Wabup Agus Gelar Open House Bersama Ribuan Masyarakat di Waihelan-Flotim

0

Larantuka, Ekorantt.com – Wakil Bupati, Agustinus Payong Boli menggelar open house di tanah kelahirannya, Waihelan, Desa Bukit Seburi 2, Pulau Adonara pada Jumat (28/01/2022).

Open house ini saya buka rumah, buka hati duduk makan dan bersuka cita dengan masyarakat kecil. Dan hari ini yang hadir lebih dari 5000 undangan yang tersedia. Ini luar biasa, karena semua elemen masyarakat Adonara dan kami pun sepakat membangun peradaban Lamaholot yang jauh dari konflik sosial,” kata Agus Boli kepada Ekorantt.com, Sabtu (29/01/2022).

Ketua panitia Paskalis Menue Doni mengatakan sebanyak 5000 undangan hadir dalam kegiatan tersebut. Setelah ditelisik kembali, nyatanya, di lapangan lebih dari 5000 orang.

Belen Lewo Hinga, Bapa Nuen mengatakan bahwa telah terjadi perjumpaan antara Paji dan Demon di Waihelan, Bukit Seburi 2 di desanya Wabup Agus Boli.

“Ini luar biasa, karena Lewo Waihelan adalah Orin Sadu (tempat pembawa damai) dan Keru Baki (akar persaudaraan sejati),” kata Bapa Nuen.

Kegiatan tersebut diisi dengan pagelaran seni budaya dari Kecamatan Kelubagolit, Ile Bolong, Adonara dan Kecamatan Adonara Timur.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Raja Larantuka, Don Tinus DVG serta Raja Adonara, Kepala Desa sedaratan Flotim, aparat desa serta Belen Lewo (kepala adat) kampung se-Adonara.

Untuk diketahui, Wabup Agus sudah mengadakan 11 kali open house dengan melibatkan ribuan masyarakat.

Yurgo Purab

Perjuangan Dua Ratu di Sikka yang Angkat Harkat dan Martabat Perempuan dalam Stratifikasi Sosial

Maumere, Ekorantt.com – Di NTT pada umumnya, tradisi perkawinan tak terlepas dari rangkaian atau tahapan budaya yang sudah turun temurun yaitu belis atau mas kawin. Tahapan ini biasanya diawali peminangan dengan membawa sirih pinang oleh pihak laki-laki ke pihak perempuan. Selanjutnya, pebayaran belis lalu kemudian proses perkawinan.

Tata cara perkawinan budaya ini juga masih sering dilakukan hingga saat ini, tak terkecuali di wilayah Kabupaten Sikka-Flores. Belis menjadi hal yang penting dalam kehidupan masyarakat, terutama bagi calon pasangan.

Berbicara tentang belis di Sikka, tak terlepas dari sosok Ratu Dona Agnes Inez da Silva dan Ratu Dona Maria Du’a Lise Ximenes da Silva. Keduanya ialah pemimpin kaum perempuan yang berani memperjuangkan harkat dan martabat perempuan jauh sebelum Raden Ajeng Kartini (1879-1904).

Sejarahwan dan Budayawan Sikka, Oscar Pareira Mandalangi, menuturkan pada masa antara tahun 1613 sampai dengan tahun 1620, Kerajaan Sikka dikendalikan oleh dua dona puteri raja keturunan Don Alessu. Setelah Don Alessu meninggal dunia, dua ratu itulah pengganti dan memimpin di Sikka.

Selama masa kepemimpinan, Ratu Maria dan Ratu Inez menerapkan secara khusus hukum adat penetapan belis yang wajib diperlakukan oleh pihak laki-laki terhadap pihak perempuan. Sebab, belis atau (Ling Weling-Bahasa Sikka) sebagai penghargaan untuk mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan disaat hidup bersama dengan keluarga pihak laki-laki.

Dalam stratifikasi kehidupan sosial, kata Oscar, kaum perempuan diartikan dalam bait budaya Sikka sebagai berikut ;

Ata dua utang naha nora ling, labu naha nora weling. Naha beli wiing nora tudi manu diat nora kila bitak. Ata meng ene wua weli poi ita, ata mahang ene hoi weli poi ita. Inat au naha leto, met au naha boter.

Artinya; kaum wanita selalu bernilai tinggi ialah harga diri atau martabatnya. Baju atau sarung sekalipun jangan disentuh. Sedang budak orang sekali pun bukanlah hak kita. Anak orang bukanlah kuasa kita. Berarti segala wanita jangan direndahkan sebagai bola permainan, yang dikawini dan diceraikan sesuka hati.

Dari sini-lah, Ratu Maria dan Ratu Inez memulai memperjuangkan harkat dan martabat serta hak-hak perempuan. Keduanya menginginkan perempuan dan laki-laki memiliki kedudukan yang sama.

“Kepemimpinan kedua ratu ini sebagai awal kebangkitan kaum wanita. Lebih fokus mengangkat harkat dan martabat dan melindungi kaum wanita dengan penetapan belis atau Ling Weling,” ujar Oscar.

Ketua Lembaga Adat Kelurahan Wairotang ini menegaskan Ratu Dona Maria dan Dona Inez menetapkan mas kawin sebagai letak dasar emansipasi wanita agar mereka dilindungi dari sisi tatanan adat istiadat.

“Kedua ratu ini tidak hanya dikenal sebagai ratu yang mengendalikan Kerajaan Sikka tetapi secara khusus penerapan hukum adat Ling Weling,” tutur dia.

Dampak Negatif Belis

Dibalik perjuangan Ratu Maria dan Ratu Inez yang mengangkat harkat dan martabat perempuan, belis atau mas kawis ternyata memberi dampak negatif terhadap pasangan suami-istri baru.

Berdasarkan data dan temuan Divisi Perempuan Tim Relawan untuk Kemanusiaan -Flores (TRUK-F) yang pernah ditulis Kompas, rentan waktu 2003-2006 terkumpul 104 kasus kererasan terhadap perempuan dari motif belis.

Temuan pada 2003 terdapat 5 kasus yakni pasangan tidak dapat melaksanakan pernikahan Katolik karena belis belum lunas. Suami tertekan karena terus-menerus dipaksa keluarga perempuan untuk segera membayar belis. Selain itu, terdapat 10 kasus suami merantau untuk mengumpulkan uang agar dapat melunasi belis.

Pada 2005, terdapat 12 kasus kekerasan terhadap perempuan oleh suami. Saat istri melarikan diri ke keluarganya, suami dan keluarganya memaksanya untuk kembali sebab belis sudah dibayar lunas.

Sementara tahun 2006, terdapat 19 kasus penelantaran perempuan karena suami harus merantau untuk mencari uang guna melunasi belis. Adapun 5 kasus lainnya dimana keluarga istri mengintimidasi suami untuk melunasi belis. Karena tertekan, suami akhirnya melakukan kekerasan terhadap istri.

Adapun dampak lain dari belis berdasarkan hasil temuan TRUK-F yakni keluhan dari 10 perempuan tua (Deri Gete-Bahasa Sikka) yang tak menikah, yang diduga terkait persoalan belis.

Yuven Fernandez

Terkait Wabup Ende, Pemprov NTT Minta Hentikan Polemik

0

Kupang, Ekorantt.com – Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) telah melantik Erikos Emanuel Rede sebagai Wakil Bupati Ende pada Kamis (27/01/2022).

Pelantikan dimaksud, sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 132.53-67 Tahun 2022 tentang Pengesahan Pengakatan Wakil Bupati Ende, NTT, sisa masa jabatan.

Pasca Pelantikan Wabup Ende, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT sekaku Juru Bicara Pemerintah Provinsi NTT, Prisila Q. Parera dalam jumpa pers pada Jumat, (28/01/2022) menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas dukungan semua pihak atas terlaksananya pelantikan Wakil Bupati Ende.

“Terkait pelantikan Wakil Bupati Ende, Bapak Gubernur menyampaikan terimakasih atas dukungan semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya seluruh tahapan mulai dari proses awal hingga pelaksanaan pelantikan,” kata Prisila.

Selanjutnya, Gubernur juga menghimbau kepada semua pihak agar berkolaborasi untuk membangun NTT khususnya Kabupaten Ende.

“Diharapkan setelah pelantikan, Bupati dan Wakil Bupati Ende agar menjalin soliditas dan melakukan konsolidasi serta merajut kembali persatuan dan kesatuan di Kabupaten Ende untuk melanjutkan agenda pembangunan pada waktu yang tersisa 2 (dua) tahun lebih di Kabupaten Ende dan berkontribusi terhadap pembangunan di Nusa Tenggara Timur,” pungkas Pris.

Namun, Pris enggan memberikan tanggapan pertanyaan awak media soal beredarnya Surat Penarikan Keputusan Mendagri RI bernomor 132.53/956/OTDA yang ditandatangani Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Drs. Akmal Malik yang pada Kamis 27 Januari 2022 itu.

“Bapak Gubernur meminta agar kita hentikan semua polemik yang terjadi hari ini. Dan mari kita fokus terhadap pembangunan di Nusa Tenggara Timur,” ucap Pris.

Tingkatkan Pelayanan, Lapas Ende Deklarasi Janji Kinerja Tahun 2022

0

Ende, Ekorantt.com – Lapas Kelas IIB Ende melaksanakan deklarasi janji kinerja, penandatanganan janji kinerja, dan pakta integritas pelaksanaan zona integritas tahun 2022 sebagai komitmen bersama untuk meningkatkan pelayanan dan integritas di Lapas Kelas IIB Ende, Jumat (28/01/2022).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham NTT, Arhan Faiz Muhlizi.

Dalam sambutannya, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham NTT, Arhan Faiz Muhlizi mengingatkan ASN Lapas Ende untuk tidak lupa dengan nilai-nilai yang dianut oleh Kementerian Hukum dan HAM yaitu kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas.

“Kerja keras artinya mengoptimalkan segala potensi yang kita miliki, lalu kerja cerdas berarti harus bekerja dengan pemikiran yang rasional dan efektif, jangan hanya bekerja seperti robot saja tapi harus punya inisiatif. Dan yang terakhir bekerja dengan ikhlas yaitu meyakini bahwa semua yang kita kerjakan itu yakinlah Tuhan selalu bersama kita maka tidak akan mudah untuk putus asa jika menemui kegagalan,” ungkap Arhan.

Jika tidak ada kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas, kata Arhan, integritas pun tidak ada.

Nilai lain yang dinuat adalah PASTI. Pertama, Profesional yaitu memahami apa tugas kita dengan menjalankan tugas dan kewajiban dengan kita dengan sebaik mungkin.

Kedua, Akuntabel, yaitu bisa mempertanggungjawabkan semua yang kita kerjakan.

Ketiga, Sinergi, mampu bekerja sama dengan semua pihak baik secara internal maupun eksternal yang juga berkorelasi dengan nilai, keempat, Transparan di mana kita harus mempublikasi semua kinerja kita agar diketahui masyarakat.

Kelima, Inovatif, yaitu harus mampu beradaptasi dengan perkembangan yang begitu dinamis sekarang ini agar kita tidak tertinggal.

Sementara Kalapas Kelas IIB Ende, Antonius H Jawa Gili miminta ASN Lapas Ende untuk meningkatkan pelayanan agar dapat meraih predikat WBK.

“Jangan pernah kamu mencari uang tapi carilah pekerjaan maka uang akan datang kepadamu, janganlah mengejar predikat WBK tapi kejarlah melalui peningkatan pelayanan publik, baik pada masyarakat maupun warga binaan, disiplin yang tinggi, melakukan perubahan-perubahan dan inovasi, maka WBK akan bercokol dan akan tiba di Lapas Ende,” pungkas Antonius.

PLN Maumere Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan saat Musim Hujan

0

Maumere, Ekorantt.com – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT melalui Manager UP3 Flores Bagian Timur mengimbau kepada pelanggan listrik di wilayah kerja UP3 Flores Bagian Timur (Kabupaten Sikka, Flores Timur, dan Lembata) untuk tingkatkan kewaspadaan dan keselamatan ketenagalistrikan khususnya saat musim hujan seperti sekarang.

Manajer PLN UP3 Flores Bagian Timur, Saut P. Pandjaitan menyampaikan agar masyarakat senantiasa menjaga jarak aman terhadap jaringan listrik baik Jaringan Tegangan Rendah (JTR), Jaringan Tegangan Menengah (JTM), gardu distribusi, tiang listrik dan lainnya.

“Kami mohon partisipasi aktif dari seluruh masyarakat apabila terdapat kabel PLN yang menjuntai dan dapat membahayakan agar segera dilaporkan. Terlebih saat musim hujan, yang berpotensi banjir dan ada genangan, sangat kami anjurkan untuk tidak mendekati gardu distribusi, tiang listrik dan kabel-kabel milik PLN,” imbau Saut.

Langkah lain yang dilakukan oleh PLN UP3 Flores Bagian Timur untuk menjaga keandalan jaringan tersebut adalah kegiatan inspeksi.

“Kalau ditemukan ada potensi gangguan di lapangan segera dieksekusi. Jadi tindakan kami lebih ke preventif, menggiatkan edukasi kepada para pelajar sekolah, masyarakat umum, baik secara edukasi langsung maupun melalui media sosial,” jelasnya.

Saut mengatakan, saat musim hujan penyebab gangguan jaringan yang paling sering adalah pohon tumbang.

“Kami minta maaf akhir-akhir ini sering padam. Banyak jaringan yang ketimpa pohon,” katanya.

PLN juga akan terus menggiatkan edukasi keselamatan ketenagalistrikan dan aktif berkoordinasi dengan tokoh masyarakat serta aparat yang berwenang untuk turut terlibat dalam edukasi ini.

“Sekali lagi kami mohon kerja sama dan partisipasinya kepada masyarakat untuk melaporkan potensi bahaya kelistrikan melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center PLN 123,” tandasnya.

PDI-P Optimis Bereun Jilid II Menang di Pilkada Flotim 2024

0

Larantuka, Ekorantt.com – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Flores Timur menggelar Rapat Kerja (Raker) cabang di Aula St. Ignatius Waibalun, Rabu (26/01/2022). Raker ini dihadiri Pengurus Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Flores Timur

Ketua DPC PDI Perjuangan Flotim, Antonius H. Gege Hadjon tetap optimis berpasangan dengan Agus Boli dalam paket Bereun Jilid II. Diyakini juga keduanya bisa menang dalam Pilkada 2024.

“Kami komitmen untuk maju lagi, dan tidak berpisah,” tegas Anton Hadjon.

Untuk itu, Anton Hadjon menginstruksikan ke semua pengurus, dari di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga ke pengurus ranting di desa untuk terus bekerja.

“Jangan menunggu ada perhelatan politik baru kerja, tapi kita selalu hadir bersama masyarakat setiap saat,” pesan Anton Hadjon.

Kesibukan sebagai kepala daerah, kata Anton Hadjon, mengakibatkan dirinya belum banyak kesempatan untuk melakukan konsolidasi ke semua PAC se-Kabupaten Flotim. Dia akan segera berbenah dan siap bekerja sama, turun ke lapangan membesarkan partai.

Pengurus DPC dan PAC pun diajak untuk sama-sama merapatkan barisan, menopang yang lemah, bersatu dalam internal, melupakan masalah yang ada di pusaran internal. Konsolidasi terus dijalankan, bagaimana mempertahankan kultur partai, ideologi partai yang selalu di hati masyarakat.

Anton Hadjon meminta para pengurus yang sudah diberikan mandat SK untuk berbaur dengan dengan masyarakat. Dalam Pilbup empat tahun lalu, PDI Perjuangan telah mengantarkan kader terbaiknya menjadi Bupati Flores Timur dan itu harus dipertahankan.

“Jaga kepercayaan di mana masyarakat sudah mendelegasikan hak politik mereka dengan menjatuhkan pilihan ke PDI Perjuangan, dan memenangkan pemilu legislatif tahun 2019 serta mengantar tujuh orang menjadi anggota DPRD,” jelasnya.

Berkunjung ke Labuan Bajo, Menparekraf Ajak UMKM Lokal Jadi Lokomotif Kolaboratif

0

Labuan Bajo, Ekorantt.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengadakan kunjungan kerja ke Labuan Bajo pada Kamis (27/01/2022).

Menparekraf Sandiaga meninjau fasilitas yang sudah dibangun di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo terutama kesiapan menjelang penyelenggaraan side event G20. Kunjungan ini juga merupakan bagian dari kegiatan Road Show DPSP yang sudah dimulai sejak awal bulan Januari lalu di DPSP Borobudur.

Titik pertama yang dikunjungi Sandiaga Uno adalah Creative Hub Puncak Waringin. Di bangunan yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 Oktober 2021 tersebut Sandiaga mengatakan bahwa Puncak Waringin adalah simbol kolaborasi dan sarana untuk bertukar informasi di antara para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) serta menjadi pendorong multiplayer effect kepada sektor lain.

“Creative hub adalah sebuah ruang untuk silaturahmi dan bertukar informasi. Di sini juga kita melihat bukti kolaborasi lintas kementerian dan lembaga. Keseriusan pemerintah pusat terhadap pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo menjadikannya sebagai salah satu DPSP dan oleh karena itu kita harus ambil semangat  optimisme bersama, bergandengan tangan  dan mengambil momentum ini sebagai bagian dari kebangkitan ekonomi kita” jelas Sandiaga.

Dalam sambutan yang diberikan sebelum penandatangan prasasti Creative Hub Puncak Waringin, Sandiaga juga mengungkapkan bahwa lebih dari 20 juta penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga dengan berbagai fasilitas baru yang dibangun pemerintah, akan menciptakan lapangan pekerjaan dan memberi semangat baru pada pelaku ekraf terutama di saat pandemi seperti saat ini.

Dalam bangunan yang dia sebut sebagai 3S (Spirituality/spritual, Serenity/ketenangan, dan Sustainability/keberlanjutan) tersebut Sandiaga juga menjelaskan tentang pengoptimalan keterlibatan pelaku UMKM menjelang G20.

Menurutnya, pelaku UMKM lokal harus menjadi pemain sekaligus lokomotif yang kolaboratif.

“Saya ingin mengajak semua berkolaborasi agar para pelaku ekonomi kreatif di Labuan Bajo menjadi pemain sekaligus lokomotif, namun tidak sendiri tetapi harus mengajak semua supaya bisa naik kelas bersama” pungkas Menparekraf tersebut.

Pada kesempatan ini, Kemenparekraf melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) sebagai satuan kerja dibawahnya sedang mempersiapkan program pendampingan untuk menyambut pelaksanaan side event G20 dan akan diikuti oleh Road to G20 yang tentunya dilakukan dengan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah serta kementerian dan lembaga terkait.

Hal senada juga disampaikan Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina. Ia menyampaikan bahwa saatnya mengisi berbagai fasilitas yang dibangun tersebut dengan berbagai kegiatan yang tentu tetap mengedepankan pengembangan ekraf oleh masyarakat lokal terutama menjelang penyelenggaraan side event G20.

“Sudah menjadi misi Kemenparekraf mendorong pertumbuhan produk lokal seperti dengan adanya program Bedakan, Inkubasi, dan Akasilirasi. Di BPOLBF sendiri juga ada Floratama Academy yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku ekraf dalam mengembangkan usaha parekraf. Ke depannya berbagai program ini dapat dilakukan di fasilitas-fasilitas yang sudah dibangun seperti Puncak Waringin sehingga ada proses pertukaran informasi dan ide yang terjalin di sini dan salah satu tujuan akhirnya adalah rantai pasok di Labuan Bajo dipenuhi oleh produk lokal yang berkualitas dan berdaya saing terutama menjelang side event G20,” jelasnya.

Sebagai perwakilan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Sekretaris Daerah, Fransiskus S. Sodo mengungkapkan terima kasih sekaligus menyambut baik jika ada program pendampingan lanjutan dari Kemenparekraf sehingga berbagai fasilitas yang telah diserahterimakan kepada Pemda dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin ke depannya.

“Atas nama masyarakat kami ucapakan terima kasih kepada menteri dan seluruh jajaran atas seluruh aset yg sudah direncanakan dan sudah dikembangkan utk Labuan Bajo dan Flores pada umumnya, begitu juga dengan proyek KSPN yg akan berakhir di tahun ini. Ini adalah tantangan bagi Manggarai Barat, bagaimana agar KSPN ini bisa dijaga dan dimanfaatkan dengan tujuan luhur dari Presiden, Menteri dan kesejahteraan masyarakat di Labuan Bajo pada khususunya dan NTT pada umumnya. Pariwisata cakupannya sangat luas dan kami butuh pendampingan,” pungkasnya.

Selain Puncak Waringin, titik lokasi lain yang juga dikunjungi Menparekraf pada hari itu adalah Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta), dan Waterfront Zona 3 Labuan Bajo.

Kisah Pilu Siswi Kelas 5 SD di Matim: Hidup Sendiri, Dapat Makan karena Belas Kasihan Tetangga

4

Borong, Ekorantt.com – Karolina Verawati, 11 tahun, siswi kelas V SDI Racang, sudah dua bulan hidup seorang diri. Anak yatim-piatu ini tinggal di rumah peninggalan orangtuanya di Kampung Racang, Desa Colol, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur.

Karolina tinggal sendiri sejak kakak laki-lakinya, Egedius Andro merantau ke Kalimantan pada November 2021.

“Dia merantau agar bisa perbaiki rumah,” kata Karolina lirih, sambil menatap dinding-dinding rumahnya yang mulai keropos.

Ibunda Karolina meninggal pada 2020. Sedangkan ayahnya meninggal pada 2011, saat ia berusia dua tahun. Ayah Karolina meninggal setelah pulang merantau di Malaysia.

Sejak kakaknya merantau, Karolina tinggal sendiri di rumah.  “Untuk makan, saya minta beras di tetangga. Begitu juga untuk beli garam, dan kebutuhan lainnya, saya minta di tetangga,” cerita putri bungsu pasangan Alm. Dominikus Lamung dan Almh. Anastasia Idi tersebut.

Karolina memang punya kakak perempuan yang sudah menikah dan tinggal sekampung dengannya. Tetapi, ia tidak mau tinggal bersama kakak sulungnya itu.

“Saya tetap tinggal di rumah ini karena masih ingat mama,” tuturnya.

Menurut kakak iparnya, Nansianus Arifin (33), ia dan istrinya tidak banyak membantu memenuhi kebutuhan Karolina karena kehidupan mereka juga penuh keterbatasan.

“Kalau kami dapat lebih, kami bantu dia. Kalau tidak, mau bagaimana, kehidupan kami juga susah,” katanya.

Di tengah kondisi kehidupan yang demikian, Karolina tetap tegar. Ia tetap rajin ke sekolah dan menjalani hidup apa adanya.

“Saya mau jadi suster (biarawati Katolik) supaya bisa ke luar negeri,” tuturnya.

Kunjungan Kemanusiaan

Informasi tentang kehidupan anak yatim piatu ini pertama kali disebarkan oleh Armandus Cahaya Tukeng, Pendamping PKH di Desa Colol.

Kisah tersebut memantik simpati sejumlah jurnalis dan anggota DPRD Manggarai Timur Siprianus Habur untuk mengunjungi Karolina dan membawa bantuan seadanya.

“Jangan lihat nilai barang yang kami bawa. Kami datang kunjung hari ini untuk melihat langsung kondisi kamu di sini,” tutur Siprianus saat bertemu Karolina pada Kamis (27/1/2022).

Saat kunjungan itu, Siprianus mengajak Karolina untuk tinggal bersama keluarganya dan melanjutkan sekolah di Borong, ibu kota Manggarai Timur, tetapi bocah perempuan itu menolak.

“Saya berharap keluarga besar di Racang ini bimbing dia baik-baik,” pinta Siprianus.

Siprianus mengatakan, ia akan berjuang agar Karolina mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

“Ini harus segera diperhatikan oleh pemerintah,” katanya.

Karolina tidak berharap banyak. Ia hanya ingin agar pemerintah membantu memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikannya ke depan.

“Saat ini memang saya dapat bantuan PIP di sekolah. Tetapi, saya tidak tahu ke depannya. Semoga pemerintah bisa perhatikan kehidupan saya” ujarnya.

Rosis Adir

Gelar LKTD, Siswa SMK Aloisius Ruteng Diharapkan Jadi Calon Pemimpin Unggul dan Cerdas

Ruteng, Ekorantt.com – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Santo Aloisius Ruteng, Kabupaten Manggarai, melaksanakan kegiatan Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD), Kamis (27/1/2022).

Kegiatan dengan tema ‘Membentuk Karakter Kepemimpinan yang Unggul dan Cerdas’ itu menghadirkan narasumber dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Manggarai.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Aloisius, Marselinus Pakung mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk membentuk generasi muda yang memiliki jiwa kepemimpinan, rasa tanggung jawab, dan dapat menjadi panutan bagi orang lain.

“Generasi muda tidak hanya dituntut memiliki kecerdasan dan kecakapan,” katanya kepada Ekora NTT, Kamis (27/1).

Marselinus berharap kegiatan ini dapat melahir kader-kader pemimpin OSIS baru yang memiliki potensi seperti motor penggerak. “Sehingga bisa membawa OSIS SMK Santo Aloisius ke arah yang lebih baik, maju, dan unggul,” sebutnya.

Ketua Panitia Pelaksana LKTD, Benediktus Urung juga menyampaikan hal serupa. Dia mengharapkan kegiatan LKTD bisa melahirkan calon pemimpin yang kritis dan bertanggung jawab.

Dalam kegiatan tersebut, kata dia, peserta belajar tentang teknik memimpin rapat dan mendapat motivasi untuk berorganisasi, serta beberapa materi kepemimpinan lainnya.

“Pengurus OSIS harus memiliki pola pikir dan skill yang bagus, sehingga dapat memberikan kontribusi dan energi yang positif bagi kepentingan bersama baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat,” tutupnya.

Kegiatan LKTD berlangsung selama tiga hari yakni sejak 25 hingga 27 Januari 2022. Sebanyak  37 siswa  anggota OSIS menjadi peserta kegiatan tersebut.

Adeputra Moses

Canangkan Program Revolusi Ekonomi, Camat Asterius Sentil Kasus Judi di Adonara Tengah

0

Larantuka, Ekorantt.com – Camat Adonara Tengah Asterius Soge kembali melakukan terobosan inovasi di Kecamatan Adonara Tengah dengan mencanangkan revolusi ekonomi melalui program pengelolaan kelapa terpadu.

“Mulai dari pembuatan minyak goreng untuk konsumsi warga, dedak untuk pakan ternak, yang menjadikan Adonara Tengah revolusi ternak, Perdes tengan Wajib Belajar 12 Tahun dan Peraturan Desa tentang Keamanan dan Ketertiban yang di dalamnya mengatur larangan berjudi bagi semua warga penerima BST, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), PKH, PIP, Pangan Non Tunai dan lain-lain,” ungkap Asterius Soge dalam rilis yang diterima Ekorantt.com, Kamis (27/01/2022).

Jika warga penerima BST ketahuan berjudi, maka bantuan langsung dihentikan dan dialihkan ke warga lain atau akan digunakan untuk kebutuhan desa lain.

Asterius mengingatkan hal ini berdasarkan laporan polisi, salah satu wilayah dengan tingkat judinya sangat tinggi bahkan hampir setiap minggu di beberapa desa di Kecamatan Adonara Tengah.

Kepala Desa Kenotan, Hironimus Korebima yang juga Ketua Asosiasi Kepala Desa Adonara Tengah pun menyatakan sikap melakukan inovasi baik ini bersama semua desa.

Hal menarik lainnya adalah terobosan Kepala Desa Lite, Alexander Asan Adonaen dengan tegas bersepakat bersama semua warga penerima BST Desa Lite untuk tidak berjudi. Jika kedapatan berjudi, langsung dihentikan bantuan dan warga bersedia menandatangani pernyataan.

Untuk meningkatkan ekonomi warga, tambah dia, seharusnya dengan cara tidak melakukan pemborosan di arena judi, agar masyarakat fokus urus ekonomi dan sumber daya manusia.

Yurgo Purab