Agar Bahasa Indonesia Tetap Lestari

Maumere, Ekorantt.com – Badan Bahasa Nasional Republik Indonesia menyadari Bahasa Indonesia harus tetap lestari di tengah pergaulan global seperti sekarang ini. Melalui kantor bahasa di 34 provinsi di Indonesia, Badan Bahasa Nasional RI giat melaksanakan penyuluhan tentang penggunaan bahasa Indonesia kepada masyarakat.

Disadari juga, banyaknya bahasa daerah dipandang sebagai kekayaan bangsa. Demikian juga penggunaan bahasa asing dirasa penting dalam pergaulan internasional. Meskipun begitu, Bahasa Indonesia harus diutamakan.

Dalam Penyuluhan Penggunaan Bahasa Indonesia Media Luar Ruang bagi 40 sekolah di Kabupaten Sikka yang diselenggarakan di Hotel Capa, 20-23 November 2019, Perwakilan Kantor Bahasa Nusa Tenggara Timur Salimulloh Tegar Sanubarianto mengatakan, kegiatan penyuluhan dilakukan sebagai upaya mengatasi dominasi bahasa asing di ruang publik.

Sekolah, kata Sanubarianto, diharapkan berperan aktif dalam meningkatkan kompetensi berbahasa Indonesia bagi peserta didik. Diharapkan juga bahasa Indonesia menjadi bagian pendidikan literasi sepanjang hayat.

Sementara Plt Kadis Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sikka, Manyela Da Cunha menilai bahwa penyuluhan ini penting untuk mengetahui sejauh mana penggunaan Bahasa Indonesia di media luar ruang.

“Saat ini banyak guru dan siswa gaul dengan berbagai bentuk istilah yang berkembang melalui dunia maya. Istilah berupa singkatan-singkatan yang sebenarnya tidak baku atau tidak cocok dengan kaidah bahasa. Bahkan, bahasa asing seolah menjadi bahasa utama sementara bahasa Indonesia menjadi nomor dua,” kata Da Cunha.

Bahasa Indonesia, jelas Da Cunha, harus terus dipelajari demi menumbuhkan komunikasi yang akrab dan harmonis bagi siapa saja. Dan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar harus tercermin juga di media luar ruang, mulai papan nama sekolah, nama ruang umum dan ruang lain di sekolah.

Kegiatan Penyuluhan Penggunaan Bahasa Media Luar Ruang menghadirkan nara sumber dari Kantor Bahasa NTT dan Dosen Universitas Nusa Cendana. Materi-materi pelatihan antara lain, Kesalahan Kaidah Bahasa Indonesia pada Media Luar Ruang, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, Tujuh Objek Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik dan beberapa topik kebahasaan lainnya.

Usai kegiatan penyuluhan,Kepala Kantor Bahasa NTT, Valentina Tanate mengatakan, kerja kantor bahasa sangat luas dan banyak. Mengingat bahasa Indonesia berkembang terus menerus setiap saat maka kehadiran kantor bahasa sangat penting.

Menurut Tanate, kantor bahasa di NTT sangat dibutuhkan oleh lembaga-lembaga baik pemerintahan, lembaga pendidikan, maupun lembaga-lembaga lain. Hal ini bertujuan agar penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa.

“Setiap tahun, kami dari kantor bahasa NTT harus menyumbangkan seribu lima ratus kata bahasa daerah untuk dimasukkan dalam kosa kata bahasa Indonesia. Beberapa kosa kata bahasa daerah NTT sudah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,” beber Tanate.

Tanate menjelaskan, Kantor Bahasa NTT memiliki tugas yakni melakukan perlindungan, pengembangan, pembinaan/sosialisasi/pemasyarakatan bahasa.

Adrianus Bareng, Kontributor Ekora dari SMPK Frater

spot_img
TERKINI
BACA JUGA