Borong, Ekorantt.com – Warga Nanga Lanang, Desa Bea Ngencung, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur, terpaksa menggotong jenazah RG menuju kampung mereka lantaran mobil tidak bisa melintasi sungai Wae Musur pada Kamis (1/7/2021) siang.
Lois Gonzales, kerabat RG mengatakan, mobil pengangkut jenazah tidak bisa melintasi sungai Wae Musur karena kondisi sungai yang dalam dan berarus deras.
“Di sungai Wae Musur arah Nanga Lanang itu belum ada jembatan. Kalau kondisi sungainya dalam dan berarus deras, kendaraan bermotor tidak bisa lewat. Dan, tadi itu mobil yang bawa jenazah tidak bisa lewat karena arus sungai yang deras dan dalam. Terpaksa jenazah itu kami gotong menuju Nanga Lanang,” tuturnya kepada Ekora NTT via sambungan telepon, pada Kamis sore.
RG meninggal di Rumah Sakit St. Rafael Cancar, Kabupaten Manggarai.
Ia ke rumah sakit itu untuk mengecek kondisi kesehatannya pada Rabu (6/1) pagi.
Menurut Lois, sebelum memeriksakan diri ke Rumah Sakit St. Rafael Cancar, RG sering mengeluh sakit dada.
Lois mengatakan, sesuai hasil pemeriksaan dokter di Rumah Sakit St. Rafael Cancar, RG menderita diabetes dan gangguan jantung. Ia tidak bisa tertolong dan mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis pagi.
Jenazah RG kemudian dipulangkan ke kampungnya untuk dimakamkan.(AR)
Memprihatinkan. Semoga pemerintah mmperhatikan wilayah ini krn kondisi ini sllu mjd keluhan dan keprihatinan masy sekitar. Impian mrk hya satu, segera ada jembatan dan jln yg layak. Semoga ada solusi.