Keluarga Petani dan Tukang Raih Penghargaan Keluarga Teladan

Maumere, Ekorantt.com – Pasangan suami istri (pasutri) Elias Moa dan Fince Rumbiak dan pasutri Ignatius Teguh Budiyono dan Susana Selemia mendapat penghargaan sebagai Keluarga Teladan Tahun 2019 dari Pemerintah Kabupaten Sikka.

Keduanya dihargai karena, kendati berprofesi sebagai petani dan tukang, berhasil menyekolahkan anaknya menjadi dokter.

Penghargaan itu diberikan oleh Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo dalam rangkaian acara peringatan Hari Keluarga Nasional ke-XXVI Tahun 2019 Tingkat Kabupaten Sikka yang diselenggarakan dalam apel kekuatan ASN (Aparatur Sipil Negara) lingkup Pemda Sikka di halaman Sikka Convention Centre (SCC), Jalan Ahmad Yani Maumere, Senin (15/7/2019).

“Dalam rangkaian perayaan HARGANAS (Hari Keluarga Nasional) Tahun 2019, saya tugaskan Kepala Dinas P2KBP3A Sikka untuk menemukan minimal dua keluarga yang sukses melaksanakan 8 Fungsi Keluarga, sehingga dapat menjadi inspirasi bagi semua keluarga di Kabupaten Sikka. Dan hari ini kita menyaksikan kedua keluarga ini hadir bersama kita dalam apel hari ini,” demikian kata Bupati Robby Idong dalam apel yang dihadiri ratusan ASN itu.

Masih kata Bupati Robby, “Mereka menjadi inspirator, motivator, dan teladan bagi semua keluarga se-Kabupaten Sikka, karena walaupun Pak Elias Moa hanya seorang petani biasa, dan Pak Ignatius Teguh Budiyono hanya seorang tukang serabutan, dan istri mereka hanyalah ibu rumah tangga, namun kedua keluarga ini berhasil menyekolahkan anak-anaknya setinggi-tingginya, yakni dokter.”

iklan

“Sekolah dokter itu mahal. Petani dan tukang itu pendapatannya tidak tentu. Tapi mereka sukses. Itu bukti, bahwa mereka telah berjuang dengan sangat gigih, pasti sangat gigih, tak pernah menyerah, dan berusaha tanpa henti. Dan mereka tidak cengeng. Itulah semangat orang-orang yang mau merubah keadaannya.”

“Itu sebabnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka mengundang mereka dengan hormat untuk berdiri di sini dan menjadi teladan kita semua, baik masyarakat, maupun teladan bagi kita para ASN semuanya. Bahwa spirit juang yang kuat mampu merubah nasib,” kata Bupati.

Turut hadir dalam apel tersebut, Wakil Bupati Sikka Romanus Woga, para asisten dan staf ahli Bupati, serta para pimpinan perangkat daerah dan ratusan ASN.

Profil Keluarga Teladan 2019

Elias: Petani Desa Kopong

Adapun Elias Moa adalah petani di Desa Kopong, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka. Pada tahun 1972, dia merantau ke Papua dan menikah dengan gadis Papua, Fince Rumbiak. Mereka dikaruniai 5 (lima) orang anak.

Pada tahun 2000, Elias Moa membawa keluarganya pulang kampung dan menetap di Desa Kopong hingga kini.

Berkat kegigihannya, Elias Moa dan Fince Rumbiak berhasil mendidik anak-anaknya hingga sukses.

Anak pertama, sarjana, kini bekerja sebagai pegawai Bank Papua. Anak kedua saat ini sedang kuliah di semester VII. Anak ketiga bekerja di kapal. Anak keempat menjadi dokter umum dan kini bertugas di Papua. Anak kelima (bungsu) kini sedang melanjutkan kuliah di semester V.

Ignatius: Tukang Serabutan

Sementara Ignatius Teguh Budiyono yang berasal dari Jawa itu adalah seorang tukang serabutan. Ia mahir menjadi tukang kayu, batu, bahkan montir motor.

Dia menikah dengan Susana Selemia dari Maumere, dan menetap di belakang Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Maumere, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok Timur.

Pasutri ini dikaruniai tiga orang anak. Anak sulung berhasil dididik menjadi dokter. Bahkan saat ini menjadi dokter spesialis penyakit dalam dan bertugas di Kabupaten Ende.

Anak kedua bekerja sebagai wiraswastawan dan kini memiliki usaha persewaan internet di Ende.

Anak bungsu mereka kini masih kuliah di semester VII.

Berhasil Praktikkan 8 Fungsi Keluarga

Terkait dua keluarga sederhana yang terpilih menjadi Keluarga Teladan tersebut, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Sikka Konstantia Tupa Arankoja menjelaskan bahwa hal tersebut dikarenakan kedua keluarga itu melaksanakan 8 fungsi keluarga dengan baik.

“Delapan fungsi keluarga itu yakni fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta dan kasih sayang, fungsi reproduksi, fungsi perlindungan, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi lingkungan. Nah, 8 fungsi itu, dalam penilaian kami, sudah mereka laksanakan dengan sangat baik, dengan melalui banyak dan besarnya tantangan,” jelas Konstantia.

Katanya lagi, “Ada ribuan kepala keluarga petani dan/atau tukang. Tapi mereka bisa menyekolahkan anaknya menjadi sarjana bahkan dokter. Maka mereka lebih unggul dari keluarga-keluarga lainnya.”

Apresiasi Uang Pembinaan dan Beasiswa Bupati Sikka tidak saja memberikan apresiasi berupa piagam penghargaan, tetapi juga uang pembinaan senilai satu juta rupiah dan rencanakan bantuan pendidikan bagi anak-anak kedua keluarga ini yang masih kuliah.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA