GMNI Sikka Gandeng BIN Gelar Vaksinasi Massal di Kecamatan Paga

0

Maumere, Ekorantt.com – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sikka bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) menyelenggarakan vaksinasi massal di Desa Masebewa, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka.

Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan percepatan vaksinasi kepada masyarakat dan juga bagian dari HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia yang dengan tema nasional “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.

Andre Ledang, Wakabid Organisasi GMNI Sikka menjelaskan, sasaran vaksinasi adalah anak-anak Sekolah Dasar yang berumur 6-12 tahun yang tersebar di 5 Sekolah Dasar di Kecamatan Paga yakni, SDK Masebewa, SDI Bistio, SDN Waturesa, SDI Tanangalu, dan SDI Batukuku, dengan total jumlah siswa kurang lebih 500 anak.

Berlangsungnya vaksinasi, lanjut Andre, terjadi di 2 lokasi, yakni SD Tanangaluh dan SD Masebewa yang mana melibatkan Tim Vaksinator dari Puskesmas Nita dan Puskesmas Paga.

Sementara itu, hadir pula Kepala Puskesmas Paga, Gabriel Pelo Panditi dan Kaposkes TNI AD Peltu Surung Thomson Napitupulu.

“Adapun vaksinasi kali ini lebih banyak untuk vaksin dosis pertama dengan jenis vaksinnya adalah vaksin Sinovac,” kata Andre.

Tidak hanya itu, Andre bilang, di sela-sela kegiatan, GMNI Sikka membagikan buku bacaan kepada anak-anak SD.

“Tujuan dari pembagian buku ini merupakan cara untuk menumbuhkan minat baca bagi anak SD dan mendorong literasi membaca bagi anak-anak,” katanya.

Kepala Sekolah SDK Mesabewa, Elisabeth mengungkapkan kebahagiaannya karena anak-anaknya mendapatkan pelayanan vaksinasi.

GMNI Cabang Sikka bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) menyelenggarakan vaksinasi massal di Desa Masebewa, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka/Ekora NTT

“Akhirnya kami mendapatkan vaksinasi juga di sekolah kami. Rata-rata siswa di sekolah kami belum mendapat vaksin baik tahap pertama, kedua atau boster. Terima kasih kepada semua pihak,” katanya.

Merespons vaksinasi tersebut, Ketua GMNI Yohanes Maro menegaskan, kegiatan ini sebagai wujud komitmen GMNI Sikka untuk melawan Covid-19 yang belum 100 persen pulih.

“Ini sebagai wujud dan komitmen GMNI Sikka melawan Covid-19. Semua pihak tentu menginginkan agar penularan Covid-19 bisa ditekan seminimal mungkin. Saat ini salah satu bentuk perjuangan kita yaitu dengan vaksinasi,” ungkapnya.

Menurutnya, sampai saat ini masih sangat banyak masyarakat yang belum mendapatkan vaksin, terutama bagi siswa Sekolah Dasar.

“Berdasarkan data vaksinasi terkahir masih banyak pelajar SD belum menerima vaksinasi. Untuk Kecamatan Paga, lagi 7 SD yang belum mendapatkan vaksinasi,” terangnya.

Untuk Kabupaten Sikka, Yohanes menerangkan lebih jauh, data yang mereka peroleh, ada 98 SD belum menerima vaksin tahap pertama dan 166 SD lainnya belum menerima vaksin tahap kedua.

“Harapan kita, Pemkab Sikka lebih masif melakukan vaksinasi dan kita GMNI Sikka siap mendukung percepatan vaksinasi,” tandasnya.

Yohanes juga menyampaikan terima kasih atas kerja sama dengan BIN untuk mempercepat pencapaian vaksinasi bagi masyarakat Kabupaten Sikka.

Kapus Paga, Gabriel Pelo Panditi juga menambahkan, pelayanan vaksinasi Covid-19 berjalan lancar.

“Saya ucapkan terima kasih banyak buat BIN, GMNI Sikka, Tim Vaksinasi Puskesmas Nita dan Puskesmas Paga yang telah bekerja sama membantu 5 Sekolah Dasar wilayah Desa Masebewa, Kecamatan Paga,” ungkapnya.

Gabriel berharap, pada kesempatan lainnya, GMNI Sikka, BIN, dan Tim Vaksinasi Nita tetap bekerja sama dan memfasilitasi vaksinasi lanjutan untuk beberapa Sekolah Dasar yang belum mendapatkan vaksinasi.

Terkait Perbaikan Jalan Saga-Sokoria, Bupati Djafar Komunikasi dengan Pihak SGI

0

Ende, Ekorantt.com – Bupati Ende Djafar Achmad menanggapi tuntutan warga Desa Sokoria, Kecamatan Ndona Timur terkait permintaan perbaikan jalan Saga-Sokoria yang saat ini rusak berat.

Melalui pesan singkatnya kepada Ekora NTT pada Senin (22/8/2022), ia mengatakan langsung berkomunikasi dengan manajemen SGI.

“Saya langsung komunikasi dengan manajemennya, memang mereka janji sama saya juga. Mudah-mudahan. Saya tunggu minggu depan, semoga mendapat jawaban dari mereka,” tulis Bupati Djafar.

Sebelumnya diberitakan Ekora NTT, Warga Sokoria, Kecamatan Ndona Timur meminta pemerintah Kabupaten Ende untuk memerintahkan PT Sokoria Geotermal Indonesia untuk kembali memperbaiki jalan Saga-Sokoria.

Hingga saat ini, warga mengaku menderita karena akses jalan tersebut rusak parah.

Jalan rusak berupa onggokan batu dan kerikil itu terutama dari Saga hingga Desa Sokoria dan sekitarnya.

Padahal, di daerah itu terdapat PLTP Sokoria yang dikelola oleh PT Sokoria Geothermal Indonesia (SGI) dengan Sub Pengelola PT Orka.

Arkadius Soba, Mantan Kepala Desa Sokoria yang ditemui Ekora NTT di Kampung Detuboti pada Minggu (20/8/2022) mengaku kesal karena janji pihak manajemen SGI hingga kini belum ditepati.

Dia mengatakan, pada tahap awal sosialisasi ada perjanjian antara SGI dengan Pemkab Ende jika setelah eksplorasi pihak manajemen memperbaiki jalan di wilayah itu dengan pekerjaan hotmix.

“Janjinya begitu. Mereka mau hotmix jalan. Sekarang sudah beroperasi tapi belum ada realisasi,” ujar Archadius.

Keluhan masyarakat juga telah disampaikan kepada bupati Ende Djafar Achmad saat melakukan kunjungan kerja di wilayah Ndona Timur beberapa bulan silam.

“Soal kondisi jalan, Kami sudah minta ke Pak Bupati saat ada kunjungan ke kampung kami, kita berharap pemerintah kabupaten dan DPRD bisa memberi tekanan ke pihak SGI agar segera memperbaiki jalan,” tegas Archadius.

Terpisah, Kepala Suku Kabagana-Sokoria, Rofinus Pasa Bata juga mengeluhkan hal sama.

Rofinus bilang, warga Sokoria dan Ndona Timur pada umumnya benar-benar merasa tidak tersentuh pembangunan akses jalan yang memadai.

Dia menjelaskan, saat pelaksanaan pekerjaan, puluhan alat berat melintas di jalan tersebut. Akibatnya banyak titik jalan rusak dan harus segera diperbaiki.

“Listrik dari wilayah ini untuk kepentingan Kabupaten Ende tapi kenapa kami menderita dengan jalan rusak parah begini. Mata mereka di mana, tolonglah kami Pak Bupati dan Ketua DPRD,” ungkap Rofinus.

Tim Pintu Air Cabang Paga Menerjang Medan Ekstrem Demi Pelayanan

Maumere, Ekorantt.com – Pelayanan prima jadi ikhtiar yang  senantiasa dikerjakan oleh segenap pegawai KSP Kopdit Pintu Air. Penegasan ini jadi budaya kerja yang diambil dari lima ayat kunci yang dinukil dari lima ayat kunci.

Lima ayat kunci adalah spirit pelayanan yang dikutip Yakobus Jano selaku Ketua KSP Kopdit Pintu Air dari ayat Alkitab.

Salah satu budaya kerja KSP Kopdit Pintu Air yang setia dihidupi segenap punggawa KSP Kopdit Pintu Air Cabang Paga adalah pada Injil Matius, 25:40.

“Aku berkata padamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”

Spirit budaya kerja ini oleh Marianus Napa, ketua komite Cabang Paga jadi kata kunci untuk apa pun situasinya, siapa pun anggota dan di mana pun ia tinggal harus jadi perhatian yang diberikan pelayanan secara berkualitas dan prima.

Marianus memang tak sekadar sesumbar. Bersama karyawan di Cabang Paga medan menantang nan terjal seperti di Kampung Loke dan Wolobela ikut jadi perhatian untuk diberikan pelayanan kepada anggota Pintu Air di dua kampung itu.

“Medan paling berat kami di Cabang Paga ada di Loke dan Wolobela. Tapi medan terjal itu tak jadi halangan bagi Pintu Air untuk membatalkan keberpihakan kita pada anggota,” ucap Ryan JN sapaan dari Marianus Napa.

Menurut Ryan, sebagai ketua komite ia tak jemu memotivasi para pegawai di Cabang Paga agar terus menumbuhkan sistem kerja yang solid.

Ia mengakui komitmen kerja  yang selalu diamanatkan Yakobus Jano selaku Ketua KSP Kopdit Pintu Air Rotat Indonesia itulah yang membuat KSP Kopdit Pintu Air menjadi salah satu koperasi besar yang berpengaruh di tingkat nasional. Dengan demikian para punggawa di Cabang Paga pun wajib untuk diingatkan akan komitmen kerja ini.

Bupati Don Sebut Homestay Mesti Menjadi Etalase Produk Desa

0

Mbay, Ekorantt.com – Bupati Nagekeo Johannes Don Bosco Do mengatakan banyak hal yang dapat diperoleh masyarakat desa dari pengelolaan homestay. Dari homestay, masyarakat sekitar bisa mendapatkan manfaat.

Bupati Don menjelaskan bahwa homestay mesti menjadi etalase produk desa. Produk desa yang dimaksud ialah hasil bumi atau karya tangan masyarakat yang bisa dijual ke wisatawan.

“Ada nilai berantai di sana. Misalnya, setelah mandi di kolam, makanan apa yang harus disiapkan ke wisatawan. Nah, itu yang dimaksud etalase, nilai berantai,” ujar Bupati Don saat acara Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay kepada 50 peserta di Desa Kelimado, Kecamatan Boawae, Kamis.

Para peserta diminta mengikuti pelatihan secara sungguh-sungguh agar kelak bisa menjadi pioner pariwisata di desa. Para peserta kiranya bisa memberi motivasi dan menyiapkan wisata desa berbasis masyarakat.

“Sehingga orang (wisatawan) datang bisa menikmati sajian lokal di rumah. Dibuat unik dan bermutu. Ini semua adalah nilai berantai yang harus didapat oleh masyarakat,” kata Bupati Don.

Kepala Bidang Kelembagaan SDM Pariwisata Nagekeo Primus Daga mengatakan pelatihan pengelolaan homestay bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi kepada masyarakat yang hidup di wilayah-wilayah potensi wisata pedesaan.

Pelatihan tersebut untuk memberi pengenalan kepada peserta mengenai standar-standar homestay.

Homestay disiapkan ialah toilet yang berstandar internasional, ruang makan harus ditata baik, tempat sampah. Konsep homestay ialah ramah lingkungan. Selain itu, ialah kemampuan SDM agar layanan bisa memuaskan wisatawan,” kata Primus.

Ia mengatakan pelatihan akan laksanakan selama tiga hari (25-27 Agustus). Para peserta disuguhkan materi tentang pengelolaan homestay yang diberikan oleh lembaga Destination Management Organization (DMO).

“Hari terakhir nanti berkunjung ke Pajoreja dan mempelajari sistem homestay di Ululoga,” ujar Primus.

Kopdit Bahtera Siap Bangkit untuk Hidupkan Transformasi Digital

0

Ende, Ekorantt.com – Koperasi Kredit (Kopdit) Bahtera di Ende, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, siap bangkit lebih kuat untuk menghidupkan transformasi digital yang berkelanjutan.

“Banyak yang menggunakan YouTube sebagai sarana untuk uang, ada aplikasi-aplikasi via hp android yang memberikan peluang usaha, maka kopdit juga harus memanfaatkan media ini untuk transformasi diri,” kata Teodorus Valentinus Yankitar Jawa, Manajer Kopdit Bahtera pada Senin (22/8/2022).

Kala Ekora NTT menyambangi ruang kerjanya di Kopdit Bahtera, Jalan W.Z Yohanes, Ende, Kabupaten Ende, NTT, ia terbuka membagikan pertumbuhan Kopdit Bahtera sebelum, selama, dan setelah pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan dunia.

Pria dengan nama panggilan Yan ini mengatakan, Kopdit Bahtera sedang mempersiapkan diri menghadapi arus digitalisasi.

Di lain sisi, kata Yan, Kopdit Bahtera harus bertransformasi ke arah digitalisasi yang lebih menarik dan sepatutnya mengikuti perkembangan zaman.

Misalnya dalam hal promosi, Yan bilang, supaya tidak ketinggalan zaman, digitalisasi menjadi satu tuntutan kebutuhan semua orang, apalagi sebuah lembaga koperasi.

Ia mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dalam menangani bidang Informatika dan Teknologi.

Manajer Kopdit Bahtera, Yang Jawa / Ekora NTT

“Sarana-sarananya tersedia, tetapi tidak diikuti dengan persiapan SDM yang memadai untuk mempromosikan dan juga mensosialisasikan,” katanya.

Yan menambahkan, pihaknya sedang berusaha untuk memaksimalkan transformasi digital supaya berdampak pada pertumbuhan anggota, aset, dan supaya Kopdit Bahtera semakin dikenal oleh masyarakat luas.

Untuk diketahui, Kopdit Bahtera berdiri pada 24 Februari 1983 ini lahir dari kepedulian Yasukel untuk membuat jadi sejahtera para guru yang bekerja di bawah naungannya.

Dalam perjalanan waktu, Kopdit Bahtera mengantongi jumlah aset 49 miliar lebih dengan total anggota 6.674 per Desember 2021.

Perkuat SDM Bidang Pariwisata Flores, Mapindo Ende Lepas 25 Wisudawan

0

Ende, Ekorantt.com – Pusat Pendidikam dan Latihan Pariwisata-Manajemen Pariwisata Indonesia (PPLP-Mapindo) Ende mewisuda 25 mahasiswa di Hotel Grand Wisata, Kamis (25/8/2022)

Ke-25 mahasiswa itu terdiri dari 19 Jurusan Perhotelan dan enam Jurusan Usaha Perjalanan Wisata.

Sejak didirikan pada tahun 2019, PPLP Mapindo yang berkampus di kompleks Syuradikara Ende ini telah melepas dua angkatan sarjana ahli madia di bidang pariwisata.

Untuk terus menyiapkan tenaga siap pakai di bidang pariwisata, PPLP Mapindo bekerja sama dengan Universitas Triatma Mulia Denpasar.

Pendiri sekaligus Ketua PPLP Mapindo I Ketut Putra Suarthana meminta wisudawan untuk memanfaatkan keterampilan dan ilmu pengetahuan demi mengangkat potensi patiwisata di Flores.

“Gunakan ilmu dan keterampilan secara baik agar dunia pariwisata kembali bergeliat setelah dihantam pandemi Covid-19,” ungkap Surthana.

Bupati Ende Djafar Achmad mengaku bangga dengan kehadiran lembaga pendidikan khusus di bidang pariwisata.

Ia menyebutkan investasi dunia pariwisata sangat tergantung pada penyiapan sumber daya manusia dan infrastruktur yang harus terkoneksi.

Pemerintah, Bupati Djafar melanjutkan, selalu membuka diri dengan berbagai stakeholders agar dunia pariwisata mampu menjadi ikon daerah dan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat.

Toko Watukosek, UMKM Konveksi dengan Omset Ratusan Juta Rupiah di Kupang

0

Kupang, Ekorantt.com – Bunafasia Kolo mampu meraih penghasilan ratusan juta rupiah setiap bulan melalui usaha tekstil yang digelutinya. Ia memiliki tempat usaha sendiri bernama Toko Watukosek di Oebobo, Kupang dan memperkerjakan 43 karyawan.

Perempuan kelahiran Kabupaten Malaka ini sukses seperti sekarang bukan tanpa kerja keras. Bunafasia harus melalui jalan panjang yang menguji kesabaran dan keuletan.

Pada tahun 2014, Bunafasia membuka toko kecil untuk menjual atribut seperti bordiran, dan semua bahannya masih didatangkan dari luar NTT.

“Awalnya tidak ada mesin jahit. Hanya toko untuk menjual atribut seperti bordiran. Tetapi semua bahannya masih diambil dari luar,” ujar Bunafasia Kolo kepada Ekora NTT, Rabu, 24 Agustus 2022.

Pada tahun 2018, Bunafasia kemudian berpikir untuk membuka toko konveksi, dengan modal seadanya, dari hasil tabungan yang dimiliki dari usaha awal penjualan atribut.

Karyawan yang dipekerjakan di Toko Watukosek/Ekora NTT

“Dari situ saya mulai punya pemikiran untuk membuka toko konveksi sendiri, dan semua seragam bisa kami produksi dengan hasil dan kualitas yang bagus di sini,” jelasnya.

Ia menuturkan bahwa bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan seragam menggunakan kain yang berkualitas tinggi, seperti kain jenis wol dan super wol.

Toko Watukosek, kata Bunafasia, dapat memproduksi semua jenis pakaian seperti jas untuk anggota DPRD, bupati, seragam kepala desa, linmas, dan lain sebagainya, dengan harga bervariasi.

Berkat ketekunannya, kini Bunafasia telah mampu membuat cabang TK Watukosek di Sumba Timur, Malaka, Belu, Ende, dan Kota Kupang, juga di luar NTT seperti di Bandung dan Jakarta.

“Sekarang omzet per bulan bisa ratusan juta. Semoga Watukosek ini semakin maju, dan bisa memproduksi pakaian di atas 1000 pcs per hari, dengan mesin bordir 24 kepala yang akan kami datangkan,” ungkapnya.

Kehadiran Watukosek di NTT, khususnya Kota Kupang, sebut Bunafasia, sangat membantu, karena pihaknya mampu merangkul generasi muda yang putus sekolah, untuk bergabung dan berkreasi bersama.

“Jadi anak-anak yang putus sekolah kita rangkul untuk belajar menjahit di sini, sekaligus membantu pemerintah membuka lapangan pekerjaan untuk anak-anak di NTT,” pungkasnya.

Manajer Toko Watukosek, Alfons Asa menjelaskan bahwa pihaknya dalam sehari mampu memproduksi pesanan seragam sebanyak 500 hingga 600 pcs, di luar pesanan jas.

“Karena kalau jas, maksimal satu hari itu hanya satu saja. Sebab kita butuh ketelitian dan kualitas. Kalau seragam bisa 500-600 pcs per hari,” jelas Alfons.

Alfons mengakui, sejak awal masuk TK. Watukosek tahun 2017 lalu, ia langsung mendapatkan tender untuk menjahit seragam Polisi Pamong Praja (Pol PP) di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Sebelumnya, kata dia, TK. Watukosek sudah mendapat banyak pesanan dari Kabupaten Sabu Raijua, Sumba, Lembata dan Malaka untuk menjahit seragam.

“Kalau di Sabu order seragam Pol PP, Lembata seragam kepala desa, dan di Malaka seragam Pol PP, jas DPRD dan seragam linmas,” terang Alfons.

Menurut Alfons, TK. Watukosek memiliki keunggulan tersendiri dari toko konveksi lainnya, karena memiliki mesin bordir sendiri, dilengkapi dengan sejumlah atribut sesuai permintaan konsumen.

“Jadi kalau yang pesan seragam di sini bisa langsung bordir dan pasang atribut, sehingga konsumen hanya menerima seragam jadi,” ungkapnya.

Sementara Anton, yang merupakan Desainer TK. Watukosek, menjelaskan, ia didatangkan dari Bandung ke Kupang hanya ingin melatih anak-anak NTT agar memiliki keterampilan atau kemampuan di bidang konveksi.

“Tujuannya biar anak NTT memiliki keterampilan. Jangan sampai anak-anak daerah itu tertinggal. Dan sampai sekarang lancar-lancar saja, karena bisa merangkul semuanya, baik anak putus sekolah untuk dilatih,” pungkasnya.

Lanal Maumere Sidak Ponsel Milik Prajurit, Cari Aplikasi Judi Online

0

Maumere, Ekorantt.com – Detasemen Polisi Militer beserta Intelijen Lanal Maumere melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) dengan memeriksa aplikasi judi online pada setiap handphone (HP) prajurit, usai pelaksanaan apel pagi di Mako Lanal Maumere, Kamis (25/8/2022).

Satu persatu ponsel prajurit Lanal Maumere diperiksa untuk memastikan mereka tidak bermain game judi online.

Pimpinan TNI AL diketahui secara tegas  melarang prajurit untuk bermain judi online dan bentuk perjudian lainnya. Judi dinilai dapat mengakibatkan penurunan kinerja serta profesionalisme prajurit dan merugikan perekonomian keluarga.

Sidak ponsel prajurit itu dipimpin langsung oleh Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpomal) Lanal Maumere, Mayor Laut (PM) I Made Sugiarta.

“Inspeksi mendadak ini kami lakukan sebagai bentuk upaya pemberantasan serta penekanan Pimpinan TNI AL agar tidak ada prajurit TNI maupun TNI AL yang memasang aplikasi perjudian online di semua perangkat yang dimiliki prajurit,” kata Sugiarta.

“Karena hal tersebut akan berdampak negatif sebagai prajurit serta merugikan banyak pihak terutama keluarga,” sambungnya.

Dalam sidak tersebut tidak ditemukan aplikasi judi online pada ponsel prajurit Lanal Maumere.

“Apabila ditemukan aplikasi perjudian online pada prajurit TNI AL maka secara tegas akan diproses secara hukum pada prajurit yang terlibat perjudian online maupun perjudian lainya,” tutup Sugiarta.

Terkendala Biaya 80 Juta, Korban Laka Lantas Asal Flotim Tertahan di Rumah Sakit Bali

0

Larantuka, Ekorantt.com – Albertus Saka (40), korban laka lantas yang terjadi pada Kamis (18/8/2022) di Kabupaten Badung, Bali, tengah menghadapi kesulitan.

Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula, begitulah kondisi Albert saat ini. Diketahui, ia belum bisa diizinkan keluar dari RS Manghusada, alias tertahan di Rumah Sakit tersebut. 

Hal ini disebabkan, Albert belum membayar biaya pengobatan di Rumah Sakit Manghusada Badung, Bali. 

Kini, ia masih dirawat di Rumah Sakit Manghusada Badung, sementara keluarganya di Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, pun kesulitan untuk  mendapatkan biaya pengobatan dirinya.

Kepala Desa Bugalima, Yohanes Rikardus Baka Tukan mengatakan, Albert yang mengalami kecelakaan di Bali belum diizinkan keluar dan kembali ke Flores Timur lantaran biaya pengobatan belum dibayar.

“Ketika kemarin saya diinfokan bahwa ada warga saya atas nama Albertus Saka yang bekerja serabutan di Pulau Dewata Bali Mengalami kecelakaan lalu lintas di sana, dan hingga saat ini belum diizinkan pulang karena biaya pengobatan belum dibayar,” ungkap Yohanes, Rabu (24/8/2022).

Kades Yohanes bilang, berdasarkan informasi yang ia terima, biaya pengobatan yang harus dibayar korban kecelakaan lalu lintas sebesar Rp80 juta.

“Dari awal kecelakaan hingga saat ini saya diinfokan dari pihak Rumah Sakit Manghusada Badung bahwa biaya pengobatan serta perawatan inap sudah mencapai 80-an juta,” ujarnya.

Kades Bugalima sudah  berupaya menyampaikan hal tersebut kepada keluarga korban, namun dari pihak mereka, tidak sanggup menalangi biaya sebesar itu.

“Saya sudah sampaikan ke keluarganya namun biaya sebanyak itu, Ibunya Albertus tidak sanggup Pak. Ia hanya seorang petani, sedangkan suaminya sudah meninggal,” jelas Yohanes.

Ia sudah berupaya mencari solusi guna menutupi biaya tersebut dengan minta bantuan kepada beberapa anggota DPRD Flotim dan mengajukan permohonan kepada Pemkab Flotim.

“Kemarin saya sudah hubungi beberapa anggota DPRD, setelah itu saya diarahkan untuk memasukan surat permohonan bantuan ke Pemda Flotim, Dinas Sosial dan sudah saya antar juga suratnya kemarin,” jelas Kades lebih jauh.

Yohanes berharap, Pemkab Flotim bisa mengabulkan permohonan bantuan tersebut, agar Albert bisa dipulangkan ke kampung halamannya.

“Saya dan keluarga menaruh harapan penuh kepada pemerintah daerah bisa membantu biaya pengobatan Albert agar bisa segera ke Flotim,” pungkasnya.

Bulog NTT Akan Serap Beras Petani Lokal di Ngada

0

Bajawa, Ekorantt.com – Badan Urusan Logistik (Bulog) NTT akan menyerap beras petani lokal di Kabupaten Ngada, Flores. Hal itu dilakukan atas kerja sama Bulog dan Pemerintah Kabupaten Ngada.

Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil NTT Mohamad Alexander berharap beras yang akan dibagi kepada para ASN berasal dari petani lokal di Kabupaten Ngada. Bulong Cabang Bajawa disebut sebagai penyalur.

“Kita berharap berasnya nanti akan menyerap beras para petani lokal yang ada di sini,” ujar dia kepada Ekora NTT di Bajawa, Selasa.

Mohamad menyatakan kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan perekonomian petani dan mencegah angka stunting.

Tidak hanya itu, pihaknya juga memastikan akan membuka jaringan untuk pemasaran komuditas pertanian, salah satunya ialah kerja sama dengan dengan Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara.

Bupati Ngada Andreas Paru menyampaikan terima kasih yang mana otoritas Bulog NTT membuka ruang kerja sama untuk membeli komoditi pertanian khususnya beras.

“Terobosan yang sudah dilakukan oleh bulog ini luar biasa, yang mana beras-beras lokal ini akan diutamakan,” katanya.

Andreas berujar, dengan jalinan kerja sama itu petani lokal tidak akan kesulitan melakukan pemasaran komoditas pertanian.

Sebaliknya, Bulog NTT akan membantu petani agar usaha pemasaran bisa terpenuhi. Dengan begitu giat kerja para petani dapat ditingkatkan.

“Ini juga sangat terkait dengan visi dan misi Kabupaten Ngada di mana kita ingin meningkatkan produksi pertanian melalui program Tante Nela Paris,” kata Bupati Andreas menandaskan.