Bajawa, Ekorantt.com – Fenomena melonjak drastisnya virus rabies di Kabupaten Ngada memacu Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada melakukan eliminasi selektif terhadap anjing-anjing liar yang berkeliaran dan yang tidak dikandangkan.
Pada tahun 2019, Dinas Peternakan Kabupaten Ngada mengirim 50 spesimen otak anjing kasus gigitan ke Balai Besar Veterin Denpasar. Tujuannya adalah mengecek kepastian virus rabies.

Menurut Dokter Hewan Yanuaria M.MA Goa, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan kabupaten Ngada, angka tersebut meningkat sangat drastis dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2018, dari jumlah spesimen yang dikirim, pihaknya hanya mendapat sekitar 9 spesimen otak anjing yang positif rabies.
Per September 2019, angka sudah mencapai 36 spesimen yang positif rabies.
Pihaknya memprediksi, angka tersebut masih bertambah sampai Desember 2019.
Yanuaria menjelaskan, untuk menekan angkat tersebut, Dinas Peternakan Kabupaten Ngada, Polres Ngada, Sat Pol PP Kabupaten Ngada, dan Kodim 1625/Ngada telah melakukan eliminasi selektif yang dimulai dari Kecamatan Bajawa.
Menurut Yanuaria, eleminasi selektif dilakukan berdasarkan Surat Perintah Bupati Ngada pada tanggal 22 Juli 2019.
Sosialisasi surat perintah bupati itu sudah dilakukan melalui kepala desa dan lurah di seluruh Kabupaten Ngada.
Eliminasi selektif ini hanya menyasar anjing-anjing yang berkeliaran.
Tujuannya adalah agar anjing-anjing tersebut dipelihara dengan tertib.
Sebab, salah satu penyebab gigitan adalah karena anjing tidak diikat atau dikandangkan.
“Tujuan untuk mengurangi gigitan dan menekan penyebaran rabies sehingga bisa mencapai titik nol atau dalam arti tidak ada lagi gigitan,” ungkap Yanuaria.
Sementara itu, Yohanes Wuda (53), warga Desa Bela, Kecamatan Bajawa, mengatakan, dirinya mendukung penuh pemerintah daerah melakukan eliminasi selektif anjing liar.
“Saya mendukung penuh kegiatan ini. Anjing liar atau tidak dikandangkan membuat warga khawatir. Apalagi kalau tidak divaksin, itu bisa mengancam keselamatan manusia,” ungkapnya.
Belmin Radho