10 Tahun TB Pelangi Membangun Mimpi Anak-anak Indonesia Timur

Ende, Ekorantt.com –  Taman Bacaan Pelangi adalah organisasi non-profit yang fokus untuk meningkatkan literasi anak-anak di Indonesia Timur. Program utama TB Pelangi adalah pendirian perpustakaan ramah anak di daerah pelosok dan pelatihan untuk para guru.

Didirikan pada 2009, TB Pelangi hingga saat ini telah membuka dan mengelola 128 perpustakaan ramah anak yang tersebar di 18 pulau di Indonesia Timur, memberikan pelatihan kepada lebih dari 1.400 guru-guru di daerah.

Tak terasa kiprah TB Pelangi telah menginjak usia 10 tahun. Dalam rentang waktu tersebut, TB pelangi berusaha meningkatkan kebiasaan membaca anak-anak di Indonesia Timur.

Nila Tanzil, Founder Taman Bacaan Pelangi mengatakan, selama 10 tahun TB pelangi menbangun mimpi anak-anak di Indonesia Timur melalui berbagai program literasi yang dilakukan.

“Sepuluh tahun adalah waktu yang cukup panjang dan membuktikan komitmen serta konsistensi TB Pelangi dalam meningkatkan kebiasaan membaca anak-anak di Indonesia Timur,” ujar Nila. 

iklan

Menurutnya, ke-128 perpustakaan yang telah didirikan di 18 pulau di Indonesia Timur serta pelatihan kepada lebih dari 1.400 guru-guru di pelosok merupakan bukti kerja nyata TB Pelangi dan kontribusinya terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia Timur.

“Semua pencapaian ini adalah karena dukungan dari berbagai pihak, baik donor, partner, mitra sekolah, para guru, orang tua, serta seluruh elemen masyarakat dan hal ini patut dirayakan”.

Mengapa memilih Indonesia bagian timur? Bagi Nila, Indonesia bagian timur menyimpan banyak potensi.

Dalam sejarah TB Pelangi yang dipublikasikan diTamanbacaanpelangi.com, potensi Indonesia Timur tidak didukung oleh infrastrukturya.

“Tapi masih menjadi daerah yang tertinggal dan kekurangan pembangunan infrastruktur. Indonesia bagian timur juga merupakan daerah yang memiliki tingkat melek huruf paling rendah,” ditulis dalam sejarah TB Pelangi.

Hal ini mendorong TB Pelangi untuk fokus di bagian timur Indonesia dengan menyediakan buku anak-anak ke daerah terpencil. Dengan itu, anak-anak bisa mendapatkan akses buku dan memiliki kebiasaan membaca sejak dini.

TB Pelangi merintis karyanya di Flores sejak November 2009. Nila pertama kali membuka perpustakaan di Roe lewat kerja sama yang baik dengan tokoh masyarakat setempat.

Awalnya tersedia 200 buku. Dalam perjalanan waktu jumlah buku terus bertambah. Kini, perpustakaan Roe mengoleksi 2000 buah buku untuk anak-anak.

Selang empat tahun TB Pelangi resmi terdaftar sebagai Yayasan Pelangi Impian Bangsa.

“Ini adalah langkah penting untuk semakin merealisasikan mimpi kami untuk memberikan akses buku kepada anak-anak di daerah pelosok di Indonesia Timur,” demikian ditulis dalam sejarah TB Pelangi.

Dukunga mengalir dari banyak pihak, baik dari LSM maupun perusahaan-perusahaan terpercaya. Dengan dukungan tersebut TB Pelangi tumbuh dan memberikan kontribusi bagi mekarnya literasi bagi anak-anak.

“Hingga kini, kami telah mendirikan 62 perpustakaan anak-anak yang tersebar di 15 pulau di Indonesia Timur. Tujuan kami sederhana saja, yaitu memberikan kesempatan kepada anak-anak di daerah terpencil untuk mendapatkan akses terhadap buku cerita dan perpustakaan yang akan membuka cakrawala hidup mereka”.

Berkat kerja keras, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia memberikan penghargaan “Anugerah Nugra Jasadarma Pustaloka 2013” kepada Taman Bacaan Pelangi.

Taman Bacaan Pelangi telah tersebar di banyak pulau di Indonesia bagian timur, antara lain di Flores (Pulau Rinca, Pulau Messah, Pulau Komodo, dan pulau-pulau kecil sekitarnya), Sulawesi, Lombok, Sumbawa, Timor, Alor, Banda Neira (Kepulauan Banda, Maluku), Bacan (Halmahera Selatan), dan Papua.

“Setiap perpustakaan kami memiliki setidaknya 1.000 judul buku cerita anak, beberapa perpustakaan memiliki koleksi buku lebih dari jumlah tersebut dan dalam kurun waktu enam tahun terakhir, Taman Bacaan Pelangi telah menyediakan akses buku bacaan kepada lebih dari 12.000 anak-anak di Indonesia bagian Timur”.

TERKINI
BACA JUGA