Bupati Ngada Beberkan Sejumlah Gagasan dan Prestasi Nani Aoh

0

Bajawa, Ekorantt.com – Bupati Ngada Andreas Paru membeberkan sejumlah gagasan dan prestasi yang pernah dilakukan Johanes Samping Aoh (Nani Aoh) saat memimpin Kabupaten Ngada.

Bupati Andreas mengatakan gagasan pertama yang pernah dilakukan oleh mantan Bupati Ngada periode 1994-1999 ini adalah upaya pemindahan ibu kota Kabupaten Ngada dari Bajawa ke Mbay (saat ini ibu kota Kabupaten Nagekeo).

“Gagasan ini mendapat legalitas dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 1998,” ujar Andreas saat acara kedinasan dan penghormatan terhadap jenazah Nani Aoh di Lobi Kantor Bupati Ngada, Senin (1/8/2022) malam.

Gagasan kedua, Andreas menyebutkan, menjadikan Kabupaten Ngada sebagai kawasan ekonomi terpadu di kawasan Indonesia Timur dan gagasan ini mendapatkan legalitas Peraturan Presiden RI Nomor 15 Tahun 1998.

Ketiga, dalam proses pembangunan kala itu Nani Aoh menerapkan pola pendekatan pembangunan SEHATI (Sehat ekonomi, selaran ekologi, hari humanistik kemanusiaan)

Keempat, program-program strategis yang diwarisi Nani Aoh sampai saat ini adalah program sejuta bambu di Ngada.

“Ketika saya melaporkan tentang potensi bambu di Ngada, kami melaporkan kepada para pembesar di Jakarta bahwa yang merintis bambu di Ngada adalah salah satu almarhum,” ujarnya.

Menurutnya, bambu saat ini sudah menjadi perhatian dari Pemerintah Pusat dan ini dibuktikan dengan kunjungan Presiden Jokowi ke Kabupaten Ngada.

Selain itu, kebijakan yang pernah dilakukannya saat menjadi Bupati Ngada adalah pengembangan tata ruang dan tata guna tanah pada kawasan Inegena dan kawasan Maronggela.

Sebagai informasi, jenazah Nani Aoh tiba di Kantor Bupati Ngada sekitar pukul 18.00 WITa dan diterima langsung oleh Bupati Ngada Andreas Paru.

Mendampingi Bupati Andreas diantaranya Wakil Bupati Ngada Raymundus Bena, Ketua DPRD Ngada Bernadinus Dhey Ngebu, Kapolres Ngada AKBP Padmo Arianto, Dandim 1625 Ngada Letkol Inf Ferdinand dan sejumlah pimpinan perangkat daerah.

Tampak hadir juga saat itu, mantan Bupati Ngada periode 1999-2004 Albertus Botha.

Balita di Nagekeo Wajib Ikut Operasi Timbang Selama Agustus 2022

0

Mbay, Ekorantt.com – Kepala Dinas Kesehatan Nagekeo drg Emirentiana Reni Wahjunigsih meminta balita agar terlibat dalam kegiatan operasi timbang serentak selama Agustus 2022.

Operasi timbang dimaksud bertujuan untuk mengukur angka kejadian atau prevalensi stunting pada periode kedua.

Karena itu seluruh balita yang menjadi sasaran wajib mengikuti sesuai jadwal di masing-masing posyandu.

“Tapi kalau tidak datang maka petugas lakukan sweeping,” ujar Emirentiana di Mbay, Senin sore.

Ia menegaskan seluruh balita harus terjaring dalam posyandu operasi timbang untuk mengetahui sejauh mana perkembangan penanganan stunting selama lima bulan terakhir (Maret-Juli).

Sebab, turun naiknya prevalensi stunting di Kabupaten Nagekeo sedianya tergantung dari hasil operasi timbang kali ini. Dari hasil itu akan ditetapkan status stunting ke setiap kabupaten oleh Pemerintah Provinsi NTT.

“Sehingga nanti kita dapat status, di Agustus ini akan dievaluasi oleh Gubernur NTT. Harapannya kita turun, jangan sampai dua digit dari 9,15 persen,” terang dia.

Emirentiana menyatakan Pemerintah Kabupaten Nagekeo menargetkan dari total sasaran posyandu yang ditetapkan bisa mencapai seratus persen terlibat dalam kegiatan itu.

Keterlibatan seluruh sasaran menjadi data akumulasi pemerintah untuk menetapkan status stunting di Nagekeo.

“Biasanya data itu selalu fluktuatif. Karena sasaran bulan Februari belum tentu menjadi sasaran di bulan Agustus,” jelas Emirentiana.

Ia berharap partisipasi masyarakat dan pemerintah desa serta dinas badan di Nagekeo turut terlibat dalam kegiatan operasi timbang kali ini. Dukungan itu untuk mendorong semua sasaran operasi timbang bisa mencapai seratus persen.

Tolak Kenaikan Tarif Masuk TN Komodo, Praktisi Pariwisata dan UMKM Sikka: Tidak Masuk Akal

Maumere, Ekorantt.com – Kenaikan tarif wisata ke TN Komodo terus menuai protes dari berbagai kalangan. Kebijakan ini disinyalir hanya menguntungkan segelintir orang.

Tak hanya di Labuan Bajo, puluhan praktisi pariwisata dan UMKM di Kabupaten Sikka yang bernaung dalam Unitas, Akusikka, ASITA, PHRI, dan HPI juga turut memberikan pernyataan sikap.

Bertempat di Rumah Floressa, Kota Maumere, Kabupaten Sikka pada Senin (01/08/22) sore, mereka menyampaikan poin-poin penolakan.

Konradus Rindu selaku Ketua ASITA dan Isye Fernandes Ketua UNITAS Sikka membacakan 10 poin tuntutan terkait kenaikan tarif masuk TN Komodo sebesar Rp3,75 juta.

Pertama, konservasi dan tata kelola kawasan yang penuh kesadaran akan kelestarian dan welas asih terhadap alam dan segenap makhluk adalah mendesak dan imperatif.

Kedua, hentikan semua aktivitas pembangunan dan berbagai bentuk rencana pemanfaatan kawasan yang mengkhianati ideal dan prinsip-prinsip konservasi. Penghentian ini sekaligus demi mencegah kapitalisme dan korporatisme pengelolaan kawasan.

Ketiga, pemerintah segera merumuskan, menetapkan, dan memberlakukan UU yang mengatur secara ketat jumlah pengunjung dan kapal wisata yang boleh memasuki kawasan per hari.

Keempat, pengelolaan kawasan tetap dan harus oleh BTNK dan Pemkab Manggarai Barat. Kewenangan pengelolaan Tidak boleh diserahkan kepada swasta dan atau otoritas lain di luar Pemkab Manggarai Barat dan lembaga di bawah KLH.

Kelima, peningkatan dan penguatan kapasitas seluruh personil BTNK, yang tidak hanya mencakup keahlian dan kemampuan teknis manajemen konservasi, tetapi juga tata kelola yang transparan dan mengedepankan akuntabilitas publik. BTNK harus mampu mengumumkan jumlah kunjungan dan revenue yang diperoleh dalam setahun.

Keenam, peningkatan dan pemberdayaan environmental awareness education bagi masyarakat dalam kawasan dan para pelaku usaha pariwisata demi kesinambungan suistanable tourism.

Ketujuh, moratorium pemberlakuan harga tiket sebesar Rp3.750.000/orang untuk Pulau Komodo dan Padar. Selain harga yang tak masuk akal, ketentuan ini akal-akalan dan diskriminatif. Setiap wisatawan yang membayar untuk memasuki TNK berhak menikmati seluruh persembahan alam laut dan pulau-pulau dalam Kawasan.

Kedelapan, mengingat keadaan yang sangat sukar akibat pandemi dan ancaman krisis global, admission fee tetap berlaku harga lama dan efektif hingga saatnya ditinjau kembali.

Kesembilan, kenaikan harga dilakukan sesuai kebutuhan serta pantas dan masuk akal (reasonable). Selain demi kebutuhan operasional konservasi, pendapatan negara dan daerah, kenaikan juga mempertimbangkan variabel lain seperti harga tiket pesawat dan segmen pasar wisatawan sehingga admission fee tidak menjadi pemantik turunnya animo kunjungan ke kawasan.

Kesepuluh, meninjau kembali deliniasi ITMP (Integarated Tourism Master Plan Labuan Bajo Flores) menjangkau sampai dengan Kabupaten Sikka, Nagekeo, Flores Timur dan Lembata.

Selain itu, praktisi yang tergabung dalam Komunitas Peduli Komodo  menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi yang terjadi di Labuan Bajo saat ini. Keputusan Pemprov NTT dinilai telah memicu kebingungan, kekecewaan, kemarahan, dan keputusasaan.

Cucun Suryana

Prajurit Lanal Maumere Sersan Jeni Kause Juara Dunia Pencak Silat di Malaysia

0

Maumere, Ekorantt.com – Salah satu atlet putri Nusa Tenggara Timur (NTT), Sersan Jas/W Jeni E. Kause yang juga saat ini berstatus prajurit TNI AL berhasil menjadi juara dunia pencak silat pada Even:19 th world Pencak Silat Championship 2022 Melaka-Malaysia.

Sersan Jeni Kause adalah atlet pencak silat terbaik yang dimiliki TNI AL. Ia adalah anggota Lanal Maumere jajaran Lantamal VII Kupang, NTT.

Sebelum keberangkatannya menuju Malaysia, Sersan Jeni Kause melewati masa karantina di Pusat Pencak Silat Pelatnas Jakarta.

Tujuannya adalah untuk mempersiapkan dirinya dengan baik untuk membawa nama baik Indonesia, TNI AL, serta martabat bangsa Indonesia di kancah internasional tersebut.

Diketahui, Sersan Jeni dalam cabang olahraga Pencak Silat pernah meraih medali perak pada Sea Games tahun 2019, dan medali emas pada kejuaraan dunia di Belgia tahun 2019, dan medali emas pada PON XX Papua 2021.

Putri kelahiran Kabupaten Sikka ini mempersembahkan medali emas bagi kesatuannya dan masuk ke babak final mengalahkan pesilat dari Vietnam.

Komandan Lanal (Danlanal) Maumere, Kolonel Laut (P) Dwi Yoga Pariyadi mengatakan, dirinya merasa bangga dengan salah satu prajurit TNI AL yakni Sersan Jeni Kause yang meraih Juara Dunia Pencak Silat pada turnamen tingkat internasional di Malaysia.

“Kami sangat bangga dengan salah satu prajurit kita yaitu Sersan Jas/W Jeni Kause yang meraih kemenangan juara dunia pencak sikat pada turnamen tingkat internasional di Malaysia yang mana membawa nama besar bangsa Indonesia, TNI AL serta harga diri seorang prajurit petarung dari Lanal  Maumere,” ungkap Danlanal Maumere, Kolonel Laut (P) Dwi Yoga kepada Ekora NTT, Minggu, (31/7/2022).

Sebelumnya kata Dwi Yoga, Sersan Jeni Kause mengikuti pelatihan di Pelatnas Jakarta dan dirinya sempat mengunjunginya untuk memberikan motivasi kepada Sersan Jeni Kause.

“Kemenangan Sersan Jas/W Jeni Kause, prajurit wanita Lanal Maumere adalah kemenangan seluruh masyarakat Sikka, Flores, NTT. Hal itu menunjukkan bahwa sumber daya manusia (SDM) NTT sangat berkualitas,” pungkas Dwi Yoga.

Dampak Kenaikan Tiket Masuk ke TNK, IKN Sikka Rugi Puluhan Juta

0

Maumere, Ekorantt.com – Para pengusaha kecil dan menengah di Kabupaten Sikka, NTT mangaku mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

Hal ini terjadi sebagai akibat dari kebijakan kenaikan harga tiket masuk ke Tanam Nasional Kemodo (TNK) yang ditetapkan oleh Pemda NTT yang berimbas pada pembatalan sejumlah kunjungan oleh wisatawan ke Labuan Bajo.

Demikian informasi yang diperoleh media ini dari Sherly Irawati, sebagai ketua Akusikka di sela-sela kegiatan pelatihan pengolahan abon ikan di kediamannya, Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok, kota Maumere, Minggu (31/7).

Disampaikan bahwa baru semalam dirinya mendapat kabar buruk terkait pembatalan atas pesanan yang mesti segera dikirim ke Labuan Bajo.

Informasi ini membuat menjadi pukulan telah baginya. Bahkan bukan saja dialaminya sendiri, tetapi juga dirasakan oleh beberapa temannya yang juga sudah menitipkan barang dalam kontener yang siap kirim.

“Baru tadi malam saya dapat telepon dari Labuan Bajo dan minta supaya kami jangan dulu kirim produk olahan kami. Padahal pesanan kami sudah dalam kontener dan siap diberangkatkan ke Labuan Bajo,” tutut Sherly.

Produk oleh-oleh yang siap dikirim berupa makanan dan kerajinan. Sherly menyebut ada abon ikan, abon ayam, kacang, kripik, dan produk kerajinan seperti; asesoris, tas, dompet, topi dan berbagai souvenir lainnya.

Kecemasan Sherly bukan saja terhadap barang yang batal dikirim dengan tanpa kepastian waktu agar dapat segera dikirim kembali, tetapi juga terhadap produk-produk makanan yang sudah ada di beberapa outlet atau galeri di Labuan Bajo tidak terjual dan akan berakhir masa expayer.

Hal ini akan menambah beban beban risiko yang mesti ditanggung oleh pengusaha.

“Ini kalau pemerintah tidak respon cepat, kami pengusaha yang modalnya kecil-kecil langsung gulung tikar,” tutur Sherly.

Karena itu, ia mendesak pemerintah agar cepat mengatasi masalah ini karena Labuan Bajo menjadi pasar potensial bagi pelaku UMKM.

Sebab, bukan berarti tidak ada peluang pasar di daerah lain, tetapi Labuan Bajo telah menjadi pasar setalah beberapa kali Akusikka mengikuti pameran sebagai ajang promosi yang diselanggarakan baik oleh Pemerintah Pusat maupun oleh Pemda NTT.

Jenazah Nani Aoh Akan Dimakamkan di Mauponggo

0

Mbay, Ekorantt.com – Jenazah mantan Bupati Nagekeo Johanes Samping Aoh (Nani Aoh) direncanakan dimakamkan di kampung halamannya, Watuapi, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Rabu (3/8) pukul 11.30 WITa.

Berdasarkan susunan acara Pemkab Nagekeo, sebelumnya, jenazah Nani Aoh diterima oleh Pemerintah Kabupaten Nagekeo yang dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesra Imanuel Ndun di Labuan Bajo, Selasa pagi.

Dari sana, jenazah bersama keluarga serta rombongan pemerintah melanjutkan perjalanan darat menuju ke Kantor Bupati Ngada. Jenazah akan disemayamkan beberapa waktu untuk diberi penghormatan oleh pemerintah dan masyarakat Kabupaten Ngada kepada almarhum.

Selanjutnya, jenazah mantan Bupati Ngada 1994-1999 itu menuju Aula Setda Nagekeo untuk diberi penghormatan atas jasa-jasanya. Jenazah almarhum diterima secara tata cara budaya Nagekeo.

Kemudian Ibadah Sabda dipimpin oleh RD Eligius Nong dilanjutkan dengan sambutan Ketua DPRD Nagekeo dan Bupati Nagekeo Johannes Don Bosco Do.

Pada pukul 22.00 WITa, jenazah Nani Aoh diberangkatkan ke Watuapi, Mauponggo. Untuk masyarakat Nagekeo yang hendak melayat diberi kesempatan pada Selasa, (2/8).

Sementara proses pemakanan mantan Bupati Nagekeo 2008-2012 itu akan dilaksanakan Rabu siang sesuai tradisi kedinasan yang dipimpin oleh Bupati Don Bosco Do.

Kisah Martinus Jual Lembaran Motif Tenun Sikka Selama 43 Tahun

0

Maumere, Ekorantt.com – Namanya Martinus Sani (70), lelaki tua dan perkasa ini berasal dari Kecamatan Tanawawo yang setiap hari menjajakan lembaran-lembaran motif tenun Sikka di kompleks pertokoan kota Maumere.

“Saya ini seorang tukang batu sejak tahun 1970-an. Kerja ikut proyek. Kalau tidak ada kerja maka jual lembaran motif tenun di pasar-pasar sebagai pilihan,” katanya kepada Ekora NTT di teras toko Lion kompleks pertokoan Maumere pada Jumat (8/7/2022).

Martinus berkisah, sejak tahun 1979, tepatnya 43 tahun silam ia mulai berjualan lembaran-lembaran motif tenun.

Menurutnya, peluang usaha ini menjanjikan saat itu karena pada umumnya ibu-ibu di Kabupaten Sikka ini suka menenun dan harga jual sarung tenun ikat akan meroket sesuai dengan motif pada sarung tenun tersebut.

“Di Sikka ini banyak Sanggar Tenun dan para penenun pasti membutuhkan contoh motif untuk proses ikat dan dapat menghasilkan sarung tenun ikat dengan kualitas motif yang bagus,” kata ayah 7 anak ini.

Seiring dengan sudah banyak penjual lembaran motif tenun, akui Martinus, penghasilan yang didapatnya tidak seberapa besar. Ia menjual lembaran motif tenun seharga Rp5000.

Martinus duduk berharap dalam doa dan menanti pembeli/Ekora NTT

“Setiap hari ya kalau rezeki bisa dapat Rp10 ribu sampai Rp20 ribu. Kadang juga pulang dengan tangan hampa,” ungkap Martinus yang telah berpisah abadi dengan istrinya 8 tahun silam.

Banyak Pembeli

Seperti disaksikan Ekora NTT, ada cukup pembeli yang menghampiri lembaran-lembaran motif di depan teras Toko Lion sambil membolak-balik lembaran tersebut untuk mencari motif yang bagus sesuai selera.

Mama Mia misalnya, ibu penenun sarung asal Palue dan tinggal di Kelurahan Hewuli, Kecamatan Alok Barat, mencari motif burung untuk ikat tenun.

“Banyak pembeli sarung senang dengan motif burung sehingga saya beli lembaran motif ini,” ujarnya.

Sedangkan penenun laki-laki asal Tebuk Kecamatan Nita mencari motif burung kasuari dan gajah.

“Sebagian motif saya sudah miliki hanya motif burung kasuari dan gajah yang belum ada. Kedua motif pada sarung ini kalau dijual harganya mahal. Saya pernah beli sarung bermotif burung kasuari dengan harga Rp2,5 juta,” ungkap pria yang bernama Nong ini.

Pada akhir pembicaraan dengan Martinus ia mengatakan akan terus menjual lembaran motif tenun tersebut.

“Saya akan tetap menjual lembaran motif tenun sampai tua dan tidak bisa melangkah. Agar dapur tetap mengepul. Pekerjaan ini tidak menguras tenaga seperti tukang batu,” tutupnya.

Keran PMI ke Malasyia Kembali Dibuka, Padma: Migrasi Ilegal Bakal Terjadi

0

Mbay, Ekorantt.com – Ketua Dewan Pembina Padma Indonesia Gabriel Goa mengkritisi sehubungan keran penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Malaysia dibuka kembali pada 1 Agustus 2022.

Ia menyatakan penerapan satu kanal atau One Channel System (OCS) atas kesepakatan pemerintah Indonesia dan Malasyia dalam nota kesepahaman tidak menjamin keamanan PMI di Malasyia.

Bahkan bakal kembali terjadi migrasi ilegal rentan human trafficking karena lemahnya ketersediaan sumber daya manusia, khususnya PMI asal NTT.

“Bagi calon PMI yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kesulitan untuk mendapatkan pelatihan. Alasannya, di NTT belum ada balai latihan kerja yang memenuhi syarat sesuai Undang-Undang Nomor 18 tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia,” kata Gabriel, Minggu malam.

Gabriel menegaskan prasyarat UU Nomor 18 Tahun 2017 mewajibkan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) dipersiapkan kompetensi dan kapasitasnya hingga mendapatkan sertifikat.

Namun, di NTT belum ada Balai Latihan Kerja (BLK) yang memenuhi syarat sesuai Undang-Undang Nomor 18 tahun 2017.

Ia menyebut, BLK di kota Kupang, Kabupaten Kupang, Maumere (Kabupaten Sikka), dan Tambolaka (Sumba) tidak berjalan optimal. Sehingga rentan dan berpotensi terjadi PMI nonprosedural ke Malaysia.

“Di Tambolaka, balai latihan kerja tidak punya sarana dan prasarana internet. Tidak ada asrama untuk calon PMI karena lokasinya jauh dari pemukiman warga. Sedangkan yang di Kupang, Maumere, Kota Kupang, tampak sepi,” ujarnya.

Sehubung dengan itu, Padma Indonesia memberikan beberapa catatan. Pertama, mendesak Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) dan Gubernur NTT dan semua Bupati/Walikota se NTT untuk segera membangun BLK Luar Negeri Profesional di NTT.

“Bukan membangun BLK Komunitas yang syarat kepentingan politik bukan kepentingan CPMI asal NTT yang pergi ilegal dan pulang terbujur kaku dalam peti mati tanpa jaminan masa depan bagi korban apalagi keluarga,” kata Gabriel menegaskan.

Selanjutnya, Padma Indonesia mendesak pemerintah untuk serius juga bangun Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) untuk melayani semua kelengkapan prasyarat formil semua dokumen resmi dan kelengkapan prasyarat-prasyarat lainnya agar CPMI berangkat legal bukan ilegal lewat jaringan mafiosi human trafficking.

Ketiga, mendesak Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) sebagai Ketua Harian Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) segera ke NTT untuk merealisasikan Perpres Nomor 22 Tahun 2021 tentang Gugus Tugas PP-TPPO dengan menerbitkan Pergub, Perbup, Perwalkot dan Perdes tentang Gugus Tugas PP-TPPO.

Sekaligus mencanangkan GEMA HATI MIA (Gerakan Masyarakat Anti Human Trafficking dan Migrasi Aman) di mulai dari desa dengan melibatkan kolaborasi Pentahelix (Pemerintah, Akademisi, Masyarakat, Lembaga Agama/LSM/Lembaga Adat dan Pers).

Peringati HAN, Komunitas Shoes For Flores dan Huruf Kecil Maumere Gelar Pesta Anak

Maumere, Ekorantt.com – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2022, Komunitas Shoes For Flores dan Huruf Kecil di Maumere menggelar kegiatan “Pesta Anak” yang berlangsung di Sikka Convention Center, Sabtu (30/7/2022).

Kegiatan yang dihadiri 154 anak mulai tingkat PAUD hingga SMA ini mengusung tema social media for social good.

Koordinator Kegiatan, Yohanes D. Sadipun menjelaskan bahwa semarak kegiatan HAN 2022 telah dimulai sejak 7Juli 2022, dengan digelarnya berbagai perlombaan melalui media sosial.

“Karena itu “Pesta Anak” sebagai puncak acaranya. Kami juga menggandeng TRUK F,” ujarnya.

Yohanes menjelaskan, di era digital ini, anak-anak dan smartphone adalah dua hal yang sangat sulit dipisahkan.

Satu sisi memudahkan akses anak pada media sosial, menumbuhkan kreativitas, dan sejumlah manfaat lain.

Namun, di sisi lain kondisi jiwa anak-anak yang terbilang masih labil sering salah dalam menggunakan medsos.

Bahkan tidak jarang kekerasan seksual terhadap anak terjadi akibat penggunaan media sosial.

“Karena itu berangkat dari keprihatinan yang ada kita melakukan kegiatan ini, agar anak-anak bisa bertumbuh dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga dalam sambutannya, mengajak anak-anak untuk selalu rajin membaca, menulis, dan berdebat.

Romanus juga mengimbau agar mereka rajin membaca dan sekolah hingga tuntas agar kelak menjadi orang baik.

“Saya mau tekankan baca, baca dan teruslah membaca sampai tuntas. Dan ingat harus sali membantu. Satu untuk semua, semua untuk satu,” pintanya.

Usai memberikan sambutan, Romanus juga menyempatkan diri untuk memberikan hadiah kepada para pemenang lomba menyanyi dan story telling.

Mgr Hubertus Leteng Tutup Usia

0

Ruteng, Ekorantt.com – Mgr. Hubertus Leteng, Uskup Emeritus Keuskupan Ruteng yang memimpin keuskupan tersebut sejak 2010-2017 dikabarkan tutup usia.

Sebagaimana informasi yang beredar di WhatsApp, Mgr. Hubertus Leteng meninggal dunia di RS Carolus Boromeus Bandung pada Minggu 31 Juli 2022 sekira pukul 06:00 WIB.

“Selamat pagi bapak/ibu, berita duka, Mgr. Hubert dipanggil Tuhan jam 06.00 di Borromeus,” tulis pesan via WhatsApp.

Sementara itu, RD Erik, salah seorang imam Keuskupan Ruteng juga menyampaikan hal yang sama.

“Benar pagi ini beliau meninggal, beberapa hari ini dikabarkan sakit. Kita tunggu kabar selanjutnya tentang sakitnya dan acara terkait kepulangan beliau,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa urusan terkait kepulangan jenazah ke Manggarai, sejauh ini pihaknya sedang menunggu kabar dari Bandung.

Kabar meninggalnya Mgr. Hubertus Leteng juga ramai tersebar di sejumlah media sosial seperti Facebook dan WhatsApp.

Akun Facebook dengan nama Laurens Sopang menyampaikan informasi tersebut di Facebook.

“BERITA DUKA. Pukul 09.00 pagi ini saya ditelepon Bapa Uskup Bandung dengan berita bahwa Uskup Emeritus Mgr Hubertus Leteng meninggal dunia tadi pagi di Rumah Sakit Boromeus Bandung akibat serangan jantung. Selamat jalan Bapa Uskup Hubert. Terima kasih pengabdianmu bagi Gereja Kristus baik sebagai imam maupun sebagai Uskup Ruteng. Rest in Peace,” tulis Laurens Sopang.

Mgr. Hubertus Leteng lahir di Taga, 1 Januari 1959. Ia adalah Uskup Emeritus Ruteng yang memimpin sejak 7 November 2009 hingga pengunduran dirinya diterima pada 11 Oktober 2017.

Sebagai informasi, Mgr Hubert lahir pada 1 Januari 1959. Ia ditahbiskan sebagai Imam Keuskupan Ruteng pada 1988. Kemudian menjadi Uskup Ruteng pada tahun 2010 – 2017.

Mgr Hubertus Leteng menyelesaikan pendidikan dasar di SDK St Nicolaus, Taga, Manggarai pada 1973. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke Seminari St Pius XII, Kisol, Manggarai.

Ketika sudah tamat di seminari pertama pada tahun 1976, ia melanjutkan lagi ke Seminari Menengah St Pius XII, Kisol sampai tamat tahun 1979.

Lebih jauh, pada 1982–1984, Leteng melanjutkan studi filsafat di STFK Ledalero Maumere yang kini sudah berubah nama menjadi IFTK Ledalero.

Setelah menjalankan Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Seminari Pius XII Kisol sampai 1986, ia kemudian melanjutkan studi teologi di Sekolah Tinggi Filasafat Katolik (STFK) Ledalero Maumere sejak 1986 hingga 1988.

Ia pun ditahbiskan menjadi seorang imam diosesan Keuskupan Ruteng pada 29 Juli 1988 di Gelora Samador, Maumere, Kabupaten Sikka.

Dari titik ini, Mgr Hubertus kemudian melanjutkan pendidikan di Univeristas Teresianum Roma antara tahun 1992 hingga 1996.

Selesai studi, ia kembali ke Indonesia menjadi staf pengajar di IFTK Ledalero Maumere. Sejak 2009, ia menjadi Praeses di Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret.

Mgr. Leteng ditunjuk oleh Paus Benediktus XVI menjadi Uskup Ruteng pada 7 November 2009, menggantikan Mgr. Eduardus Sangsun, SVD yang meninggal dunia pada 13 Oktober 2008, setelah hampir dua dekade menjalankan karya kegembalaan di keuskupan tersebut sejak 1985. Ia memilih moto “Kamu Semua Adalah Saudara“.