Borong, Ekorantt.com – Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Manggarai Timur memulai pelayanan vaksinasi Covid-19 tahap pertama pada hari ini, Rabu (3/2/2021).
Prioritas vaksinasi tahap pertama di Matim yaitu 10 orang pejabat publik dan 1445 tenaga kesehatan yang bekerja di sejumlah fasilitas kesehatan.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes Matim, Regina Malon mengatakan, tujuan dilakukan vaksinasi yakni untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19, melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, dan menjaga produktivitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi.
“Mulai hari ini, vaksinasi dilaksanakan secara serentak di 21 fasilitas kesehatan yang ditunjuk melaksanakan vaksinasi tahap pertama,” katanya saat membacakan Laporan Panitia Launching Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Borong, Rabu pagi.
Ia mengatakan, vaksinasi Covid-19 di Matim dibagi dalam empat tahap yaitu tahap pertama, Januari-April 2021, sasarannya tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang dan mahasiswa kedokteran yang sedang bekerja pada fasilitas kesehatan.
Kemudian, tahap kedua, Januari-April 2021, sasarannya yakni petugas pelayanan publik seperti TNI/Polri, petugas pelabuhan, petugas terminal, pegawai bank, pegawai PLN, pegawai PDAM, dan petugas lain yang memberikan layanan langsung kepada masyarakat.
Lalu, tahap ketiga, April 2021-Maret 2022, sasarannya adalah masyarakat rentan dari aspek geospasial, ekonomi.
Dan, tahap keempat, April 2021-Maret 2022, sasarannya ialah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin.
Kabid Regina berpesan agar orang-orang yang telah divaksin tetap mengikuti protokol kesehatan.
“Antibody atau kekebalan baru terbentuk setelah 14 hari dan akan sempurna terjadi kekebalan setelah 28 hari,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan pembangunan, Mikael Jaur, dalam sambutannya memawakili Bupati Andreas Agas, mengatakan, selain berdampak pada sektor kesehatan, pandemi Covid-19 telah memukul perekonomian seperti jatuhnya daya beli masyarakat, investasi melemah, dan lainnya.
“Selain itu, pandemi Covid-19 juga telah berdampak pada sektor sosial, pariwisata dan pendidikan,” ungkapnya.
Menurutnya, saat ini, ada 21 kasus terkonfirmasi positif, 82 suspek, 281 kontak erat dan 4 orang sembuh Covid-19 di Kabupaten Matim.
Oleh karena itu, lanjutnya, perlu segera dilakukan intervensi, tidak hanya dari sisi penerapan protokol kesehatan, tetapi juga intervensi lain yang efektif untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, yakni melalui upaya vaksinasi.
Menurutnya, jika dinilai dari sisi ekonomi, upaya pencegahan melalui program vaksinasi jauh lebih hemat dibandingkan dengan upaya pengobatan.
Mikael mengimbau kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah, Organisasi Masyarakat Sipil dan LSM agar turut berpartisipasi dalam menyukseskan program vaksinasi massal di Matim.
Ia juga mengimbau kepada semua organisasi profesi di Matim agar membuat surat edaran kepada anggotanya untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi.
“Kepada organisasi kemasyarakatan dan keagaman agar senantiasa mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk siap divaksin,” ungkapnya.
Mikael mengajak kepada insan pers di Matim untuk memberitakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, dan membendung berita hoax atau berita bohong.
Rosis Adir