Peringati Hardiknas 2021, PGRI Flotim Buka Kelas Edukasi di Posko Pengungsi Bencana Lembata

Larantuka, Ekorantt.com – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Flores Timur membuka kelas edukasi di dua posko pengungsi bencana Lembata, Kabupaten Lembata, pada Sabtu (1/5/2021). Kegiatan itu dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Ada dua kelas edukasi yang dibuka PGRI Flores Timur yaitu di posko SMPN 1 Nubatukan dan SMPSK St. Pius. 

Sedikitnya ada 120 anak mulai dari TK hingga SMA/SMK yang mengikuti kelas tersebut.

Kelas edukasi dibuka satu paket dengan aksi Peduli Kasih PGRI Flores Timur yang mendistribusikan bantuan berupa sembako, pakaian, peralatan masak untuk para korban bencana di Pulau Lembata. 

Di posko SMPN 1 Nubatukan, ada 303 pengungsi dari Desa Lamawolo. Dan di posko SMP St. Pius menampung sekitar 200 pengungsi dari Desa Waimatan.

Maria Natalia Ana Yusti dan Susanti Skolastika Tufan, tim edukasi PGRI Flores Timur bersama sejumlah anggota lainnya, membagi peran mendampingi anak -anak dalam bermain bersama, bernyanyi, menari, melukis, mewarnai dan berbagai permainan edukasi lainnya pada dua posko pengungsian itu.

Anak-anak antusias terlibat dalam kelas edukasi. Mereka tampak sangat ceria. Momen yang paling membuat mereka senang adalah saat mendapat hadiah dari tim edukasi. Ada banyak makanan ringan dan alat permainan edukatif dibagikan tim PGRI Flores Timur, termasuk peralatan olahraga.

Alexa salah satu peserta kelas edukasi di SMPS St. Pius mengaku bahagia bermain bersama tim PGRI Flores Timur. Ia senang mendapatkan hadiah. “Saya dapat mobil besar. Senang sekali,” kata Alexa.

Anak-anak belajar melukis di kelas edukasi.

Menurut Maria Natalia, anak-anak di lokasi pengungsian memang membutuhkan pendampingan yang kontinyu, sehingga secara perlahan dapat memulihkan rasa trauma mereka.

“Mesti ada gerakan bersama untuk menciptakan kelas edukasi yang terus berlanjut pada kelompok anak -anak di lokasi pengungsian, sehingga mampu memulihkan rasa trauma mereka.Anak-anak sangat terhibur bermain bersama dan senang mendapatkan hadiah,” kata Maria.

Sementara itu, Ketua PGRI Flores Timur, Maksimus Masan Kian, mengatakan, hingga kini, pihaknya sudah mengunjungi 12 titik bencana, yakni 10 di Adonara dan dua titik di Lembata. 

“Pada setiap titik kunjungan, PGRI Flores Timur tidak sekadar memberikan donasi dalam bentuk barang konsumtif atau pakaian semata, melainkan menciptakan kelas edukasi,” katanya.

“Kita butuh gerakan bersama untuk terus terciptanya kelas edukasi bagi anak anak di lokasi pengungsian bencana sebelum mereka mendapat layanan pendidikan seperti sedia kala di sekolah,” tambahnya.

Selain membuka kelas dan menyalurkan bantuan Sembako, tim PGRI Flores Timur juga mengunjungi lokasi bencana di Kecamatan Ile Ape.

Yurgo Purab

spot_img
TERKINI
BACA JUGA