluruh pengurus maupun anggota siap untuk menjadi Frontliner, Future Leader, dan Agen Of Change baik itu bagi masyarakat maupun kampus kita ini,” ucapnya saat menyampaikan harapannya kepada pengurus GenBI baru.

Senada, Kepala Seksi Kehumasan Bank Indonesia Provinsi NTT Firda Ernawati meminta pengurus GenBI agar bisa meneruskan apa yang sudah diamanahkan dari Bank Indonesia sehingga informasi-informasi dari Bank Indonesia dapat dijalankan dengan baik.

“Semoga adanya beasiswa ini dapat bermanfaat dan membantu sedikit meringankan mereka,” ungkapnya.

Sementara Ketua GenBI Unipa yang baru, Marianus Duka Mali menyatakan diri siap meneruskan cita-cita Bank Indonesia.

“Kami siap meneruskan apa yang menjadi cita-cita Bank Indonesia karena GenBI sendiri dibentuk untuk menjadi tangan kanannya Bank Indonesia,” ungkap Marianus.

“Semoga pada waktu mendatang, GenBI lebih aktif dalam karya dan kegiatan-kegiatan,” sambungnya.

“Pastinya, kami akan selalu memberikan apa yang menjadi kebijakan-kebijakan Bank Indonesia menjadi program kerja, sehingga program kerja kami ini bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ucap Marianus.

“Hadirnya GenBI di Universitas Nusa Nipa Indonesia ini untuk melatih teman-teman menjadi seorang pemimpin, menjadi Agen of Change (agen perubahan) dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sehingga bisa ditransfer melalui teman-teman GenBI. Dengan begitu, cita-cita atau visi misi dari kampus yaitu pengabdian kepada masyarakat dapat terwujud,” tambahnya.

Anggota GenBI Unipa, Theodorus Bogar, berharap, ketua terpilih dapat membawa GenBI menjadi generasi yang dapat menjalankan tugas dengan baik.

“Dengan pengalaman yang ada selama satu tahun, beliau bisa mempraktikkan apa saja yang sudah didapatkan soal metode kepemimpinan. Itu beliau bisa terapkan di GenBI angkatan ini supaya bisa berjalan dengan baik. Dan Bank Indonesia bisa senang dan bangga melihat GenBI bisa melakukan tugasnya dengan baik,” tutupnya.

Anggelina Fransiska Djinyeru