Material Longsor Masih Menutup Akses Kamubheka-Oja, Pemerintah Belum Turun Tangan

Ende, Ekorantt.com – Hingga saat ini, Pemkab Ende belum membersihkan material longsor di ruas jalan yang menghubungkan antara Kamubheka, Kecamatan Maukaro dan Oja-Desa Tendambepa, Kecamatan Nangapanda.

Keadaan ini sudah lebih dari satu bulan, seperti dilansir media ini beberapa waktu lalu.

Bupati Ende H. Djafar H Achmad telah memerintahkan pihak Dinas Pekerjaan Umum agar segera mengatasi masalah akses yang menghubung dua wilayah itu, tepatnya di Desa Malawaru.

Perintah ini disampaikan Bupati Djafar kepada Kepala Dinas PUPR Ende Frans Lewang di hadapan Ekora NTT saat memantau kondisi bangunan Gedung Lantai II Kantor Bapenda Ende yang rusak pada Senin (05/04/2021).

“Tolong pak kadis, segera urus itu. Itu jalur strategis ekonomi yang menghubungkan Kecamatan Maukaro dan Kecamatan Nangapanda hingga ke Kota Ende. Saya sudah dengar pengeluhan warga satu bulan yang lalu,” ujar Bupati Djafar ke Kadis Frans.

iklan

Kepala Dinas PU Frans Lewang Kepada Ekora NTT mengatakan, desain penanganan pekerjaan pembersihan jalan dari Oja-Malawaru menuju Kamubheka, Kecamatan Maukaro telah rampung. Saat ini pihaknya menunggu koordinasi lanjutan dengan bagian keuangan pada Dinas PPKAD Kabupaten Ende.

“Memang kami sudah dapat laporan dari warga dan media tentang kondisi akses jalan di Oja, Malawaru ke Kamubheka. Kita sudah ajukan. Akan kita kerjakan dalam waktu dekat,” ujar Kadis Frans, berjanji.

Ruas jalan itu mulai mengalami erosi akibat intensitas curah hujan tinggi di wilayah itu (Foto: Ansel Kaise/ Ekora NTT)

Sementara itu, warga Desa Tendambepa, Kecamatan Nangapanda Petrus Pianu kepada Ekora NTT mengatakan, konsisi jalan dari Kampung Watuapi, Nitu dan Malawaru hingga Desa Kamubheka tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Sebab, beberapa titik badan jalan banyak tertimbun longsor serta erosi akibat tergerus air hingga hampir putus.

“Kami minta bapak Bupati bisa datang lihat kondisi jalan disini. Sudah berapa bulan belum diperbaki. Ada material longsor dan juga badan jalan sudah seperti saluran air karena tidak ada got. Kami minta pemerintah segera perbaiki jalan ini,” tutur Petrus.

Seperti diberitakan sebelumnya, akses transportasi pada jalur paralel sepanjang 12 kikometer tersebut macet akibat tertimbun longsor dalam jumlah banyak. Pemerintah pun belum menurunkan alat berat membersihkan material tersebut.

Akibatnya, warga Kecamatan Maukaro yang hendak berurusan ke Ende harus memutar balik melalui Mbay, Kabupaten Nagekeo dengan menempuh jarak yang sangat jauh.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA