Forkom Pengguna Pasar Sikka Keluhkan Pendapatan Menurun akibat Pedagang Bayangan di Jalanan

0

Maumere, Ekorantt.com – Forum Komunikasi Pengguna Pasar Kabupaten Sikka mengeluhkan maraknya pedagang bayangan yang berada di sejumlah titik dalam kota hingga arah Geliting. Sebab, keberadaannya dinilai menganggu dan mempengaruhi pendapatan mereka.

Wakil Ketua Forum Pengguna Pasar Tingkat Maumere, Gabriel Manek Pedo kepada awak media mengaku pedagang di Pasar Tingkat Maumere mengalami penurunan pendapatan. Bahkan barang dagangan rusak dan membusuk karena sepi pengunjung.

Gabriel bilang, penurunan pendapatan pedagang di pasar yang disiapkan pemerintah akibat ulah pedagang bayangan
yang masih berjualan di pinggir jalan.

Disisi lain, mereka harus membayar restribusi setiap hari kepada petugas.

“Banyak pedagang buah-buahan itu ruginya dobel karena apa yang mereka beli habis mereka datang jual tidak ada pembeli sudah lari ke pasar liar yang ada di dekat-dekat situ,” ungkap Gabriel.

Dirinya berharap kepada pemerintah agar segera menertibkan para pedagang liar yang masih berjualan di piinggir jalan agar kembali berjualan di pasar-pasar resmi yang sudah disiapkan oleh pemerintah.

Hal senada disampaikan oleh Sekretaris Forum Pasar Wairkoja, Robertus Odang mengaku pedagang Pasar Wairkoja juga mengalami penurunan pendapatan karena masih ada pedagang yang berjualan di pinggir jalan menuju Geliting.

“Masih banyak pedagang sayur dan juga pedagang ikan yang berjualan di pinggir jalan sehingga kami minta pemerintah agar segera menertibkan meraka agar kembali berjualan di Pasar Wairkoja,” ungkapnya.

Berdasarkan pantauan media ini pada Sabtu (31/01/2022), Forum Komunikasi Pengguna Pasar Kabupaten Sikka ini melakukan aksi pawai dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua dari Pasar Tingkat Maumere menuju Geliting.

Forkom Pengguna Pasar Kabupaten Sikka ini menolak pedagang pasar bayangan yang berjualan di pinggir jalan Kota Maumere maupun di pinggir jalan Geliting.

Forkom Pengguna Pasar Sikka Gelar Pawai Tolak Pasar Bayangan

0

Maumere, Ekorantt.com – Forum Komunikasi Pengguna Pasar Kabupaten Sikka menggelar pawai tolak pasar bayangan pada Sabtu (29/01/2022). Forum itu terdiri dari Forum Pengguna Pasar Tingkat Maumere, Pasar Alok, dan Pasar Wairkoja.

Mereka mendesak dan meminta pemerintah agar menertibkan lapak pedagang yang berada di sejumlah titik dalam kota.

Mereka melakukan konvoi dari Pasar Tingkat Maumere menuju Geliting lalu kembali lagi ke Kota Maumere dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.

Mereka membawa spanduk bertuliskan ‘Maximalkan Pemanfaatan Pasar Rakyat Tradisional Secara Baik dan Benar Demi Tercapainya Kesejahteraan Bersama’.

Aksi yang dipimpin Ketua Umum Forkom Pengguna Pasar, Marianus Krisensius, Wakil Ketua Bertholomeus Anselmus dan Sekretaris Robertus Odang dikawal ketat oleh aparat Polres Sikka.

Marianus kepada awak media mengatakan, kegiatan tersebut merupakan aksi pawai permohonan sebagai awal kegiatan aksi lanjutkan pada Senin (31/01/2022) di Kantor DPRD Sikka.

“Sehingga dengan prosesi ini mendapat dukungan dari masyarakat luas, pengguna pasar, para leluhur nian tanah ini terkhusus sang legenda Moan Teka. Sehingga pada hari Senin semua kegiatan dapat berjalan dengan aman dan lancar,” ungkap Marianus.

Sementara, Wakil Ketua Forum Pengguna Pasar Tingkat Maumere, Gabriel Manek Pedo meminta pemerintah agar bisa mengarahkan sejumlah pedagang di pinggir-pinggir jalan untuk bisa mengisi lapak di pasar tradisional yang sudah disiapkan pemerintah.

“Kami menginginkan agar para pedagang yang berjualan di pinggir jalan mulai dari Kota Maumere dan juga di sepanjang jalan menuju Geliting agar kembali berjualan di pasar tradisional agar kota ini bersih dan indah,” kata Gabriel.

Dengan berjualan di pasar tradisional, kata Grabriel, maka PAD di Kabupaten Sikka meningkat. Pihaknya pun memohon kepada masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional.

“Sehingga pasar-pasar tradisional yang sepi berubah menjadi hidup kembali sehingga dapat terwujud kesejateraan kami secara bersama-sama,” tutur Gabriel.

Gepak Pintu Air Dampingi 101 Penyandang Disabilitas dan 59 OdGJ

Maumere, Ekorantt.com – KSP Kopdit Pintu Air memiliki unit sosial bernama Gerakan Pintu Air Amal Kasih (Gepak) dan terbentuk pada pertengahan 2021 lalu. Gepak telah mendampingi 160 orang, yang terdiri dari 101 penyandang disabilitas dan 59 Orang dengan Gangguan Jiwa (OdGJ) hingga Desember 2021 lalu.

Relawan Gepak, Engeline Esther mengatakan bahwa kelompok rentan yang didampingi ini tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Sikka.

Pendampingan dilakukan, kata Esther, seperti memfasilitasi pengurusan administrasi kependudukan (Adminduk) seperti KTP dan kartu keluarga, bekerja sama dengan Dispenduk dan kepala desa.

“Fasilitasi Aminduk, bagi mereka yang belum memiliki identitas untuk mendekatkan pelayanan kepada OdGJ,” kata Esther kepada Ekora NTT, Jumat (28/1/2022).

Gepak juga memfasilitasi pengurusan jaminan sosial berupa Kartu Sikka Sehat (KSS) dalam kerja sama dengan Dinas Sosial. Langkah tersebut dilakukan agar kelompok rentan mendapatkan pelayanan kesehatan dari negara.

Khusus untuk penyandang disabilitas, kata Esther, pihaknya memfasilitasi pelatihan untuk mengasah keterampilan mereka.

“Tujuh penyandang disabilitas mendapatkan bantuan keterampilan. Ada yang memasak, pertukangan, dan menjahit. Ada seorang tuna rungu wicara pelatihan di Kupang perbengkelan,” tuturnya.

Sementara Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano menjelaskan bahwa sejak awal Pintu Air terpanggil untuk memberdayakan kelompok rentan seperti penyandang disabilitas dan OdGJ.

Tidak hanya membantu pengurusan Adminduk, Pintu Air melalui Gepak akan memfasilitasi pelatihan para penyandang disabilitas, lalu menyiapkan modal bila ada yang berniat untuk membuka usaha.

“Kita ajak dampingi mereka dan ajak supaya menjadi anggota sehingga bisa akses dana untuk usaha produktif,” kata Jano.

Jano sadar bahwa usaha ini membutuhkan kolaborasi semua pihak. Pintu Air tidak bisa berjalan sendiri.

“Syukur usaha kita disambut baik oleh para kepala desa, dinas terkait dan pihak lain. Kita harapkan kolaborasi harus terus digalakkan ke depan,” pungkas Jano.

Resmikan SMPN Alok, Bupati Robi: Komite Jangan Cengeng

0

Maumere, Ekorantt.com – Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo atau yang akrab disapa Robi Idong meresmikan gedung baru SMPN Alok. Peresmian itu berlangsung di Jalan Litbang, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Jumat (28/01/2022).

Peresmian sekolah itu ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Robi didampingi Wakil Ketua DPRD, Gorgonius Nago Bapa dan Kepala Dinas PKO Kabupaten Sikka. Acara dilanjutkan dengan penanaman pohon di sekolah.

Robi Idong menyebutkan Maumere merupakan kota besar sehingga kebutuhan dasar layanan pendidikan itu memang menjadi tuntutan. “Kita ada 385 SD dan SMP ada 87. Sebenarnya dari rasionya itu masih kurang,“ ujarnya.

Robi menyatakan jika jumlah SD ada 385, paling tidak SMP separuhnya. Begitupula sekolah jenjang menengah atas. Faktanya, bila dilihat dari partisipasi jenjang pendidikan semakin tinggi, jumlah lembaga justru semakin menurun.

“Saya pikir jangan kurang sekolah ini, sehingga anak-anak tidak kebagian bangku. Tadi ketua komite bilang bangku sekolah kurang,” ujarnya.

Kehadiran komite, kata Robi, bukan berarti pemerintah tidak sanggup, tapi urusan ini adalah urusan bersama mengisi kekurangan-kekurangan.

“Komite harus semangat. Saya senang tadi itu komite mau beli bangku sekolah. Komite jangan menyerah, tidak boleh cengeng. Kita bisa selesaikan semuanya pemerintah akan bantu,” ungkap Robi.

Ia menerangkan bahwa pemerintah wajib melakukan rasionalisasi oleh tim teknis. Dari segi politik, alokasi yang dianggarkan untuk bidang pendidikan cukup besar. Sehingga perlu adanya kajian matang apalagi kebijakan pemerintah yang sangat peduli akan pendidikan.

“Kalau kita di daerah tidak menangkap peluang ini, tidak menghitungnya secara baik, dampaknya besar kepada anak-anak kita telantarkan,” ujarnya.

Terkait harapan dari kepala sekolah dan ketua komite, Robi Idong mengatakan Pemerintah Kabupaten Sikka sangat peduli dan terencana. Setiap sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Sikka itu semua dirancang di Dinas PKO. Ada bidang SD dan SMP.

“Mereka sudah punya data base perencanaan dan mengusulkan anggaran,” ujarnya.

Robi menambahkan, tahun ini pemerintah akan membangun lima fasilitas sekolah yakni laboratorium IPA, laboratorium komputer, MCK, gedung perpustakaan, dan gedung ketatausahaan.

“Tahun ini dibangun karena ini DAK. Jadi harus curi star, jangan di pertengahan tahun baru mau lelang. Dari awal dilelangkan sehingga sebelum masuk tahun ajaran baru, lima fasilitas ini harus sudah terbangun,” tegas Robi.

Sedangkan untuk tambahan ruang kelas nanti ditahun 2023, karena keberadaan SMPN Alok ini sangat baik dan strategis karena bisa mencover seluruh warga Kota Maumere.

“Saya berharap sekolah ini bukan asal dibangun, tapi kualitas pendidikan harus mampu bersaing dengan sekolah lainnya yang ada di kota Maumere,” tegas Robi.

Ketua Komite SMPN Alok, Leonardus Nong menyampaikan terimakasih kepada Bupati Sikka, Wakil Ketua DPRD, dan Kepala Dinas PKO yang telah hadir dalam peresmian gedung baru SMPN Alok.

“Mewakili orangtua murid, saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Bupati karena anak-anak kami sudah menikmati kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan aman dan nyaman di gedung baru ini,” ungkapnya.

Dia berharap dukungan dari pemerintah dan DPRD terkait sarana, prasarana sekolah dan lahan untuk pengembangan sekolah ini kedepannya.

Roadshow Hari Terakhir, Stefan Gandi: Penting Menanamkan Mentalitas Wirausaha Sejak Dini

0

Labuan Bajo, Ekorantt.com – Stefanus Gandi Institute bersama Parennial Institute menggelar seminar di SMAK St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo, Jumat ( 28/1/2022).

Kegiatan ini sebagai akhir dari serangkaian kegiatan roadshow literasi jurnalistik, kewirausahaan dan digital di era disrubsi yang diselenggarakan di beberapa daerah di Pulau Flores.

“Kegiatan dimulai sejak tanggal 15 Januari 2022 dan Labuan Bajo merupakan agenda terakhir. Bukan dilewatkan tetapi karena agenda kegiatan sangat padat. Maka kami bersepakat untuk mengadakan hari ini diujung rangakaian kegiatan kami,” ujar Stefan saat sambutan pembuka.

Stefan mengaku, antusias dari lembaga-lembaga yang sudah pernah mereka dikunjungi sangat luar biasa.

“Mungkin ini kegiatan yang pertama kali dilakuan oleh oleh lembaga-lembaga, sehingga sambutan dari lembaga-lembaga yang kami kunjungi itu sangat luar biasa”, ungkap pengusaha mudah asal Manggarai Barat itu.

Menurutnya, belajar kewirausahaan sejak dini sangat penting untuk menanamkan mentalitas berwirausaha di masa depan.

“Tentunya individu-individu yang telah dilatih sejak dini menjadi aset utama untuk menumbuhkan produktifitas dan kemandirian pada anak-anak ketika mereka masuk di usia dewasa,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Eksekutif, Parennial Institute, Mantovanny M. Tapung, menjelaskan, saat ini pemerintah sedang mencanangkan bonus demografi pada tahun 2030. Maka harus dipersiapkan dari sekarang.

Persiapan itu beber Tapung, terutama membangun karakter anak-anak agar lebih baik ke depan.

“Maka diperlukan kerja keras semua pihak, sumber daya dikerakan, dan melibatkan banyak orang,” ujarnya.

Manto berujar, pihaknya menyelenggarakan kegiatan tersebut di 14 tempat, khusunya di sekolah menengah maupun universitas di daratan Pulau Flores.

“Kami berharap kegiatan road show menjadi pemantik bagi orang lain yang ingin melakukan kegiatan yang sama,” pintanya.

Romo Preses SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II, RD. Emil Sarimas, Pr menyampaikan terima kasih atas kunjungan dari Stefanus Gandi ( SG ) Institute dan Paranneal Institute.

“Mewakili kepala Sekolah Menengah Atas Katolik ( SMAK ) Seminari St. Yohanes Paulus II saya ucapkan terima kasih atas kegiatan yang berharga ini,” ujar Romo Emil.

Romo Emil menjelaskan sejak tahun 2018 Seminari St. Yohanes Paulus II sudah melaksanakan pendidikan calon Imamnya dan kekhususan menerima calon siswi yang bergabung dalam proses pendidikan seminari.

Dikatakannya, keputusan tersebut memang menimbulkan pro-kontra. Namun atas dasar pertimbangan bahwa dari data 90 persen proses pendidikan di seminari itu tidak menjadi Imam, hanya 10 persen saja yang berhasil.

“Maka secara tidak lansung gereja sudah mempersiapkan misionaris-misionaris awam,” jelasnya.

Romo Emil berharap dengan kegiatan tersebut para calon imam dan juga para siswi SMAK St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo memberikan dampak positif ke depan.

Sandy Hayon

Wabup Agus Gelar Open House Bersama Ribuan Masyarakat di Waihelan-Flotim

0

Larantuka, Ekorantt.com – Wakil Bupati, Agustinus Payong Boli menggelar open house di tanah kelahirannya, Waihelan, Desa Bukit Seburi 2, Pulau Adonara pada Jumat (28/01/2022).

Open house ini saya buka rumah, buka hati duduk makan dan bersuka cita dengan masyarakat kecil. Dan hari ini yang hadir lebih dari 5000 undangan yang tersedia. Ini luar biasa, karena semua elemen masyarakat Adonara dan kami pun sepakat membangun peradaban Lamaholot yang jauh dari konflik sosial,” kata Agus Boli kepada Ekorantt.com, Sabtu (29/01/2022).

Ketua panitia Paskalis Menue Doni mengatakan sebanyak 5000 undangan hadir dalam kegiatan tersebut. Setelah ditelisik kembali, nyatanya, di lapangan lebih dari 5000 orang.

Belen Lewo Hinga, Bapa Nuen mengatakan bahwa telah terjadi perjumpaan antara Paji dan Demon di Waihelan, Bukit Seburi 2 di desanya Wabup Agus Boli.

“Ini luar biasa, karena Lewo Waihelan adalah Orin Sadu (tempat pembawa damai) dan Keru Baki (akar persaudaraan sejati),” kata Bapa Nuen.

Kegiatan tersebut diisi dengan pagelaran seni budaya dari Kecamatan Kelubagolit, Ile Bolong, Adonara dan Kecamatan Adonara Timur.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Raja Larantuka, Don Tinus DVG serta Raja Adonara, Kepala Desa sedaratan Flotim, aparat desa serta Belen Lewo (kepala adat) kampung se-Adonara.

Untuk diketahui, Wabup Agus sudah mengadakan 11 kali open house dengan melibatkan ribuan masyarakat.

Yurgo Purab

Perjuangan Dua Ratu di Sikka yang Angkat Harkat dan Martabat Perempuan dalam Stratifikasi Sosial

Maumere, Ekorantt.com – Di NTT pada umumnya, tradisi perkawinan tak terlepas dari rangkaian atau tahapan budaya yang sudah turun temurun yaitu belis atau mas kawin. Tahapan ini biasanya diawali peminangan dengan membawa sirih pinang oleh pihak laki-laki ke pihak perempuan. Selanjutnya, pebayaran belis lalu kemudian proses perkawinan.

Tata cara perkawinan budaya ini juga masih sering dilakukan hingga saat ini, tak terkecuali di wilayah Kabupaten Sikka-Flores. Belis menjadi hal yang penting dalam kehidupan masyarakat, terutama bagi calon pasangan.

Berbicara tentang belis di Sikka, tak terlepas dari sosok Ratu Dona Agnes Inez da Silva dan Ratu Dona Maria Du’a Lise Ximenes da Silva. Keduanya ialah pemimpin kaum perempuan yang berani memperjuangkan harkat dan martabat perempuan jauh sebelum Raden Ajeng Kartini (1879-1904).

Sejarahwan dan Budayawan Sikka, Oscar Pareira Mandalangi, menuturkan pada masa antara tahun 1613 sampai dengan tahun 1620, Kerajaan Sikka dikendalikan oleh dua dona puteri raja keturunan Don Alessu. Setelah Don Alessu meninggal dunia, dua ratu itulah pengganti dan memimpin di Sikka.

Selama masa kepemimpinan, Ratu Maria dan Ratu Inez menerapkan secara khusus hukum adat penetapan belis yang wajib diperlakukan oleh pihak laki-laki terhadap pihak perempuan. Sebab, belis atau (Ling Weling-Bahasa Sikka) sebagai penghargaan untuk mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan disaat hidup bersama dengan keluarga pihak laki-laki.

Dalam stratifikasi kehidupan sosial, kata Oscar, kaum perempuan diartikan dalam bait budaya Sikka sebagai berikut ;

Ata dua utang naha nora ling, labu naha nora weling. Naha beli wiing nora tudi manu diat nora kila bitak. Ata meng ene wua weli poi ita, ata mahang ene hoi weli poi ita. Inat au naha leto, met au naha boter.

Artinya; kaum wanita selalu bernilai tinggi ialah harga diri atau martabatnya. Baju atau sarung sekalipun jangan disentuh. Sedang budak orang sekali pun bukanlah hak kita. Anak orang bukanlah kuasa kita. Berarti segala wanita jangan direndahkan sebagai bola permainan, yang dikawini dan diceraikan sesuka hati.

Dari sini-lah, Ratu Maria dan Ratu Inez memulai memperjuangkan harkat dan martabat serta hak-hak perempuan. Keduanya menginginkan perempuan dan laki-laki memiliki kedudukan yang sama.

“Kepemimpinan kedua ratu ini sebagai awal kebangkitan kaum wanita. Lebih fokus mengangkat harkat dan martabat dan melindungi kaum wanita dengan penetapan belis atau Ling Weling,” ujar Oscar.

Ketua Lembaga Adat Kelurahan Wairotang ini menegaskan Ratu Dona Maria dan Dona Inez menetapkan mas kawin sebagai letak dasar emansipasi wanita agar mereka dilindungi dari sisi tatanan adat istiadat.

“Kedua ratu ini tidak hanya dikenal sebagai ratu yang mengendalikan Kerajaan Sikka tetapi secara khusus penerapan hukum adat Ling Weling,” tutur dia.

Dampak Negatif Belis

Dibalik perjuangan Ratu Maria dan Ratu Inez yang mengangkat harkat dan martabat perempuan, belis atau mas kawis ternyata memberi dampak negatif terhadap pasangan suami-istri baru.

Berdasarkan data dan temuan Divisi Perempuan Tim Relawan untuk Kemanusiaan -Flores (TRUK-F) yang pernah ditulis Kompas, rentan waktu 2003-2006 terkumpul 104 kasus kererasan terhadap perempuan dari motif belis.

Temuan pada 2003 terdapat 5 kasus yakni pasangan tidak dapat melaksanakan pernikahan Katolik karena belis belum lunas. Suami tertekan karena terus-menerus dipaksa keluarga perempuan untuk segera membayar belis. Selain itu, terdapat 10 kasus suami merantau untuk mengumpulkan uang agar dapat melunasi belis.

Pada 2005, terdapat 12 kasus kekerasan terhadap perempuan oleh suami. Saat istri melarikan diri ke keluarganya, suami dan keluarganya memaksanya untuk kembali sebab belis sudah dibayar lunas.

Sementara tahun 2006, terdapat 19 kasus penelantaran perempuan karena suami harus merantau untuk mencari uang guna melunasi belis. Adapun 5 kasus lainnya dimana keluarga istri mengintimidasi suami untuk melunasi belis. Karena tertekan, suami akhirnya melakukan kekerasan terhadap istri.

Adapun dampak lain dari belis berdasarkan hasil temuan TRUK-F yakni keluhan dari 10 perempuan tua (Deri Gete-Bahasa Sikka) yang tak menikah, yang diduga terkait persoalan belis.

Yuven Fernandez

Terkait Wabup Ende, Pemprov NTT Minta Hentikan Polemik

0

Kupang, Ekorantt.com – Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) telah melantik Erikos Emanuel Rede sebagai Wakil Bupati Ende pada Kamis (27/01/2022).

Pelantikan dimaksud, sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 132.53-67 Tahun 2022 tentang Pengesahan Pengakatan Wakil Bupati Ende, NTT, sisa masa jabatan.

Pasca Pelantikan Wabup Ende, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT sekaku Juru Bicara Pemerintah Provinsi NTT, Prisila Q. Parera dalam jumpa pers pada Jumat, (28/01/2022) menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas dukungan semua pihak atas terlaksananya pelantikan Wakil Bupati Ende.

“Terkait pelantikan Wakil Bupati Ende, Bapak Gubernur menyampaikan terimakasih atas dukungan semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya seluruh tahapan mulai dari proses awal hingga pelaksanaan pelantikan,” kata Prisila.

Selanjutnya, Gubernur juga menghimbau kepada semua pihak agar berkolaborasi untuk membangun NTT khususnya Kabupaten Ende.

“Diharapkan setelah pelantikan, Bupati dan Wakil Bupati Ende agar menjalin soliditas dan melakukan konsolidasi serta merajut kembali persatuan dan kesatuan di Kabupaten Ende untuk melanjutkan agenda pembangunan pada waktu yang tersisa 2 (dua) tahun lebih di Kabupaten Ende dan berkontribusi terhadap pembangunan di Nusa Tenggara Timur,” pungkas Pris.

Namun, Pris enggan memberikan tanggapan pertanyaan awak media soal beredarnya Surat Penarikan Keputusan Mendagri RI bernomor 132.53/956/OTDA yang ditandatangani Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Drs. Akmal Malik yang pada Kamis 27 Januari 2022 itu.

“Bapak Gubernur meminta agar kita hentikan semua polemik yang terjadi hari ini. Dan mari kita fokus terhadap pembangunan di Nusa Tenggara Timur,” ucap Pris.

Tingkatkan Pelayanan, Lapas Ende Deklarasi Janji Kinerja Tahun 2022

0

Ende, Ekorantt.com – Lapas Kelas IIB Ende melaksanakan deklarasi janji kinerja, penandatanganan janji kinerja, dan pakta integritas pelaksanaan zona integritas tahun 2022 sebagai komitmen bersama untuk meningkatkan pelayanan dan integritas di Lapas Kelas IIB Ende, Jumat (28/01/2022).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham NTT, Arhan Faiz Muhlizi.

Dalam sambutannya, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham NTT, Arhan Faiz Muhlizi mengingatkan ASN Lapas Ende untuk tidak lupa dengan nilai-nilai yang dianut oleh Kementerian Hukum dan HAM yaitu kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas.

“Kerja keras artinya mengoptimalkan segala potensi yang kita miliki, lalu kerja cerdas berarti harus bekerja dengan pemikiran yang rasional dan efektif, jangan hanya bekerja seperti robot saja tapi harus punya inisiatif. Dan yang terakhir bekerja dengan ikhlas yaitu meyakini bahwa semua yang kita kerjakan itu yakinlah Tuhan selalu bersama kita maka tidak akan mudah untuk putus asa jika menemui kegagalan,” ungkap Arhan.

Jika tidak ada kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas, kata Arhan, integritas pun tidak ada.

Nilai lain yang dinuat adalah PASTI. Pertama, Profesional yaitu memahami apa tugas kita dengan menjalankan tugas dan kewajiban dengan kita dengan sebaik mungkin.

Kedua, Akuntabel, yaitu bisa mempertanggungjawabkan semua yang kita kerjakan.

Ketiga, Sinergi, mampu bekerja sama dengan semua pihak baik secara internal maupun eksternal yang juga berkorelasi dengan nilai, keempat, Transparan di mana kita harus mempublikasi semua kinerja kita agar diketahui masyarakat.

Kelima, Inovatif, yaitu harus mampu beradaptasi dengan perkembangan yang begitu dinamis sekarang ini agar kita tidak tertinggal.

Sementara Kalapas Kelas IIB Ende, Antonius H Jawa Gili miminta ASN Lapas Ende untuk meningkatkan pelayanan agar dapat meraih predikat WBK.

“Jangan pernah kamu mencari uang tapi carilah pekerjaan maka uang akan datang kepadamu, janganlah mengejar predikat WBK tapi kejarlah melalui peningkatan pelayanan publik, baik pada masyarakat maupun warga binaan, disiplin yang tinggi, melakukan perubahan-perubahan dan inovasi, maka WBK akan bercokol dan akan tiba di Lapas Ende,” pungkas Antonius.

PLN Maumere Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan saat Musim Hujan

0

Maumere, Ekorantt.com – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT melalui Manager UP3 Flores Bagian Timur mengimbau kepada pelanggan listrik di wilayah kerja UP3 Flores Bagian Timur (Kabupaten Sikka, Flores Timur, dan Lembata) untuk tingkatkan kewaspadaan dan keselamatan ketenagalistrikan khususnya saat musim hujan seperti sekarang.

Manajer PLN UP3 Flores Bagian Timur, Saut P. Pandjaitan menyampaikan agar masyarakat senantiasa menjaga jarak aman terhadap jaringan listrik baik Jaringan Tegangan Rendah (JTR), Jaringan Tegangan Menengah (JTM), gardu distribusi, tiang listrik dan lainnya.

“Kami mohon partisipasi aktif dari seluruh masyarakat apabila terdapat kabel PLN yang menjuntai dan dapat membahayakan agar segera dilaporkan. Terlebih saat musim hujan, yang berpotensi banjir dan ada genangan, sangat kami anjurkan untuk tidak mendekati gardu distribusi, tiang listrik dan kabel-kabel milik PLN,” imbau Saut.

Langkah lain yang dilakukan oleh PLN UP3 Flores Bagian Timur untuk menjaga keandalan jaringan tersebut adalah kegiatan inspeksi.

“Kalau ditemukan ada potensi gangguan di lapangan segera dieksekusi. Jadi tindakan kami lebih ke preventif, menggiatkan edukasi kepada para pelajar sekolah, masyarakat umum, baik secara edukasi langsung maupun melalui media sosial,” jelasnya.

Saut mengatakan, saat musim hujan penyebab gangguan jaringan yang paling sering adalah pohon tumbang.

“Kami minta maaf akhir-akhir ini sering padam. Banyak jaringan yang ketimpa pohon,” katanya.

PLN juga akan terus menggiatkan edukasi keselamatan ketenagalistrikan dan aktif berkoordinasi dengan tokoh masyarakat serta aparat yang berwenang untuk turut terlibat dalam edukasi ini.

“Sekali lagi kami mohon kerja sama dan partisipasinya kepada masyarakat untuk melaporkan potensi bahaya kelistrikan melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center PLN 123,” tandasnya.