Seminari Tinggi St. Kamilus Nita Bangun 52 Rumah Bebas Pasung di Sikka

Maumere, Ekorantt.com – Seminari Tinggi St. Kamilus Nita-Maumere telah membangun 52 rumah bebas pasung di wilayah itu sejak tahun 2016. Pembangunan itu sebagai bentuk keprihatinan seminari terhadap orang dengan gangguan jiwa (OdGJ).

Rektor Seminari Tinggi St. Kamilus Pastor Cyrelus Suparman Andi menilai sifat dasar OdGJ jika dipasung maka akan semakin gila karena terkenan. Pasung bukanlah zaman sebab, bagi dia, tidak tega melihat kondisi OdGJ yang memprihatinkan dan perlakuan tidak manusiawi.

Oleh karenanya, pihaknya berinisiatif untuk membangun rumah bebas pasung bagi OdGJ. Ia menyebutkan, ke-52 rumah bebas pasung tersebar di Alok, Alok Timur, Nita, Riit, Nataweru,  Magepanda, Nelle, Lela, Nanga, Kewapante, Kewagunung, Bola, Kloangpopot dan Watubala.

Kamilian asal Cibal-Manggarai ini menyatakan, rumah yang dibangun seluas 3×4 meter dilengkapi tempat tidur dan peralatannya. Selain itu toilet jongkok, berlantai keramik warna putih.

Dinding rumah, jelas Pastor Andi, menggunakan pelupuh dan di tengahnya ada las beton.

“Rumah dirancang sedemikian rupa sehingga pasien tidak merasa dia tinggal di rumah yang terkunci sehingga dapat mengurangi tekanan emosionalnya dan juga memiliki rumah yang layak seperti orang normal,” jelas Pastor Andi kepada Ekorantt.com,  Selasa (25/01/2022).

Untuk memantau keadaan pasien, pihaknya membangun partner dengan keluarga untuk mengawasi OdGJ dan puskesmas setempat untuk pemberian obat gratis.

Menurutnya, keluarga memiliki tanggungjawab akan perkembangan pasien. OdGJ mudah sembuh kalau diperhatikan dengan baik, makan teratur dan selalu menjaga kebersihannya.

”(Seminari) Camilian lakukan ketika berkunjung ke rumah pasien selalu ajak mereka berbicara dan bercanda bahkan foto selfie. Hal ini dimaksud agar pemulihan pasien semakin cepat,” tuturnya.

Seminari St. Kamilus yang memiliki spiritualitas kesehatan, menangani dan memberi perhatian secara tulus terhadap OdGJ tidak berhenti hanya pada pembangunan rumah bebas pasung tetapi menyiapkan lapangan kerja bagi pasien yang telah sembuh.

Pastor Andi ketika mengunjungi OdGJ yang dipasung di Maumere (Foto : dok ist)

Dikatakan Pastor Andi, seperti halnya terjadi pada pasien yang telah sembuh di Nita. Pihak dari Camilian tanya kepada OdGJ  yang telah sembuh, mau usaha apa?

“Dia menjawab pelihara ayam. Kebetulan kami memiliki tukang maka dibangun kandang ayam. Biara akan membeli ayam tersebut dan uang yang diterima dipakai untuk membeli lagi ayam untuk pelihara,” ungkap Andi.

Selain pembangunan rumah bebas pasung, Camilian juga membedah rumah orang miskin. “Sudah kita bedah rumah orang miskin sebanyak 5 buah di Kecamatan Nita, Magepanda dan Lela,” sebut pastor Andi.

Kabid Rehabilitasi Dinas Sosial Kabupaten Sikka Dwi Engeline Esther Santoso (54) kepada Ekorantt.com mengatakan jumlah OdGJ di Sikka terdata sebanyak 587 orang dengan rincian 332 laki-laki dan perempuan sebanyak 255 orang.

“Pihak Dinsos beberapa waktu lalu mengajukan proposal untuk bangun  rumah perlindungan OdGJ tapi  terkendala dana,” kata Esther.

Yuven Fernandez

PT. SPA Weri Bantah Kerja Sama Ekspor Kopra Putih dengan Pemda Flotim

0

Larantuka, Ekorantt.com – Komisaris PT. Surya Pertiwi Agrojaya (SPA) Weri, Antonius Lukman Riberu manampik informasi yang sempat beredar melalui media televisi soal adanya kerja sama ekspor kopra putih dengan Pemda Flotim.

“Dalam usaha ini tidak ada kerja sama antara Pemda dengan SPA dalam hal modal. Tidak ada kerja sama itu,” tegas Lukman Riberu saat memantau stuffing dan pengiriman kopra putih Larantuka, Senin (24/1)

Kendati informasi itu sudah beredar, Riberu menyampaikan terima kasih kepada Pemda Flotim yang telah mendorong investasi demi kesejahteraan rakyat.

Ia menyebut hasil pengolahan kopra sudah mencapai 13 ton.

Lukman Riberu juga menyatakan kesiapannya untuk maju menjadi orang nomor satu di Flores Timur.

“Saya mau membawa sebuah perubahan di Flores Timur. Saya ingin menunjukkan bahwa saya cinta Lewotanah,” ujarnya.

Untuk itu, ia memastikan bahwa tidak ada persyaratan dalam demokrasi. Bukan soal tua dan muda, tetapi kapasitas, integrasi, dan kekuatan finansial.

Mantan anggota DPRD Kalimantan ini juga berjanji, jika diberi amanah dari rakyat Flotim, dirinya akan membenahi birokrasi.

“Saya buat reformasi birokrasi. Sesudah itu kesejahteraan masyarakat, lalu menciptakan lapangan kerja. Saya ingin ada balai latihan, juga pengembangan pariwisata,” tandasnya.

Yurgo Purab

PAN Mabar Siap jadi Mitra Kritis Pemerintah

0

Labuan Bajo, Ekorantt.com – Ketua DPD PAN Manggarai Barat, Marselinus Jeramun menyatakan pihaknya siap bersinergi dengan pemerintah untuk perubahan daerah itu ke depan.

“Kita siap menjadi mitra kritis pemerintah,” ujar Marselinus Jeramun saat kegiatan tahun baru DPD PAN Mabar di Rumah Jabatan Wakil Ketua II DPRD, Senin (24/1/2022).

Menurutnya, membangun Manggarai Barat tidak cukup berjalan sendiri tetapi harus bergandeng tangan. Karenanya, dalam momentum tersebut pihaknya mengusung tema membangun harapan baru.

“Maka dengan tagline membangun harapan baru ini, kami mengajak semua komponen bersama-sama memberikan yang terbaik bagi kabupaten ini,” ujarnya.

Dengan harapan tersebut lanjut Marselinus, Mabar semakin mantap dan bangkit menuju arah yang lebih baik.

“Karena itu kami kami mengajak semua komoponen untuk berlomba-lomba memberikan yang terbaik bagi daerah ini,” pinta anggota DPRD dua periode ini.

Marselinus berharap di tahun yang baru lembaga DPRD tidak hanya memperhatikan spot wisata, tetapi mampu melahirkan produk kebijakan yang berdampak positif bagi daerah.

Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, Ketua DPRD, Martinus Mitar, Wakil I DPRD, Darius Angkur dan beberapa anggota DPRD.

Sandy Hayon

Pemcam Ende Tengah dan Puskesmas Kota Gelar Vaksinasi Anak, Hari Pertama 354 Anak Divaksin

0

Ende, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Ende mulai menggelar vaksinasi anak. Di Kecamatan Ende Tengah (Enteng), misalnya, program vaksinasi anak mulai digelar pada Senin (24/1/2022).

Sebanyak 354 anak divaksin pada hari pertama. Hal itu terwujud berkat kerja sama Pemerintah Kecamatan Ende Tengah dengan petugas medis dari Puskesmas Kota dan pihak SD Ende 13 dan SD Ende 8.

Sekcam Ende Tengah, Pius Sare saat dikonfirmasi Ekora NTT menjelaskan, program vaksinasi anak menyasar anak usia 6-11 tahun.

“Kita tentu berperan di bagian koordinasi. Kami sudah rapat dengan semua Lurah untuk terus mendorong percepatan vaksinasi. Teknisnya kita lakukan di sekolah. Tentu di sini kita butuh kerja sama dengan pihak sekolah, komite, dan para orang tua wali,” terang Pius Sare.

Sementara Kepala Puskesmas Kota dr Yoris Naga mengatakan, para Nakes dibagi dalam tiga tim untuk menangani vaksinasi di 11 sekolah dasar yang ada di Kelurahan Potulando, Kelurahan Kelimutu, dan Kelurahan Mautapaga.

Dikatakan dr Yoris, Puskesmas Kota mendapat tanggung jawab untuk vaksinasi di 11 sekolah dengan total siswa 2.900 orang. Pelaksanaan vaksinasi jenis sinovac dosis satu ini  rencananya akan dilaksanakan hingga 30 Januari 2022.

“Hari ini kita layani 354 anak dengan rincian di SD Ende 13 ada 87 anak dan SD Ende 8 ada 271 Anak. Kita targetkan pelaksanaan selama satu minggu ke depan,” ujar dr Yoris.

Apresiasi

Lurah Kelimutu, Sardi Sipa yang ikut memantau pelaksanaan vaksinasi hari pertama di SD Ende 8 mengapresiasi respons lembaga pendidikan, terutama para orang tua yang ikut mendampingi anak pada saat pelaksanaan vaksinasi.

“Kami bangga, orang tua ikut hadir untuk dampingi anak saat pemeriksaan kesehatan atau skrining sebelum divaksin. Ini pertanda bahwa semua kita turut berpartisipasi dalam program vaksinasi covid-19,” kata Sardi.

Kepala Sekolah Dasar Ende 8, Magdalena A. Mone Ledo mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah menjadwalkan pelaksanaan vaksinasi bagi anak didiknya.

Magdalena mengaku, secara teknis, pelaksanaan vaksinasi anak di sekolahnya tidak mengalami kendala karena sudah ada sosialisasi sebelumnya.

“Kita ketahui pandemi telah mengancam berbagai bidang terutama kesehatan. Kami bersyukur sekolah kami dapat giliran pertama dan semua proses berjalan dengan baik,” tutup Magdalena.

Stefanus Gandi Dorong Anak Muda Jadi Pemain di Tanah Sendiri

0

Maumere, Ekorantt.com – Direktur Stefanus Gandi Institut, Stefanus Gandi mendorong anak muda untuk menjadi pemain utama di tanahnya sendiri. Anak muda tak boleh menonton orang lain yang sukses mengendalikan ekonomi lokal.

Pernyataan ini disampaikan Stefanus usai menjadi narasumber Seminar bertajuk ‘Urgensi Literasi Jurnalistik Kewirausahaan dan Digital di Era Digital’ di Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Senin (24/1/2022).

“Saya melihat, kita ini sebetulnya sedang dijajah secara ekonomi oleh pendatang-pendatang dari luar,” kata Stefanus.

Roda ekonomi di Flores bahkan NTT, kata Stefanus, dikendalikan oleh pendatang.

“Pertanyaannya, kita ke mana?” tanyanya retoris.

Padahal, banyak orang NTT yang sukses tapi tidak menjadi mentor bagi yang lain. Stefanus menilai tidak ada upaya untuk mendorong “orang-orang kita” menjadi pemain di wilayah ini.

“Nah, semangat ini yang ingin saya tularkan. Ayo kamu harus jadi pemain di wilayahmu sendiri,” ajaknya.

Sementara saat seminar, Stefanus mengatakan kepada para seminaris bahwa dunia sedang berkembang pesat. Tren sekarang bukan lagi mencari pekerjaan melain menciptakan pekerjaan.

Berbekal pendidikan karakter yang kuat di seminari, para calon iman harus terbuka pada dunia luar. Dunia sekarang sudah memasuki teknologi 5.0. Orang berlomba-lomba dan saling berkompetisi dalam dunia teknologi.

“Disrupsi itu bisa digambarkan begini, perkembangan teknologi secara masif yang menggiring orang-orang pada dua dampak. Dampak kecanduan dan dampak bikin orang pintar,” jelas Stefanus.

Kepada imam Katolik, pengusaha muda asal Manggarai ini mengajak agar tidak terpaku pada urusan rohani sakramental. Lebih dari itu, imam Katolik harus menceburkan diri pergulatan hidup umatnya.

Stefanus pun meminta imam Katolik untuk ikut memberdayakan ekonomi umat. Dengan begitu, umat mampu hidup mandiri dan merayakan hidup rohani secara seimbang.

Kondisi TK Negeri Bhakti Ibu Maumere Memprihatinkan

Maumere, Ekorantt.com – TK Bhakti Ibu Maumere berdiri sejak tahun 1978. Pada tanggal 9 Februari 2018, TK yang berada di jantung Kota Maumere beralih status menjadi TK Negeri Bhakti Ibu Maumere.

Mirisnya, walau sudah beralih status, TK tersebut dianggap belum layak karena masih minim perabot kelas seperti meja, kursi, dan sarana permainan edukatif luar kelas.

Kepala TK Negeri Bhakti Ibu Maumere Rosdimiaty Laitisia da Jawa (58) didampingi salah satu guru Yohana Tekla yang ditemui Ekora NTT di ruang kerjanya, Senin (24/01/2022) mengakui jumlah perabot kelas seperti meja dan kursi bagi murid TK ini masih kurang dan tidak sebanding dengan jumlah murid sebanyak 67 orang.

Selain itu, kata Rosdimiaty, sarana permainan seperti alat permainan edukatif (APE) luar masih jauh dari standar sebuah TK Negeri.

Ia merincikan, ayunan hanya 1 buah. Putaran sebanyak 2 buah namun yang berfungsi hanya satu buah sedangkan yang lainnya rusak. Jungkitan hanya ada dua buah. “Yang belum ada sama sekali adalah luncuran dan bak pasir,” kata Rosdimiaty.

Menyangkut rombongan belajar (rombel), sebut Rosdimiaty, terdapat 4 rombel, dan 3 ruangan kelas. Sementara dapur belum ada dan gudang bersifat darurat.

“Kalau sebelumnya diberlakukan shift tidak ada persoalan. Tapi ketika sekolah berjalan normal kami kewalahan. Ada murid tidak kebagian meja dan kursi. Barusan satu murid menangis minta pulang karena tidak dapat meja dan kursi,”ujar salah seorang guru, Yohana Tekla.

Yohana mengatakan jika kegiatan melantai, tidak bisa karena lantai ruangan kelas tidak berkeramik. Hanya yang berkeramik barusan ruangan kepala sekolah.

Pada bagian lain, Rosdimiaty kembali menuturkan bahwa pihaknya tidak pernah tinggal diam terhadap keadaan. “Saya sudah laporkan kepada bagian Sarana dan Prasarana Dinas PKO Sikka,”katanya.

Selain itu, kendala lain ialah lokasi TK Negeri sempit sehingga sulit pengembangannya jika mendapatkan sarana permainan.

“Lokasi sempit seperti ini jika mendapatkan bantuan alat permainan edukatif luar mau ditempatkan dimana,” tutur dia.

Terhadap kondisi itu, Kabid Pembinaan Paud dan Pendidikan Non Formal  Dinas PKO Sikka Rudolf M. Cherubim Newar mengatakan akan menjadi perhatian.

Dikatakan, saat ini pemerintah tidak bisa berharap dari dana APBD-2 khususnya anggaran sarana dan prasarana.

“Sekarang ini hanya bisa dapat bantuan dari pusat lewat DAK. Oleh karena itu pihak TK harus selalu rajin mengupdate Dapodik,” ujar Chery.

Seperti yang disaksikan Ekora NTT, TK Negeri Bhakti Ibu berada di tengah kota dan pagar sekeliling sekolah hanya menggunakan bahan lokal bambu. TK itu dilengkapi 5 guru, 1 pegawai tata usaha dan 1 orang yang bertugas sebagai cleaning service.

Yuven Fernandez  

Seorang Pria di Manggarai Timur Aniaya dan Diduga Perkosa Ibu Kandung

0

Borong, Ekorantt.com – Seorang pria di Kampung Wakung, Desa Mokel Morid, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur, menganiaya dan diduga memerkosa ibu kandungnya, PM (62) pada Senin pagi, 24 Januari 2022, sekitar pukul 05.30 WITA.

Peristiwa itu bermula ketika sekitar pukul 05.00 WITA, pelaku berinisial BJ (35) terbangun dan membuat keributan di dalam rumah. Suara berisiknya membuat kedua orang tua, dan istrinya terbangun.

“Mendengar dia ribut kami di rumah terbangun. Lalu saya bilang ke dia, kalau ada perasaan yang tidak baik, bicarakan baik-baik,” cerita suami korban, DS (64), saat dihubungi Ekora NTT, Senin sore.

Menurut DS, pelaku tidak menerima nasihatnya, dan terus marah-marah.

“Saya lihat mukanya sudah lain. Akhirnya saya keluar untuk panggil warga sekitar,” kata DS.

Saat DS keluar rumah, PM membujuk BJ untuk berhenti marah-marah, dan mengatakan, “Kalau kamu marah-marah terus, saya kembali ke rumah saudara-saudara saya.”

Tak terima dengan ucapan PM, BJ menganiaya dan menarik ibunya itu ke belakang rumah. Saat itu, istri BJ, EN, dan anaknya keluar rumah karena takut dan mencari perlindungan di rumah tetangga.

Beberapa saat kemudian, DS kembali ke rumah dan melihat pelaku sedang memerkosa PM di depan WC yang berada di belakang rumah mereka.

“Saya lihat pelaku sedang memperkosa ibunya. Muka korban penuh darah,” tutur DS.

Melihat itu, DS memanggil warga sekitar untuk membantu korban karena ia tidak sanggup melihat perbuatan pelaku.

Setelah itu, DS melaporkan kasus tersebut kepada pemerintah desa setempat.

Kepala Desa Mokel Morid, Bertoldus L. Min Dasulastri  mengatakan DS mendatanginya sekitar pukul 05.40 WITA. Dia datang melaporkan kejadian itu sambil menangis dan meminta untuk menyelamatkan korban yang sudah tidak berdaya.

“Setelah mendengar laporan, saya langsung menelepon Camat Kota Komba Utara untuk meminta bantuan aparat kepolisian turun ke TKP,” katanya, Senin malam.

“Teringat akan permintaan DS untuk menyelamatkan korban, saya langsung menuju TKP dan sampai di TKP saya dan beberapa warga setempat menyaksikan korban dalam keadaan tanpa busana,” tambahnya.

Melihat kondisi korban yang demikian, lanjutnya, ia meminta DS untuk menutupi korban dengan sarung.

“Selanjutnya kami mengevakuasi korban ke mobil dan mengantarnya ke Puskesmas Mukun,” ujarnya.

Korban mengalami luka di bagian wajah dan patah tulang rusuk.

Menurutnya, korban sebenarnya hendak dirujuk ke RSUD Borong, tetapi korban menolak.

“Saat ini korban sudah berada di Wakung setelah mendapat perawatan di Puskesmas Mukun dan menandatangani surat penolakan rujukan,” tuturnya.

Sementara EN mengatakan suaminya selama ini mengidap penyakit ayan.

“Kalau bikin keributan di rumah baru kali ini. Tadi itu, dia bangun dan marah-marah tanpa sebab,” tuturnya.

Informasi yang dihimpun Ekora NTT, saat ini pelaku sudah diamankan di Polres Manggarai Timur.

Kisah Mario, Barista Tuli Pertama di NTT yang Mahir Racik Kopi

Kupang, Ekorantt.com — Mencari pekerjaan untuk orang yang mengalami disabilitas memang tidak mudah. Keterbatasan yang dimiliki oleh mereka membuat banyak perusahan atau instansi harus memilih pertimbangan lebih untuk merekrut orang dengan disabilitas.

Pengalaman ini dialami Mario Felixianus Lengi Lado (30), disabilitas tuli di Kota Kupang. “Orang-orang seperti saya sangat sulit mendapatkan pekerjaan,” tutur Mario melalui Ike Mauboy, Juru Bahasa Isyarat (JBI).

Jumat sore, pekan lalu, tak kalah seperti barista-barista profesional lainnya, Mario menunjukkan kebolehannya meracik kopi di hadapan para wartawan di ruang Laboratorium Kopi, Kantor Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT, Kelurahan Oeleta, Oebobo, Kota Kupang.

Dengan badan yang sedikit membungkuk, kedua tanganya mengarah ke depan memberikan isyarat bahwa kopi yang baru ia racik sudah dapat dinikmati. Para wartawan pun bergegas dan menikmati kopi itu.

Mario dan ke-tujuh temannya memang baru saja mendapatkan sertifikat sebagai barista yang diselenggarakan di Pusat Pelatihan oleh 5758 Cofee Lab di Bandung, Jawa Barat. 5758 Cofee Lab adalah sebuah laboratorium kopi yang berdiri pada Mei 2016, yang mana pada tiap tahunnya membuka kelas pelatihan barista secara berkala.

Hal unik dan menarik pada Mario adalah peserta satu-satunya dan pertama kali sebagai peserta disabilitas tuli yang lolos seleksi dan diutus mewakili Provinsi NTT mengikuti pelatihan barista.

Selain itu, Mario juga menjadi peserta disabilitas tuli yang pertama mengikuti kegiatan pelatihan barista di 5758 Cofee Lab. Sebab, sejak kelas pelatihan barista dibuka, belum ada peserta pelatihan barista dari kalangan disabilitas tuli. Maka, otomatis setelah dinyatakan lulus ujian oleh tim penguji barista, Mario menjadi barista disabilitas tuli pertama di NTT.

“Saya sangat senang mengikuti pelatihan ini. Di sana saya dapat banyak pengetahuan teknik dan cara membuat kopi. Dan lebih membahagiakan ketika saya dinyatakan lolos sebagai barista. Hal ini tentu membangkitkan mimpi saya dahulu untuk dapat mempunyai usaha cafe atau kedai kopi,” terang Mario melalui Ike.

Mimpi yang Merekah Bersama Dekranasda NTT

Mimpi Mario untuk membuka usaha cafe sesungguhnya sudah ada sewaktu tamat SMA. Mimpi itu muncul karena ayahnya adalah seorang penikmat kopi. Kopi lokal Bajawa racikan tangan ibunya sangat enak menumbuhkan mimpinya untuk mempunyai kedai kopi sendiri.

 “Terkadang kopi yang diputar oleh ibu untuk ayah, saya juga minum. Dan rasanya enak sekali. Dari situ mimpi saya sudah mulai tumbuh,” jelas pria berdarah Bajawa (Flores)-Sabu ini.

Setelah lulus Sarjana Desain Grafis di Universitas Mercu Buana, Jakarta, Mario ingin mewujudkan mimpinya membuka kedai, namun kedua orang tuanya tidak menyetujui usahanya tersebut.

Mario Felixianus Lengi Lado, barista disabilitas tuli pertama di NTT (Foto: Sutomo Hurint/Ekora NTT)

Namun, Mario tak pernah putus semangat. Bak gayung bersambut, ia mendapatkan informasi bahwa Dekranasda NTT akan mengadakan seleksi bagi orang muda yang berjiwa wirausaha untuk mengikuti pelatihan barista. Setelah mendapatkan informasi tersebut, Mario pun memberanikan diri untuk mendaftar dan mengikuti seleksi.

Ia mengaku sangat gembira karena tak disangka-sangka dirinya dinyatakan lulus seleksi untuk mengikuti pelatihan barista mewakili orang muda NTT di Bandung.

Sekarang ia merasa mimpinya sudah berada di depan mata. Saat ini Mario telah menyusun konsep pembangunan kedai kopinya. Namanya adalah Café Inklusif. Sebagai simbol kesetaraan bagi teman-teman tuli dan penyandang disabilitas lainnya di NTT.

“Sekarang kami sedang mencari titik lokasi usaha Kedai Kopi Inklusif. Mimpi saya adalah dalam cafe itu nanti saya dapat memperkerjakan teman-teman tuli, saya. Karena orang-orang seperti kami sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Padahal kami juga bisa bekerja seperti orang tidak tuli,” terang Mario bersemangat.

Walaupun, masih banyak orang-orang di tengah masyarakat yang masih menganggap sebelah mata kemampuan orang-orang seperti mereka, ia sangat yakin bahwa mimpinya untuk mempunyai usaha cafe akan segera terwujud dalam waktu dekat ini sebab mendapatkan dukungan dari Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laikodat.

“Saya sangat merasa gembira. Saya mengucapkan terimakasih kepada Bunda Julie, Ketua Dekranasda NTT yang telah memberikan kesempatan terhadap saya dan teman-teman tuli untuk mewujudkan mimpi kami,” tutup Mario.

Kesetaraan

Kisah Mario mempunyai cerita tersendiri bagi Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrino Laiskodat. Cerita itu dimulai ketika Cafetaria Kopi Dekranasda NTT membuka seleksi bagi orang muda untuk mengikuti pelatihan barista di Bandung. Jawaban Mario bikin hati Julie luluh.

 “Orang-orang seperti mereka tidak gampang mencari pekerjaan. Saya kepingin belajar untuk membuka usaha kedai kopi atau cafe. Karena setelah saya mempunyai kedai tersebut saya dapat menggunakannya untuk mempekerjakan teman-teman tuli,” cerita Julie melalui telepon seluler.

“Menurut saya itu tujuannya sangat mulia sekali. Sehingga tanpa ada pertanyaan yang lain lagi, dia langsung saya utus untuk mengikuti pelatihan di Bandung, untuk mendapatkan sertifikat Barista,” terang Julie.

Bagi Julie, semangatnya Mario adalah motivasi bagi teman tuli dan disabilitas yang lain untuk maju mengembangkan bakat dan talenta yang dimiliki. Selain itu, Mario menjadi sumber motivasi dan mendorong pemerintah untuk lebih membantu dan memperhatikan pemenuhan hak-hak warga disabilitas baik di bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan lainnya.

“Saya yakin akan muncul Mario-Mario yang lain. Dengan segala kelebihannya yang ia miliki dapat menjadi motivasi bagi anak-anak yang lain di seluruh wilayah NTT untuk terus mengembangkan segala bakat yang ia miliki. Siapa pun itu anak NTT punya kesempatan yang sama,” tutup Julie.

Masuk Tahun Emas, Obor Mas Target Buka Cabang di Seluruh NTT

Maumere, Ekorantt.com – KSP Kopdit Obor Mas mengadakan kegiatan Evaluasi Kinerja dan Perencanaan Kerja yang berlangsung di Aula Heinrich Puskopdit Swadaya Utama Maumere selama seminggu, 17-22 Januari 2002. Dalam kegiatan tersebut, selain mengevaluasi kinerja kerja selama tahun buku 2021, dirancang pula rencana strategis pada tahun buku 2022.

Dalam rencana strategis tahun buku 2022, salah satu agenda yang dilaksanakan dalam waktu dekat adalah meresmikan dua kantor cabang utama di pulau Timor yakni Kantor Cabang Utama Belu di Atambua dan Kantor Cabang Utama Timor Tengah Selatan di Soe.

“Dalam waktu dekat, kita resmikan dua kantor cabang di pulau Timor di mana kita telah mengikuti pelantikan manajernya yakni kantor Cabang Utama Belu di Atambua dan Kantor Cabang Timor Tengah Selatan di Soe,” kata General Manajer KSP Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto Moat Lering.

Yanto juga menyampaikan bahwa Obor Mas memasuki usia emas pada 4 November 2022. Sebagai hadiah ulang tahun ke-50 atau pesta emas tersebut maka KSP Kopdit Obor Mas akan segera membuka kantor di seluruh wilayah provinsi NTT.

“Adapun agenda kita tahun ini dalam memasuki usia emas, maka kita akan membuka kantor cabang di seluruh pelosok provinsi NTT sebagai hadiah ulang tahun,” ujarnya.

“Selain menambah kantor cabang di Pulau Flores dan Lembata, kita juga punya agenda bahwa dalam tahun ini juga kita akan menambah tujuh kantor cabang baru di luar Flores yakni di Sumba Timur, Sumba Barat Daya, Alor, Rote, Sabu, Kabupaten Kupang, dan Malaka,” pungkas Yanto penuh semangat.

PT Vatel Komit Selesaikan Pekerjaan Proyek BTS di Ende

0

Ende, Ekorantt.com – Beberapa titik proyek BTS (Base Transceiver Station) di Kabupaten Ende belum selesai, bahkan terancam mangkrak. Di Kecamatan Nangapanda, misalnya, terdapat 14 titik stasiun pemancar. Dari angka itu, sejak dikerjakan pada bulan Oktober tahun 2021, belum satu pun titik stasiun yang rampung atau 100 persen selesai.

PT Value Telecommunication (Vatel) selaku kontraktor pelaksana pun berkomitmen untuk menyelesaikan pengerjaan 59 titik proyek BTS tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Meks Sago, Admin Proyek PT Vatel wilayah Kabupaten Ende dan Kabupaten Nagekeo saat memberikan keterangan pers kepada Ekora NTT pada Jumat (22/1/2022) malam.

Meks menuturkan, pihaknya terus mendorong progres pelaksanaan fisik di lapangan. Beberapa titik lokasi belum dikerjakan karena sedang menunggu material fabrikasi yang dikirim dari Jawa melalui Ruteng.

Sementara sembilan titik yang progresnya masih nol persen disebabkan pekerjaan galian tanah masih menunggu alat berat (ekzavator) karena tidak bisa dilakukan oleh manusia.

“Kendalanya memang banyak. Selain kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan pekerjaan dihentikan sementara. Pekerjaan galian yang harus menggunakan ekzavator juga menunggu bahan fabrikasi. Prinsipnya kita bertanggungjawab dan siap menyelesaikan pekerjaan,” ujar Meks.

Sementara itu, pemborong pengerjaan BTS di Desa Mbobhenga, Temdambepa dan Malawaru, Mustowa (53) membantah pihaknya menelantarkan tenaga kerja.

Mustowa mengaku dirinya telah membayar upah tenaga kerja untuk pembangunan Tower BTS di Desa Tendarea dan desa Mbobhenga sebesar Rp30 juta dari nilai kesepakatan Rp45 juta.

“Sisa pembayaran di desa Mbobhenga akibat pekerjaan belum mencapai 100 persen. Ada buktinya semua. Saya sudah bayar ke Pa Sukar. Karena mereka berhenti kerja ya kita cari tenaga kerja lokal dan sekarang kegiatan pekerjaan sedang jalan. Prinsipnya untuk yang saya handle pasti selesai,” terang Mustowa.

Ketik diminta tanggapan terkait pelaksanaan kegiatan BTS di Kabupaten Ende, Bupati Ende, Djafar Achmad mengaku telah berkoordinasi dengan pihak BAKTI.

“Saya sudah koordinasi. Memang di tahun 2021 agak terlambat karena masalah waktu. Di awal tahun 2022, semua pekerjaan sedang jalan. Kita tetap mendorong agar pekerjaan dapat selesai,” ujar Bupati Djafar.