Usaha Katering, Dari Hobi Jadi Profesi

Maumere, Ekorantt.com – Kamis sore, 7 Februari 2019, sekitar pukul 17.00 WITA, Ekora NTT mengunjungi sebuah lokasi usaha yang sekaligus menjadi tempat kediaman Ibu Beatrix Padeng.

Rumah itu berada di sekitar kompleks Pelabuhan Lorens Say, Kota Uneng, Maumere. Di depannya tercapak sebuah papan setinggi kurang lebih 3 meter. Bertuliskan Caroline Katering.

Ketika EKORA tiba, Beatrix Padeng sedang bersiap untuk membikin kue pesanan salah seorang pelanggan. Namun, dia tetap melayani permintaan untuk berbincang-bincang sejenak.

“Saat ini memang pekerjaan saya sebagai penyedia jasa katering,” ujarnya usai Ekora menyampaikan maksud kedatangan.

Ibu dua anak ini memang lebih memilih untuk merintis usaha katering makanan daripada mencari-cari pekerjaan lain.

iklan

“Dulu, saya sempat kerja sebagai kontraktor tapi akhirnya buat usaha sendiri saja. Tapi, awalnya saya tidak berpikir kalau harus sampai seserius sekarang,” dia mulai berkisah.

Sebagai orang yang gemar memasak, Beatrix akui bahwa motivasi awalnya hanya sekadar membantu sediakan snack/makanan untuk aktivitas pertemuan interen di gereja. Dia melihatnya sebagai bentuk pelayanan seorang umat.

Tak ada iming-iming untuk merambah ke dunia bisnis.

Akan tetapi, karena konsisten dan serius menjalani hal tersebut, dia pun mendapat kepercayaan untuk menangani sebuah acara tahbisan imamat di Biara Pasionis Nilo dengan jumlah orang yang hadir saat itu sekitar 3000-an orang.

“Kalau tidak salah empat tahun lalu dan itu jadi semacam debut untuk saya. Harus urus makanan untuk jumlah yang sangat banyak,” kenang sosok kelahiran Maumere, 28 Juni 1970 ini.

Dari situ, kepercayaan dirinya bertambah. Apalagi dia juga mendapat motivasi dari Romo John Eo Towa, Pr dan Pater Toni, C.P. yang mengatakan bahwa dia seyogianya bisa hidup dari usaha termaktub.

Betrix pun mulai serius. Perlahan-lahan dia mulai membangun jaringan, meskipun awalnya sirkulasi dia masih hanya seputar pada aktivitas-aktivitas di gereja.

Menariknya, dia juga mempekerjakan orang-orang kecil, seperti anak yatim piatu, para janda dan anak-anak nakal di jalanan.

“Mereka itu mungkin tidak terpandang dalam masyarakat. Makanya, saya ajak mereka untuk kerja sama-sama,” pungkasnya. Dia lalu memberi nama Caroline Katering.

Seiring berjalannya waktu, Caroline Katering mengalami perkembangan pesat. Pesanan datang dari mana-mana. Yang memesan pun tidak hanya berkutat pada wilayah perkotaan saja, tapi juga melingkupi kecamatan-kecamatan di luar kota.

“Saya tangani acara-acara instansi, nikah, sambut baru dan acara apa saja. Saya juga tidak pilih-pilih. Kalau ada yang hanya pesan kue saya layani. Intinya kita konsisten dan setia dengan pekerjaan. Itu pasti orang percaya kita untuk hal-hal yang lebih besar,” cerita Betrix.

Rata-rata tiap kali pesta, dia “memberi makan” sekitar 1000-2000 orang. Sepanjang tahun 2018 saja, ada sekitar 100 lebih hajatan yang dilayaninya.

Tapi Beatrix tak hanya berkutat pada jasa penyedia makanan saja. Usahanya juga mengurusi dekorasi dan tetek-bengek lainnya yang berkenaan dengan pesta. Artinya, ada kemajuan dari bisnis katering tersebut.

Meskipun begitu, dia tak jemawa ataupun besar kepala. Dia tetap konsisten menjadikan hal tersebut sebagai bentuk dari penciptaan lapangan-lapangan pekerjaan bagi kalangan-kalangan seperti yang telah diceritakan tadi.

“Saya harus ingat bahwa usaha ini sebetulnya lahir dari misi pelayanan. Bukan awal-awalnya langsung untuk kepentingan bisnis,” demikian Betrix bertutur.

Selain itu, apa yang telah dia lakukan selama ini tentu tak berjalan mulus-mulus amat. Tantangan dan rintangan telah jadi perkara biasa bagi dia. Yang terpenting, menurutnya, bagaimana itu diolah dan dihadapi dan diserahkan kepada kekuatan Tuhan.

Beatrix yakin, usaha dalam bentuk apa pun bila dilakukan seturut kehendak Sang Mahakuasa pasti membuahkan hasil yang baik. “Tantangan itu wajar. Intinya, kita jangan lupa berdoa saja,” refleksi dia.

Pada akhir obrolan, Ekora NTT menanyakan apa yang menjadi kunci agar sebuah usaha/bisnis bisa berjalan dengan lancar. Dia memberikan jawaban singkat; komitmen dan niat baik.

Boleh jadi karena komitmen dan niat baik itulah yang telah menghantar seorang Betrix Padeng sukses menekuni bidang katering, yang mulanya hanya sekadar hobi, dan kini telah jadi profesi.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA