Maumere, Ekorantt.com – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus menkonfirmasi bahwa Demam Berdarah Dengue (DBD) telah merenggut 16 nyawa di Kabupaten Sikka hingga saat ini. sementera total penderita DBD sudah mencapai 1.730 orang.
Rata-rata korban yang meninggal akibat DBD adalah anak dengan usia sekolah.
“Yang kemarin meninggal anak dengan usia 6 tahun lebih dari Desa Egon, yang sebelumnya mereka berobat di Klinik Go. Saat berobat pertama dan kedua di Klinik Go situasi mulai memburuk dan mereka langsung mengantar ke RSUD TC Hillers Maumere dan mendapat perawatan selama sehari akhirnya meninggal di RSUD TC Hillers Maumere,” kata Herlemus saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (20/7/2020).
Korban bersangkutan, tutur Herlemus, tidak pernah diantar untuk berobat ke puskesmas terdekat selama sakit.
Karena itu, Herlemus meminta masyarakat untuk benar-benar memperhatikan gejala DBD. Penanganan lebih dini diyakini bisa mencegah kematian. Sebaliknya, kalau masyarakat tidak peduli, korban meninggal akan terus berjatuhan.
Kasus meninggal akibat DBD yang terakhir dialami bocah enam tahun, ARB asal Desa Egon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka. ARB meninggal dunia di RSUD dr TC Hillers, Maumere, Minggu (19/7/2020). Kematian ini menambah daftar panjang kematian akibat DBD di Sikka.
Dokter Spesialis Anak RSUD Tc. Hillers Maumere, Mario B. Nara menjelaskan, korban diantar pada Jumat (17/7/2020) dan meninggal pada Minggu (19/7/2020) di Ruang ICU RSUD Tc Hillers Maumere.
“Dirujuk dari Klinik Go dengan demam berdarah dengan DHF Grade 1, dipindakan ke ruangan ISU dengan grade 4 disertai anemia berat, karena perdarahan di dalam pencernaan. Selama perawatan di RSUD TC Hillers Maumere pada hari Sabtu (18/7/2020) kondisi korban mulai menurun hingga akhirnya meninggal,” jelas dr Mario.