Maumere, Ekorantt.com – Ketua Komunitas Tionghoa Maumere (KTM), Lie Arifin Lifindra mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sikka untuk memerangi berita hoaks yang memecah belah persatuan Indonesia.
“Berita hoaks, isu SARA dan ujaran kebencian yang mengancam persatuan dan kesatuan harus dilawan,” tandas Arifin saat ditemui Ekora NTT di kediamannya, Kamis (23/1/ 2020).
Arifin yang memimpin 400-an kepala keluarga yang tergabung dalam KTM mengingatkan agar bisa memilah-milah informasi yang tersebar di media sosial.
“Cek terlebih dahulu informasi yang kita dapat sebelum disebarluaskan karena berita atau informasi yang kita terima dari internet maupun jejaring sosial belum tentu benar adanya,” kata Arifin.
Pria yang sudah 14 tahun menakhodai KTM ini meminta pemerintah, tokoh agama untuk cepat tanggap dan segera mengimbau masyarakat jika ada berita hoaks.
“Karena kalau berita hoaks sudah menjalar di tengah masyarakat dan menyulut perpecahan maka sulit dipadamkan,” ujar Arifin.
Tahun Baru Imlek ke 2571
Tahun Baru Imlek yang kali ini merupakan yang ke-2571, tahun tikus logam. Lima unsur dalam imlek, jelas Arifin, adalah api, air, kayu, tanah, dan logam.
Dikatakan, perayaan Tahun Baru Imlek biasanya dirayakan di rumah masing-masing.
“Biasa yang saya lakukan setiap Imlek adalah menjamu karyawan/wati yang bekerja bersama dengan keluarga juga sahabat kenalan. Pada hari raya Imlek berkunjung ke orang tua mohon berkat dan restu untuk hidup yang lebih baik”.
Menyinggung tentang angpao sebagai hal yang paling ditunggu oleh anak-anak pada perayaan Tahun Baru Imlek, Arifin katakan, tradisi ini memang telah lama dilakukan.
“Angpao bukan dilihat dari banyaknya uang tetapi nilai kerelaan pemberi,” terang Arifin.
Menjawab Ekora NTT tentang Tahun Tikus Logam, Arifin mengatakan tikus rajin mencari makan.
“Kita harapkan kehidupan ekonomi semakin baik. Tidak ada bencana. Kehidupan petani dan nelayan baik dan juga daya beli meningkat,” harap Arifin.
Yuven Fernandez
