Bertani di Tengah Pandemi, Vian Subang Panen 4 Ton Tomat dari Kebun Bahagia Golden Banana

Maumere, Ekorantt.comDibandingkan dengan sektor lainnya, pertanian justru yang paling sedikit terdampak Covid-19. Sadar akan potensi pertanian yang bisa digarap dengan serius, Oktavianus Subang menyulap muu utur (baca: hutan pisang) jadi areal hortikultura.

Di areal seluas 300 x 50 meter ini, kini penuh dengan tanaman cabai dan tomat. Tepat berada di Ililewa, Desa Watutedang, Kecamatan Lela, tempat yang dulunya hutan pisang kini berubah nama jadi Kebun Bahagia Golden Banana.

Alumni Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Jogyakarta ini menuturkan pemberian nama yang bagus akan berdampak bagus juga bagi usaha.

“Pada awal pengolahan kebun hingga sekarang saya merasa banyak kebahagiaan yang kami alami bersama. Tujuh keluarga bisa mendapatkan pekerjaan dari usaha kebun ini. Kami sama-sama membangun kebersamaan melalui suka dan duka. Persatuan semakin kokoh dari sebelumnya sibuk dengan pekerjaan masing-masing,” ujar Vian.

“Usaha kebun ini sepenuhnya mengandalkan dana dari kantong pribadi. Tantangan dalam pengolahan lahan adalah harus angkut air menggunakan pick up dari sungai berjarak lima kilometer dengan kondisi jalan yang rusak. Selain itu harus mengangkut lagi tanah humus  dari lereng ke punggung bukit. Pupuknya menggunakan tahi  ayam yang diambil di Nita,” demikian Vian menjelaskan.

iklan

Tetesan keringat Vian dan krunya selama kurang lebih empat bulan membuahkan hasil. Pada Juli lalu sebanyak empat ton tomat dipanen. Saat ini sedang dalam persiapan untuk panen satu ton lagi. Sedangkan cabai rawit dipanen pada akhir Juli lalu, sebanyak 500 kilogram dan sampai sekarang panen tiap hari tergantung pesanan.

Peribahasa  bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian kini melingkupi keluarga Vian.

“Dari setiap kali panen bisa mengantongi uang lumayanlah,” kata Ayah satu anak ini dengan malu-malu.

Yuven Fernandez

TERKINI
BACA JUGA