Ende, Ekorantt.com – Umat Muslim dan Katolik di Kecamatan Ndori Kabupaten Ende, NTT bergotong royong merenovasi gedung Masjid Nurul Ikhsan Maubasa. Mereka berbaur dan mengumpulkan uang dan material secara swadaya.
Perilaku bahu membahu itu dilaksanakan melalui acara ‘Minu Ae Petu‘ (minum air panas) sebagaimana tradisi dan budaya Ende-Lio untuk pengumpulan materi sumbangan.
Kegiatan tersebut dilakukan bertepatan memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021 di Maubasa-Ndori. Mereka nampak bersinergi sesuai peran tiga batu tungku yang menjadi kearifan lokal di Kabupaten Ende.
Camat Ndori, Paul Marsel Frederikus kepada Ekora NTT mengatakan, kearifan lokal dalam balutan tiga batu tungku yaitu pemerintah, tokoh adat dan tokoh agama merupakan simbol peradaban bangsa yang harus dijaga dalam bingkai keberagaman.
Kegiatan tersebut dihadiri, Kades Lia Beke, Kades Rangga Talo dan Kades Tanaroga. Turut hadir Pastor Paroki Wonda Pastor Felix Jawa dan unsur Dewan Pastoral Paroki Wonda.
“Saya bangga dan apresiasi karena umat Katolik juga mengambil bagian untuk membangun tempat ibadah saudara kita umat Muslim. Pastor paroki juga hadir. Ini bentuk toleransi yang harus terus di pupuk dan dijaga,” kata Camat Paul.
Untuk diketahui, Masjid Nurul Ikhsan Maubasa merupakan salah satu Masjid tertua di Kabupaten Ende. Masjid ini dibangun pada tahun 1911.
Panitia masih membutuhkan uluran tangan dan sumbangan para pihak donatur agar renovasi Masjid ini bisa segera selesai dan dapat digunakan.
Ansel Kaise