Sosialisasi Pasca ASF di Kangae, Drh Elfrida: Babi Tidak Boleh Lagi Ikat di Pohon Asam

0

Maumere, Ekorantt.com – Dinas Pertanian Kabupaten Sikka kembali mensosialisasikan tata cara beternak babi yang baik kepada masyarakat di Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae pada Jumat (11/02/2021).

Sosialisasi itu sangat penting karena bagi masyarakat Sikka ternak babi sangat berarti untuk menopang kehidupan ekonomi keluarga, juga serta bernilai sosial budaya yang tinggi.

Kegiatan pemerintah itu menyusul musnahnya ternak babi akibat diserang virus Africa Swine Fever (ASF). Tantangan itu menjadi perhatian pemerintah untuk membangun optimisme dengan meninggalkan pola lama beternak babi.

“Rubah perilaku beternak babi yang lama. Babi harus dalam kandang tidak lagi ikat di bawah pohon asam,” tegas Drh. Elfrida Carvallo Medik Veteriner Madya Dinas Pertanian-Sikka dihadapan 60 peserta sosialisasi yang terdiri dari anggota kelompok ternak babi di Desa Watuliwung.

Elfrida memberi motivasi kepada peternak babi untuk mengikuti petunjuk teknis cara budidaya ternak babi yang baik. Para peternak diingatkan agar tidak memberi makanan sisa dapur yang mengandung air cucian atau olahan daging babi.

“Pisahkan babi yang sakit dari yang sehat dan lakukan desinfeksi kandang. Jangan lupa pakan harus berkualitas gizi,” tandasnya.

Sementara Drh. Ronaldo Li Makin Koordinator Puskeswan Kecamatan Kangae, Doreng, Bola, Hewokloang dan Alok Timur membekali peserta untuk mengenal virus ASF atau demam babi Africa dan  upaya melakukan pencegahannya.

“Sebagai peternak babi harus betul-betul memahami virus babi yang mematikan ini. Kalau sudah memahami berarti langkah selanjutnya adalah bagaimana mencegahnya,” tutur Ronaldo.

Ignas Marianus, salah seorang peternak menjelaskan pengalamannya ketika Virus ASF melanda Sikka tetapi babinya semua selamat. Biosekuriti, menurut Ignas, ialah tindakan yang dilakukan untuk mencegah masuknya agen penyakit kedalam lingkungan peternakan.

Berikut hal yang Ignas lakukan; Pertama, kandang dipasang jaring sehingga lalat tidak bisa masuk. Kedua, pembersihan kandang dan penyemprotan desinfektan setiap hari.

Ketiga, tidak boleh ada yang masuk kandang sebelum didesinfeksi.

Keempat, di depan pintu kandang dibuat bak desinfeksi untuk celup kaki atau sepatu. Kelima, setiap kali pulang dari mana saja harus mandi lebih dahulu baru masuk kandang babi.

“Lima hal sederhana yang saya lakukan dan puji Tuhan babi saya selamat dari ganasnya virus ASF,” tutupnya.

Yuven Fernandez

BEMNus NTT Minta Kemendikbud Ristek Perhatikan Beasiswa Mahasiswa dan Dosen PTS

0

Kupang, Ekorantt.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEMNus) NTT membeberkan sejumlah persoalan yang melilit Lembaga Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dari kebijakan-kebijakan pemerintah. Termasuk soal penataan dan peningkatan mutu pendidikan khususnya di wilayah Indonesia Timur.

Beberapa persoalan itu antara lain ialah kebijakan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang belum terukur dan terstruktur serta minimnya pemberian beasiswa bagi dosen PTS di Indonesia Timur.

Koordinator Daerah BEMNus NTT Wilibaldus Orlando kepada Ekorantt.com menjelaskan bahwa program KIP-K dan UKT adalah program bijak dari Presiden Jokowi. Kebijakan itu agar tercapainya program prioritas nasional yakni SDM Unggul, Indonesia Maju.

Sebab itu, pihaknya meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) segera mengimplementasikan program KIP-K dan UKT secara merata dan berkelanjutan.

Orlando menjelaskan saat ini penataan peningkatan Lembaga PTS pada 5 (lima) provinsi termiskin di Indonesia Timur semakin tertinggal.

Ia mengatakan Dirjen Dikti mempunyai tagline bahwa beasiswa pendidikan dosen merupakan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia melalui pemberian beasiswa bagi dosen untuk menempuh pendidikan Magister dan Doktor di berbagai kampus bereputasi di dunia menuju Indonesia Maju.

“Tagline ini tentu sangat indah, menarik dan memukau dunia pendidikan di sejagat raya. Namun, apakah benar dan bisa dinikmati secara merata dan berkelanjutan oleh provinsi termiskin di Indonesia?.

“Berapakah mahasiswa PTS yang menikmati bantuan sana KIP-K dan UKT di NTT yang sudah menikmati dana tersebut? Berapa dosen PTS di NTT yang sudah menerima bantuan beasiswa untuk menempuh pendidikan magister dan doktor,” tanya Orlando.

Sebab itu, Orlando meminta Mendikbud Ristek RI melalui Dirjen Dikti agar segera mengumumkan data jumlah mahasiswa dan dosen PTS di Provinsi NTT yang sudah menerima bantuan KIP-K dan UKT dan bantuan beasiswa pendidikan tinggi.

“Kami yakin bantuan pemberian beasiswa bagi dosen untuk menempuh pendidikan magister dan doktor atau S2 tidak mungkin lebih dari 10 orang karena dibatasi dengan berbagai kebijakan yang sangat sulit untuk dilakukan,” terang Orlando.

“Begitupun bantuan KIP-K dan UKT itu belum diberikan secara merata khususnya kepada lembaga PTS di daerah 3T (Tertinggal, Terluar dan Terbelakang),” tambah Orlando.

Selain itu, Orlando menyebutkan penetapan besaran UKT dan KIP-K Rp 2.400.000 per mahasiswa dengan peringkat akreditasi PT tentunya sangat merugikan mahasiswa dan PTS.

“Bagaimanapun setiap perguruan tinggi telah menetapkan jumlah SPP/UKT masing-masing, jika UKT PTS lebih dari total tersebut maka mahasiswa tetap harus menanggung. Dan jika tidak maka PTS tidak dapat berkembang. Sebaliknya jika jumlah UKT/SPP PTS dibawah UKT, tentunya negara dirugikan karena memberi lebih dari UKT PTS tersebut,” urai Orlando.

Ia pun mengapresiasi adanya larangan atau himbauan Kemendikbud Ristek untuk mengharuskan PTS tidak boleh melakukan drop out kepada mahasiswa karena dampak pandemi sebab hal tersebut merupakan kebijakan yang sejalan dengan percepatan pencapaian program SDM Unggul.

Namun, kata dia, sangat disayangkan jika tidak ada solusi bagi PTS yang sudah berkorban untuk tetap melakukan wisuda namun ijazah para mahasiswa tetap ditahan hingga saat ini, bagaimana para wisudawan tidak dapat mempergunakan ijazah tersebut.

Sebagai bahan pertimbangan, terhadap carut marut kondisi pendidikan tinggi di wilayah Indonesia Timur, BEMNus NTT menyampaikan usulan sebagai berikut:

1. Pembayaran UKT/KIP-K berdasarkan UKT/SPP mahasiswa sesuai penetapan rektor yang sudah berjalan.

2. Memberikan kuota jumlah dosen tetap ber NIDN untuk mendapatkan beasiswa, LPDP dengan syarat dan ketentuan khusus bagi PTS di daerah 3T untuk mengusulkan setiap program studi 1 (satu) orang setiap tahun oleh PTS tersebut dan mahasiswa yang berniat menjadi dosen dan harus melanjutkan studi S2.

3. Menetapkan kuota beasiswa UKT/SPP khusus bagi PTS yang berdomisili di kabupaten 3T berdasarkan permintaan PTS masing-masing berdasarkan animo atau proyeksi penerimaan mahasiswa pada tahun berikutnya.

4. Bagi PTS yang melaksanakan kebijakan menteri untuk tetap melakukan wisuda bagi para mahasiswa yang menunggak dan ijazahnya ditahan sebagai jaminan, perlu diberikan penghargaan berupa bantuan pengembangan PTS berdasarkan jumlah tunggakan yang resmi berdasarkan pernyataan bersama dengan para mahasiswa dan PTS tersebut.

“Bahwa dengan adanya kebijakan tersebut maka SDM Unggul Indonesia maju dapat dipercepat melalui, Merdeka Belajar-Kampus Merdeka demi NKRI,” tutup Orlando.

Rektor IKTL Lepas 104 Mahasiswa Peserta KKN

0

Larantuka, Ekorantt.com – Rektor Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL), Kristo Aran melepas 104 mahasiswa yang akan melaksanakan program kuliah kerja nyata (KKN) tahun akademik 2021/2022. Pelepasan yang berlangsung di halaman kampus IKTL, Waibalun, Larantuka pada Jumat (11/02/2022) dihadiri oleh sejumlah dosen.

Kristo Aran dalam sambutannya memberikan pesan kepada mahasiswa untuk hadir sebagai akademisi muda yang siap membantu masyarakat mengalami stunting.

“Kehadiran kalian di masyarakat itu memberi solusi akademis, bukan membuat masalah, ” demikian pesan Kristo Aran.

Rikardus Pande, selaku dosen IKTL, menambahkan bahwa KKN merupakan implementasi dari ilmu yang diperoleh di kelas.

“Saya berharap mahasiswa dapat melebur dengan masyarakat dan membantu masyarakat dengan ilmu yang diperoleh,” ujar Kaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu.

Sementara itu,  Kepala Desa Watowara Kecamatan Titehena, Rofinus Alexander Teluma, saat penyambutan mahasiswa di Aula Kantor Desa Watowara, Kecamatan Titehena (11/02/2022) menyampaikan pesan untuk melebur bersama masyarakat.

“Kalian sudah datang ke desa ini. Silahkan bergaul dan mengenal lebih dekat masyarakat desa Watowara,” kata Alex.

Sementara itu, Vinsensius Lemba, selaku dosen pendamping mahasiswa, menyampaikan bahwa program KKN tahun ini memang unik karena bersinergi dengan program pemerintah menggempur stunting.

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah desa yang menyambut mahasiswa sebagai keluarga sendiri.

“Kita berasal dari keluarga, maka sekarang kita bersatu dengan keluarga kita di Watowara,” demikian kata Vinsensius.

BI NTT Gelar Edukasi UMKM Secara Virtual di Desa Sulengwaseng Flotim

0

Larantuka, Ekorantt.com –  ​​Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar kegiatan edukasi UMKM secara virtual untuk masyarakat Desa Sulengwaseng, Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur pada Selasa (8/2/2022).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengembangkan UMKM yang berbasiskan potensi lokal.

Manajer Fungsi Pengembangan UMKM dan Keuangan Inklusif Bank Indonesia Wilayah NTT, Handrianus P. Asa mengatakan bahwa UMKM memiliki peranan penting dalam menjaga ketahanan ekonomi negara, khususnya selama pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, kata dia, masyarakat diharapkan untuk berkolaborasi dan bergotong royong membangun dan mengembangkan UMKM sesuai potensi yang ada di wilayah masing-masing.

“Belajarlah pada semut. Mereka bekerja secara bersama untuk mendapatkan sebuah hasil yang baik,” katanya.

Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Yohan yang hadir secara virtual mengatakan, edukasi UMKM ini dapat membangkitkan semangat rakyat untuk membangun UMKM berbasis potensi lokal untuk memperkuat ekonomi nasional.

Menurutnya, edukasi UMKM merupakan salah satu upaya untuk merangsang pola pikir masyarakat agar memanfaatkan potensi atau kekayaan alam yang ada di sekitar untuk meningkatkan taraf hidup, pendidikan, dan kesehatan.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah memberikan Edukasi UMKM kepada masyarakat Flores Timur, khususnya masyarakat Desa Sulengwaseng.

Sementara Tenaga Ahli Anggota DPR-RI yang juga turut hadir secara virtual mengatakan bahwa hasil bumi dan laut di Flores Timur sangat kaya, tetapi belum dikelola dengan baik.

Ia mengajak masyarakat Flores Timur, khususnya masyarakat Desa Sulengwaseng untuk memulai usaha yang berbasiskan potensi lokal yang ada, seperti UMKM pengembangan atau pengolahan ikan, kelapa, dan hasil bumi lainnya.

Kepala Desa Sulengwaseng Lukas Parimbasa Sogen berharap agar pasca-kegiatan tersebut, semakin banyak masyarakat desa yang tertarik berwirausaha.

Kegiatan Edukasi UMKM diikuti oleh sejumlah tokoh masyarakat, anggota BPD, kelompok nelayan, kelompok tenun, dan karang taruna Desa Sulengwaseng.

Yurgo Purab

Mahasiswa KKN IKTL Siap Gempur Stunting di Flores Timur

Larantuka, Ekorantt.com – Mahasiswa Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL) mengikuti kegiatan pembekalan kuliah kerja nyata (KKN) di Aula STP Reinha Waibalun, Larantuka, Flores Timur (10/02/2022). Pembekalan yang mengusung tema “Sinergisitas IKTL dalam Penanganan dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Flores Timur” ini diikuti oleh 104 orang mahasiswa peserta KKN.

Mahasiswa KKN nantinya akan diterjunkan ke delapan desa di enam kecamatan, Kabupaten Flores Timur, yakni Desa Ojandetun, Desa Watowara, Desa Wulublolong, Desa Tobitika, Desa Riangduli, Desa Waiwerang Kota, Desa Bliko, Desa Kokotoba, dan Desa Nubalema 2.

Rektor IKTL, Kristo Aran, dalam sambutannya mengatakan bahwa KKN merupakan program wajib sebagai bentuk pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.

Ia juga menegaskan bahwa KKN tahun ini memiliki keunikan tersendiri karena bersinergi dengan Pemkab Flores Timur dalam program Gempur Stunting.

“Ada warna yang berbeda pada KKN kali ini. Mahasiswa bekerja sama dengan pemerintah Flores Timur dalam mengatasi stunting pada level desa,” demikian kata Kristo Aran.

Asis Suban, selaku Ketua Panitia menambahkan bahwa program KKN adalah kegiatan akademik yang dimanifestasikan ke pengabdian masyarakat.

“Pengabdian masyarakat tidak hanya dilakukan oleh dosen tetapi juga mahasiswa,” kata Asis.

Hadir juga dalam kegiatan pembekalan dua narasumber dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur yang memberikan materi terkait stunting bagi mahasiswa.

Paulus Petala Kaha, selaku plt. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, menyatakan bahwa isu stunting merupakan isu bersama yang jadi persoalan bangsa.

“Semua kita punya peran untuk menggempur stunting. Oleh karena itu, semua sektor harus bergerak mulai dari pusat sampai ke desa,” kata Paulus.

Sementara itu, Kamria Lamanele, mewakili Kepala Dinas Kesehatan, mengapresiasi langkah IKTL dalam membantu pemerintah atasi stunting melalui program KKN.

Kamria juga membuka wawasan mahasiswa tentang stunting yang terjadi di Kabupaten Flores Timur sehingga saat turun ke lokasi KKN, mahasiswa dapat berperan serta dalam menuntaskan stunting.

“Stunting bukan hanya tanggung jawab dinas kesehatan melainkan perguruan tinggi. IKTL sudah buktikan peran itu,” kata Kamria.

Sementara mahasiswa KKN IKTL, Yeti Hallan menuturkan bahwa kegiatan pembekalan sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan melakukan KKN.

“Pembekalan mengenai stunting memberi pengetahuan tentang apa itu stunting dan bagaimana mengatasinya,” demikian kata mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Jetho Lawet

Kolaborasi Pentahelix Sambut Labuan Bajo Sebagai Side Event G20

0

Labuan Bajo, Ekorantt.com – Kolaborasi pentahelix bersama seluruh unsur pemangku kepentingan mendukung Labuan Bajo agar siap menyambut penyelenggaraan KTT G20. Kolaborasi terus dimaksimalkan mulai dari pemerintah lintas kementerian dan lembaga di pusat maupun daerah, para pelaku bisnis, akademisi, komunitas, hingga media.

Hal ini mengemuka dalam kegiatan “Ngobrol Bareng Media” yang diselenggarakan BPOLBF pada Kamis, 10 Februari 2022.

BPOLBF hadir sebagai respresentasi pemerintah pusat di daerah, mengorkestrasikan seluruh kepentingan dalam membangun pariwisata Labuan Bajo dan demi menjawab arahan pusat, pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan berdaya saing yang diharapkan dapat menggerakkan perekonomian daerah sesuai dengan misi dan arahan Presiden Joko Widodo.

G20 sebagai gong dari seluruh proses pembangunan yang sudah selesai dan masih terus berjalan dan diharapkan selesai pada tahun 2024 dan arahan pusat dapat tercapai.

Untuk diketahui, Tahun 2021-2022 merupakan momentum di mana Indonesia dipercayakan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Forum kerja sama multilateral yang melibatkan 19 negara utama dan Uni Eropa (EU) yang memiliki kelas pendapatan menengah hingga tinggi, negara berkembang hingga negara maju.

Selain Bali yang menjadi pusat penyelenggaraan KTT G20, penyelenggaraan side event selama presidensi G20 akan dilaksanakan di beberapa lokasi di Indonesia, yaitu di sekitar 19 kota dan 5 diantaranya adalah Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yaitu Danau Toba di Sumatera Utara; Borobudur, Magelang di Jawa Tengah; Mandalika di Nusa Tenggara Barat; Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur; dan Likupang di Sulawesi Utara.

Terpilihnya Labuan Bajo sebagai salah satu side event penyelenggaraan G20, menjadi momentum yang tepat seiring dengan cita-cita dan harapan Indonesia untuk kembali pulih bersama, tangguh bersama, dan membangun pariwisata berkelanjutan khususnya bagi Labuan Bajo, dengan mendorong isu penting seputar produktivitas, resiliensi, dan keberlanjutan, kemitraan, penciptaan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan yang berkelanjutan, inklusif dan hijau termasuk melalui pengembangan ekonomi digital, pemberdayaan perempuan dan pemuda.

Sejak tahun 2019, wajah kota Labuan Bajo perlahan dipercantik, dipoles, dan didandani dengan menghadirkan berbagai fasilitas publik yang diharapkan dapat memberi ruang bagi masyarakat dan juga wisatawan untuk dapat menikmati pesona kota Labuan Bajo dari sisi arsitektur dan budaya, serta kreatifitas yang menjadi salah satu pendorong lahirnya ide kreatif masyarakat.

Romo Mangun Adalah Kritik

0

Oleh: Reinard L. Meo*

10 Februari tahun ini, genap 23 tahun Romo Mangun wafat. Bagi seorang legenda, berapa pun usia kematiannya, ia akan tetap hidup, bahkan seolah tak pernah mati. Kisah hidupnya memangkas laju waktu, pikiran-pikirannya abadi meski fisiknya telah lenyap ditelan bumi.

Artikel ini punya dua tujuan. Pertama, mengenang dan menghormati Romo Mangun. Sebelum menulis ini, saya telah terlebih dahulu membaca beberapa tulisan Romo Mangun dan tulisan tentang Romo Mangun. Awal Februari tahun ini saya khususkan buat Romo Mangun. Kedua, kritik terbuka bagi kita semua.

Mati dalam Tugas

Bernama lengkap Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, Romo Mangun lahir di Ambarawa, Jawa Tengah, 6 Mei 1929 dari pasangan Yulianus Sumadi dan Serafin Kamdaniyah. Pada 8 September 1959, ia ditahbiskan menjadi Pastor.

Selain sebagai rohaniwan Katolik, Romo Mangun dikenang juga sebagai aktivis, penggiat HAM, penulis, novelis, arsitek, budayawan, dan teolog pembebasan. Oleh Alm. Bapak Habibie, Romo disebut sebagai Paus-nya umat Kali Code dan Kedung Ombo, oleh sebab kegigihannya membela wong cilik di daerah itu.

Dalam buku “Kata-kata Terakhir Romo Mangun. Sebuah Perjumpaan Hangat di Ujung Perjalanan” (Jakarta: Kompas, 2014) yang  diedit oleh Th. Bambang Murtianto, kita dapat membaca detail bagaimana Romo Mangun akhirnya wafat.

Pada 10 Februari 1999, Romo Mangun menjadi salah satu pembicara dalam seminar berjudul “Peran Buku dalam Upaya Membentuk Masyarakat Baru Indonesia” yang diselenggarakan oleh Yayasan Obor Indonesia dan beberapa penerbit lainnya, di Hotel Le Meridien, Jakarta. Sehabis mempresentasikan makalahnya, pada pukul 14.55 WIB, Romo Mangun terkena serangan jantung dan jatuh terkulai di bahu budayawan dan sahabat karibnya, Mohamad Sobary. Romo Mangun wafat pada usia hampir 69 tahun.

Ada hal menarik yang sekejap memunculkan rasa kagum dalam diri saya. Dari jauh-jauh hari sebelum wafat, Romo Mangun ternyata sudah merumuskan semacam cita-citanya: “(a) meninggal dalam tugas, (b) bila akan mati tidak perlu pakai sesi sakit-sakitan yang berlarut-larut, agar kematiannya tidak merepotkan orang lain, dan (c) tubuhnya bisa disumbangkan untuk dirobek-robek mahasiswa kedokteran sebelum dimakamkan” (hlm. 10). Dua cita-cita terkabul sempurna, yang ketiga dilarang oleh pihak Keuskupan Semarang.

Pokok-pokok Pikirannya

Dalam artikel yang terbatas ini, saya tidak membentangkan semua atau lebih banyak pokok pikiran Romo Mangun. Saya hanya memilih dua, yang hemat saya, relevan untuk kondisi kita saat ini.

Pertama, tentang politik. Ada dua macam pengertian politik, menurut Romo Mangun (hlm. 5-7). (a) Politik dalam rangka kekuasaaan. Politik jenis ini berlaku atau dihayati oleh yang berkuasa untuk mempertahankan dan melaksanakan kekuasaan. Konsekuensinya, masyarakat umum kemudian menilai “politik itu kotor”. Politik diidentikkan dengan kekuasaan, atau berpolitik berarti ingin berkuasa dan menjadi penguasa.

(b) Politik moral. Bagi Romo Mangun, inilah arti dan makna politik yang asli-autentik. Politik sebetulnya adalah ikhtiar atau niat mulia demi kepentingan dan kesejahteraan orang banyak. Bila saya mengambil satu potong kue saja saat jam minum karena masih ada banyak teman lainnya yang belum kebagian, itu sudah masuk keputusan politik.

Ringkasnya, politik harus diartikan sebagai upaya untuk menyumbang pada kepentingan masyarakat luas yang adil dan beradab.

Kedua, tentang buku. Untuk seminar yang sudah disebutkan di atas, Romo Mangun menyiapkan makalah berjudul “Peran Buku Demi Kearifan dalam Iptek” (hlm. 21-47). Romo Mangun mengajukan beberapa pertanyaan penting. “…, apa mungkin benda yang namanya buku dapat mengikuti lomba kemajuan yang begitu cepat?”, “Apakah buku sebagai sarana informatif masih punya harapan bersaing dengan perangkat lunak dan keras dari dunia chips dan silikon?” Komputerisasi yang kian melejit, membuat buku sungguh merana karena serba kurang praktis.

Buku, bagi Romo Mangun, bagaikan andong atau dokar yang ditarik kuda dengan lonceng kecil berdenting merdu bagi orang yang sedang bernostalgia ke tempo dulu van voor de oorlog, ketika nasi gudek seperseratus rupiah sudah berlauk telur rebus, ketika harga sepeda rakyat hanya 25 rupiah; dan negara serba tenteram dan damai, maling pasti tertangkap, dan barang curian pasti ditemukan polisi dan dikembalikan tanpa tebusan satu sen pun kepada pemilik, elok dan antik, artinya berharga, akan tetapi kini dokar mustahil dipakai sebagai kendaraan antarkota.

Buku tetap penting, hemat Romo Mangun. Dalam perkembangan iptek yang kian menggila, Romo malah menekankan pentingnya buku panduan bagi iptek dan bagaimana menghadapi geliat perkembangan iptek tersebut.

Kritik Terbuka

Sekarang, mengapa artikel ini saya beri judul “Romo Mangun Adalah Kritik”? Sebagai seorang Pastor Katolik yang kerap disebut juga sebagai Gembala Umat, Mohamad Sobary melukiskan, “Bagi Romo kelihatannya mengabaikan Tuhan, untuk sementara, tak menjadi masalah. Tapi kita tak boleh mengabaikan manusia, para ‘domba’ yang memerlukan perhatian, dan kasih sayang dari sang gembala. Saya kira Tuhan tak cemburu sedikit pun pada pilihan etis seperti itu. Mungkin malah sebaliknya, Tuhan menyetujui, karena inilah jalan pemujaan yang lebih sejati” (hlm. xx).

Dalam praksis bergereja dewasa ini, makin sering kita berjumpa para gembala yang alih-alih dekat dengan dombanya, malah sebaliknya mengambil jarak dari dombanya. Gembala berbau domba makin sulit ditemukan, di tengah penerapan liturgi yang makin formalistik.

Gereja dibangun semegah-megahnya, di samping rumah umat yang reot sereot-reotnya. Umat miskin jarang didatangi, umat kelas menengah ke atas menjadi wajib dalam list kunjungan dengan macam-macam agenda.

Keprihatinan Romo Mangun mengenai kondisi teologi di Indonesia dan Asia dan keberpihakannya kepada kaum miskin dan tertindas tetaplah penting untuk diangkat kembali dan dikenang (hlm. 113). Sebagai teolog pembebasan gaya Indonesia (ia lebih suka istilahnya menjadi “Teologi Pemerdekaan”), Romo Mangun sungguh hadir sebagai sebuah kritik.

Selanjutnya, dalam dunia politik kita hari-hari ini, politik moral rasa-rasanya telah lama ditinggalkan. Orang makin ramai memakai politik hanya sebagai alat, sebagai kendaraan, untuk tujuan tunggal, berkuasa. Dalam rangka kekuasaan, “tidak ada kawan abadi, yang ada hanyalah kepentingan abadi” menjadi nyata.

Di Ngada misalnya, menuju Pilbup-Pilwabup 2020 yang lalu, masyarakat menjadi makin mudah terbelah. Pilpres 2019 telah lebih dahulu membuktikan itu, bahwa rakyat Indonesia pecah ke dalam tiga kubu yang saling baku hantam, kubu 01, kubu 02, dan kubu yang tegas mengatakan bahwa bagi orang waras, tidak ada opsi dalam Pilpres 2019.

Orang-orang Ngada tidak segan-segan memaki, memfitnah, hingga melancarkan tuduhan rasis, hanya karena beda jagoan. Politik kemudian menjadi sangat kotor, bukan karena in se politik itu kotor, tapi karena dimainkan sedemikian oleh warga dan loyalis yang tidak paham esensi politik.

Romo Mangun mengingatkan, dari segi politik moral, ada teman abadi, dan itulah tiga prinsip ini: memperjuangkan apa yang benar, apa yang baik, dan apa yang indah. Ini temannya yang abadi-sejati, jelas tidak bisa berubah.

Terakhir, dalam kaitannya dengan buku khususnya dan berliterasi umumnya, kritik itu saya sederhanakan dalam pertanyaan ini, kapan terakhir kali Anda membaca buku? “Ah, saya ini daging tua, tidak menarik untuk diterjang peluru…. ya, paling juga jadi pupuk.” Romo Mangun, doakan dan kritiklah kami selalu.

*Alumnus STFK Ledalero, Mengabdi di SMAS Katolik Regina Pacis Bajawa

Meski Akreditas A dan Menjadi Sekolah Penggerak, Kondisi TK Permata Hati-Maumere Tetap Memprihatinkan

Maumere, Ekorantt.com – TK Permata Hati Kota Uneng di Maumere, Kabupaten Sikka tergolong lembaga pendidikan berprestasi. Tercatat sudah dua kali meraih akreditasi A yakni pada 2009 dan 2019.

Selain itu, TK tersebut saat ini telah menjadi sekolah penggerak yang menjadi contoh dalam kegiatan pembelajaran bagi sekolah-sekolah lain.

Meski mengantong sejumlah prestasi, kondisi sekolah kanak-kanak yang berdiri pada 2003 itu masih memprihatinkan. Hal itu dapat dilihat dari kondisi alat permainan edukatif (APE) out door serta kondisi ruang kelas yang sudah nampak rusak.

“Secara fisik sudah tidak layak lagi,” ujar Kepala TK Permata Hati Kota Uneng Sulisetiyawati (51) ketika ditemui Ekorantt.com di ruang kerjanya, Kamis (10/02/2022).

Untuk membuktikan, Sulisetiyawati pun mempersilakan wartawan media ini melihat sendiri kondisi sekolah yang dipimpinnya.

“Pihak sekolah sudah mengajukan laporan tentang kondisi yang dialami TK ini ke Dinas PKO. Selain itu pada Musrengbang Kelurahan Kota Uneng, tetapi belum rezeki,” kata Sulisetiyawati.

“Terus terang saja untuk meraih predikat akreditasi A dan sekolah penggerak tidak semudah membalikkan telapak tangan apalagi TK Swasta. Untuk itu kami butuh perhatian dari Dinas PKO Sikka,” pinta jebolan Ilmu Pemerintahan Universitas Pattimura Ambon ini yang mencoba menjelaskan susah senang menjadi guru TK.

Ia menerangkan sejak berdiri, TK yang saat ini mendidik 46 siswa oleh 5 orang guru itu belum pernah mendapatkan bantuan. Padahal semua TK baik negeri dan swasta berjuang bersama-sama mencerdaskan kehidupan anak bangsa.

Perhatian Dinas PKO

Terkait kondisi yang dialami TK Permata Hati, Kadis PKO Sikka melalui Kabid Pembinaan Paud dan Pendidikan Non Formal (PNF)  Rudolf M. Cherubim Newar, Kamis (10/02/2022) mengatakan pada prinsipnya tetap menjadi perhatian Dinas PKO untuk perbaikan sarana dan prasarana semua lembaga.

Selain dukungan dana dari pemerintah yang serba terbatas, Cherry Newar menyatakan pihaknya juga menjalin kerjasama dengan pihak swasta atau yayasan yang peduli dengan dunia pendidikan di Sikka.

“Salah satunya adalah Yayasan Happy Hearts Indonesia. Yayasan ini sudah membangun bangunan SD, SMP, TK- Paud beserta bantuan kursi, meja, APE dalam dan APE luar. Yayasan ini menghimpun dana dari para donatur dari berbagai perusahaan besar baik dalam negeri maupun luar negeri untuk bantu pendidikan di Sikka,” ujar Cherry.

Tahun 2022 ini, lanjutnya, Yayasan Happy Hearts akan bangun dua ruang kelas untuk TK Santa Clara Nangahale Doi Waigete dan Paud Sayang Anak Kelurahan Madawat.

“TK dan Paud yang dibangun Yayasan Happy Hearts jelas sudah  persyaratan dan sudah disurvei tim yayasan,” ungkapnya.

Cherry mengemukakan pihaknya sudah memberikan data lembaga pendidikan sebanyak mungkin kepada yayasan baik yang kondisinya rusak berat dan ringan.

Syarat paling utama adalah lahan tanah lembaga sudah menjadi milik sendiri sehingga gampang untuk proses pembangunan.

Sistem bantuan dari yayasan selama ini, ujar Cherry, berupa bangunan 2 ruang kelas ditambah WC dan kamar mandi, kursi, meja dan alat permainan dalam dan luar.

Yuven Fernandez

Kasus Jambret oleh OTK Kembali Terjadi di Flotim

0

Larantuka, Ekorantt.com – Ina Maria (40), seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao, Kecamatan Larantuka, Flotim menjadi korban penjambretan oleh orang tak dikenal (OTK).

OTK itu melakukan aksi jahatnya saat Ina Maria di atas motor pada Rabu (09/02/2022) sekitar pukul 07.30 WITA.

Kejadian itu bermula dari Yanti (35) menghantar Ina Maria ke Apotik Ceria untuk membeli obat. Namun tiba-tiba mereka disambangi oleh orang yang tak dikenal dan langsung menarik paksa dompet milik Ina Maria di atas motor.

Yanti bercerita, awalnya keduanya dari arah Sarotari ke Apotik Ceria. Laju kendaraan cukup ngebut karena khawatir apotik tutup.

Saat persis dekat SMP Negeri Larantuka, situasi gelas, ia hendak menyalip sebuah mobil pikap. Dari situ, ada motor vixon dari arah berlawanan, kemudian pelaku menyolong dompet Ina Maria.

“Tiba-tiba Mama Ina bilang saya punya dompet kemalingan. Jadi kalang kabut kami. Kami sempat berteriak dan kejar motor itu. Pas depan Hotel Fortuna motornya sudah tidak ada lagi,” kisah Yanti kepada Ekorantt.com, Kamis (10/02/2022).

Yanti berkata, ia sempat melihat dan mengingat ciri-ciri orang tersebut. Kulit hitam, rambutnya sedikit plontos, pakai baju kaos warna pink (merah muda) dan bunga-bunga dengan celana jeans pendek.

“Dia tidak pakai helm,” ucap Yanti.

Saat itu, Yanti dan Ina Maria berusaha mengejar pelaku namun karena silaunya lampu kendaraan dan ramainya situasi jalan maka pelaku tidak dapat terdeteksi hingga kini.

Ina Maria menuturkan, ia mengalami kehilangan satu buah dompet berisi uang 50.000, KTP, ATM dan kartu vaksin. “ATM dengan sejumlah uang itu, kami sudah minta pihak bank untuk diblokir,” kata Ina Maria.

Ia menyesalkan tindakan penjambretan yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab itu. Soalnya, dirinya merasa trauma atas peristiwa yang dialami semalam.

“Dompet saya pegang dekat bahu. Tapi, mungkin silaunya lampu (pelaku) langsung menarik dompet di tangan saya,” terangnya.

Kejadian tersebut kini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Atas peristiwa itu, Ina Maria berharap tidak terulang kembali dan tetap waspada.

Yurgo Purab

Ini Kronologi Warga Sikka yang Ditemukan Tewas Saat Hendak Mencari Keluarga di KM Dharma Rucitra

0

Maumere, Ekorantt.com – Nasib naas menimpa Yoseph Gustafo (27) warga Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka yang ditemukan tewas setelah jatuh dari KM Dharma Rucitra VII, Rabu (08/02/2022) sekitar pukul 20.00 WITA di Pelabuhan Lorens Say Maumere.

Basarnas Maumere membeberkan kronologi kejadian kepada Ekorantt.com sebelum korban ditemukan di dasar laut hingga akhirnya dikabarkan meninggal dunia.

Kepala Basarnas Maumere I. Putu Sudayana menerangkan, sebelumnya, Yoseph naik ke kapal yang sedang berlabuh di dermaga itu. Tujuannya ialah hendak mencari keluarganya.

Dalam perjalanan di atas kapal, Yoseph kemudian menuju kamar kecil (WC) karena ingin membuang hajat. Belum sampai ke toilet, Yoseph tiba-tiba terjatuh mencebur ke laut.

“Yoseph bertujuan untuk mencari kekuarganya yang menumpang  di KM Rucitra VII. Namun sebelumnya Yoseph ke kamar WC yang kemudian terjatuh ke laut,” terang Sudayana.

Mengetahui Yoseph terjatuh ke laut, kata Sudayana, Tim Basarnas Maumere langsung terjun untuk melakukan pencarian dan melakukan  penyelaman hingga ke dasar laut.

Dalam pencarian itu, Tim Recue Sar menemukan korban di dasar laut. Sudayana menambahkan, bahwa Yoseph ditemukan Kamis (10/02/2022) dini hari.

Jenazah Yoseph kemudian dievakuasi dan dibawa ke RS TC Hillers Maumere untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun, naas menimpahnya hingga akhirnya meninggal dunia.

“Keluarga korban menangis saat Tim Sar menghantar korban ke Rumah Sakit Umum TC Hillers Maumere. Yoseph ditemukan di dasar laut oleh Tim SAR yang berupaya melakukan penyelaman ke dasar laut,” kata Sudayana.