Lewoleba, Ekorantt.com – Gunung Ile Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata kembali mengalami erupsi pada Jum’at (27/11/2020) tepat pukul 05.57 WITA. Kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak gunung.
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 34 milimeter dan durasi sekitar 2 menit.
Gunung api ini sebetulnya sudah tidak beraktivitas atau istirahat sejak tahun 1920. Sekitar 92 tahun dan kembali membuat panik warga ketika meletus pada tahun 2012.
Letusan terakhir terjadi pada tahun 1920 berupa letusan kecil. Sebelumnya telah tercatat beberapa kali letusan yaitu tahun 1660, 1819, 1849, 1852, 1821, 1864, 1889, dan 1920.
Ile Lewotolok kembali meletus pada 2 Januari 2012 pada pukul 23.30 WITA dan statusnya ditingkatkan dari waspada (level II) ke siaga (level III).
Meletus lagi pada 10 dan 11 Oktober 2017. Letusan ini menghantam seluruh desa yang berjajar di sepanjang pusaran lereng gunung. Ada sekitar 11 rumah yang rusak berat dan 29 rumah rusak ringan.
Pagi tadi, gunung berapi stratovolcano ini kembali erupsi. Sumber data dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok pun mengimbau masyarakat sekitar dan pengunjung/pendaki/ wisatawan agar tidak melakukan pendakian, dan tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya dalam area kawah Ile Lewotolok dan di seluruh area dalam radius 2 km dari puncak/pusat aktivitas gunung Ile Lewotolok.
Masyarakat dari sembilan desa yang mengitari gunung biasanya meyakini bahwa ada yang ketika terjadi gunung meletus pasti ada kesalahan relasi mereka dengan alam semesta yang dijaga para leluhur.
Warga biasanya akan melakukan ritus pau boe atau acara prosesi menyapa alam. Ritus pau boe biasanya dilakukan oleh para kelapa suku dengan menyembelih sejumlah hewan berupa ayam dan babi.
Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday ketika diwawancarai mengemukakan saat ini semua komponen dalam keadaan siaga.
“Saat ini semua komponen siaga. Warga dihimbau waspada dan tidak panik”, demikian ujar Wabup Thomas.