Jumat, 1 Desember 2023
Ekorantt.com
  • Lintas
  • Fokus
  • Gagasan
  • Jurnalisme Warga
  • UMKM dan Koperasi
No Result
View All Result
  • Lintas
  • Fokus
  • Gagasan
  • Jurnalisme Warga
  • UMKM dan Koperasi
No Result
View All Result
Ekorantt.com
No Result
View All Result
30 Januari 2021

Hujan Badai di Lamba Leda, Satu Rumah Roboh Tertimpa Pohon

Redaksi Ekorantt.combyRedaksi Ekorantt.com
in Lintas
0
Hujan Badai di Lamba Leda, Satu Rumah Roboh Tertimpa Pohon

Salah satu rumah warga di Lamba Leda, roboh tertimpa pohon. (Foto: Dok. Kecamatan Lamba Leda)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WA

Borong, Ekorantt.com – Hujan badai yang terjadi di wilayah Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur pada hari ini, Sabtu (30/1/2021), mengakibatkan rumah milik Malsianus Edi, warga Kampung Bea Ri’i, Desa Satar Punda Barat, roboh tertimpa pohon. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.05 Wita.

Menurut Sekretaris Camat Lamba Leda, Agus Supratman, rumah tersebut dihuni oleh sembilang orang, termasuk seorang bayi.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, ada beberapa penghuni rumah mengalami luka lecet akibat runtuhan bahan bangunan.

“Korban luka atas nama Teofelus Leda dan Sesilia Deti. Kedua korban mengalami luka lecet di bagian wajah  dan punggung,” kata Agus kepada Ekora NTT, Sabtu sore, sekitar pukul 15.00 Wita.

Menurutnya, total kerugian material akibat peristiwa tersebut masih dalam tahap pendataan oleh petugas lapangan Kecamatan Lamba Leda.

BacaJuga

Kerja Sama Dewan Jagung Nasional dan BUMDes di Sikka Perkuat Ketahanan Pangan

KPK Didesak Ambil Alih Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Kapal Ikan di Ngada

Mahasiswa IPMI Bussiness School Sukses Getarkan Panggung DoE Award

Ganjar Pranowo Dijadwalkan Berkunjung ke Ende

Pohon kayu yang tumbang diterjang badai di Lamba Leda menyebabkan arus lalu lintas terhambat.

Selain yang menghantam rumah Edi, badai juga menumbangkan beberapa pohon kayu di pinggir jalan jalur Benteng Jawa-Dampek dan jalur strategis nasional Reo-Dampek. Akibatnya, arus lalu lintas di dua jalur itu sempat terganggu.

“Kayu tumbang di jalan itu sudah dibersihkan warga bersama Babinsa setempat beserta prangkat desa dan pihak kecamatan,” pungkasnya.

Lamba Leda Rawan Bencana

Data yang dihimpun Ekora NTT, selama tiga hari terakhir ini, bencana alam sering terjadi di wilayah Lamba Leda.

Pada Kamis (28/1), banjir merendam 21 rumah dan 5 Ha sawah warga di Dampek, Desa Satar Padut.

Kemudian, pada Jumat (29/1), tanah longsor mengancam pemukiman warga Wantal, Desa Compang mekar. Jarak titik longsor dengan pemukiman warga hanya sekitar 100 meter. Dan, 1,5 hektar sawah warga setempat tertimbun material longsor.

Camat Lamba Leda, Albertus Rangkak telah mengeluarkan imbauan tentang cuaca ekstrem bagi warga Lamba Leda, pada Jumat kemarin.

Dalam imbauan itu, Camat Albertus mengatakan bahwa cuaca ekstrem adalah kondisi cuaca yang bisa menimbulkan dampak kerugian, baik jiwa maupun harta.

Menurutnya, hal yang lazim terjadi saat cuaca ekstrem antara lain hujan disertai angin, banjir dan longsor.

“Jika cuaca ekstrem sudah terjadi dan menyebabkan banjir, longsor, maka masyarakat diimbau harus berlindung di tempat yang aman atau mengungsi,” imbaunya.

Saat mengungsi atau berlindung ke tempat yang aman, lanjutnya, perhatikan anak-anak dan anggota keluarga yang usia lanjut dan benda berharga seperti ijazah dan surat-surat berharga lainnya.

“Jika cuaca ekstrem belum terjadi, maka masyarakat harus mengenali kondisi tempat tinggalnya dan potensi terdampak cuaca ekstrem,” ujarnya.

Ia meminta masyarakat agar mulai membiasakan diri mengetahui atau mengenal kondisi lingkungan di sekitar rumah, apakah rawan bencana atau tidak.

“Hal yang perlu dilakukan untuk mendeteksi dini bencana adalah observasi kondisi lingkungan tempat tinggal mulai dari kondisi tanah saat hujan tiba, terlebih rumah yang dibangun pada tanah kemiringan. Perhatikan pohon kayu sekeliling rumah yang tingginya melampaui rumah, bebatuan yang ada di ketinggian, serta perhatikan debit air pada saat musim hujan, bagi rumah di pinggir kali atau sungai,” katanya.

“Jangan berada sendirian dalam rumah saat malam hari atau saat hujan disertai angin kencang,” tambah Albertus.

Selain itu, katanya, cuaca ekstrem sering jadi pemicu munculnya berbagai penyakit.

“Untuk itu, segeralah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan di wilayah masing-masing pada saat cuaca membaik, atau kantongi nomor telepon petugas medis dan pihak pemerintah setempat agar bisa dihubungi bila dalam keadaan darurat,” pungkasnya.

Rosis Adir
Tags: Agus SupratmanAlbertus Rangkakbencana alamCuaca Ekstremhujan badaiLamba LedaManggarai Timurpohon tumbang
Previous Post

Bupati Djafar Ingatkan Para Kades Update Data Desa

Next Post

Inovasi Desa dari Ende, Bumdes Tanazozo Kelola Potensi Air Bersih

Baca Juga Artikel Lainnya

NTT Provinsi Endemis Malaria, Tertinggi Kedua di Indonesia

NTT Provinsi Endemis Malaria, Tertinggi Kedua di Indonesia

1 Desember 2023
Kerja Sama Dewan Jagung Nasional dan BUMDes di Sikka Perkuat Ketahanan Pangan

Kerja Sama Dewan Jagung Nasional dan BUMDes di Sikka Perkuat Ketahanan Pangan

1 Desember 2023
Dokter Internship Harus Cepat Beradaptasi dengan Kondisi Masyarakat Mabar

Dokter Internship Harus Cepat Beradaptasi dengan Kondisi Masyarakat Mabar

1 Desember 2023
Pendapatan Bunga Pinjaman Rendah, Yakobus Jano: Karena Tidak Dievaluasi

Yakobus Jano: ‘SMS’ sebagai Spirit Kerja di Tahun 2024

1 Desember 2023
KPK Didesak Ambil Alih Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Kapal Ikan di Ngada

KPK Didesak Ambil Alih Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Kapal Ikan di Ngada

1 Desember 2023
Mahasiswa IPMI Bussiness School Sukses Getarkan Panggung DoE Award

Mahasiswa IPMI Bussiness School Sukses Getarkan Panggung DoE Award

30 November 2023

Banyak Dibaca

Tingkatkan Cakupan Kepemilikan e-KTP, Disdukcapil Sikka Buka Pelayanan Malam Hari

Narasi tentang Guru

Bangun Kesadaran Kritis Komunitas Warga Halau Investasi Destruktif di Flores-Lembata

Diduga Pekerjakan Anak di Bawah Umur, Pemilik Sky Garden Cafe Ruteng Ditetapkan sebagai Tersangka

Pemprov Harus Mampu Kendalikan Persoalan Bank NTT

DPRD NTT Apresiasi Langkah Pemerintah Bayar TPP ASN yang Sempat Tertunda

Gelar Workshop Imbas BOSKIN Pengembangan Prestasi Tulis Karya Sastra, Syuradikara Hadirkan Maria Matildis Banda

Rumah Warga di Reo Ludes Terbakar, Satu Orang Tewas

Next Post
Inovasi Desa dari Ende, Bumdes Tanazozo Kelola Potensi Air Bersih

Inovasi Desa dari Ende, Bumdes Tanazozo Kelola Potensi Air Bersih

Tentang Kami - Redaksi - Pedomaan Media Siber - Kontak
@Copyright - PT Pintar Media Group
No Result
View All Result
  • Lintas
  • Fokus
  • Gagasan
  • Jurnalisme Warga
  • UMKM dan Koperasi

© 2022 Ekorantt.com