Guru dan Siswa SMP Negeri Werang Sikka Antusias Baca Surat Kabar Ekora NTT

Maumere, Ekorantt.com – Kepala SMP Negeri Werang, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka mengungkapkan satu-satunya surat kabar langganan sekolah sejak Januari 2021 adalah Surat Kabar Mingguan Ekora NTT.

“Teman-teman di sekolah sangat antusias dengan Surat Kabar Ekora NTT. Jika Ekora NTT tiba di sekolah baik guru maupun siswa berebutan untuk membacanya,” ujar Kepsek Modesta kepada Ekora NTT di Maumere, baru-baru ini.

Dengan berlangganan Surat Kabar Ekora NTT, kata Modesta, menjadi referensi para guru khususnya mata pelajaran Mulok, Prakarya dan Seni Budaya.

“Setelah membaca dan menemukan materi yang cocok mereka langsung berdiskusi untuk membuat perangkat pembelajaran dan bahan ajarnya,”katanya.

Profil Sekolah

iklan

Pada bagian lain perbincangan, Modesta menceritakan sejarah berdirinya SMP Negeri Werang sejak 15 Agustus 2015. Selama dua tahun awal, kata dia, jumlah siswa belum sesuai dengan yang diharapkan karena masih ada tamatan SD memilih bersekolah di luar wilayah Werang.

“Mungkin karena sekolah baru jadi masyarakat belum melihat sesuatu yang luar biasa dari sekolah, ditambah lagi kepala sekolahnya masih PLH,” katanya.

Ketika sekolah berjalan tahun ketiga dirinya dilantik bulan September 2017, siswa terus bertambah dan tidak ada lagi yang bersekolah di luar wilayah Werang.

“Dua tahun terakhir ini ada siswa dari luar wilayah kecamatan Waiblama seperti Nita, Geliting dan Waigete. Tahun pelajaran 2020/ 2021 jumlah siswa sebanyak 121 orang. Dari 121 siswa tersebut 36 siswa sudah menamatkan pendidikan terhitung tanggal 5 Juni 2021 lalu,” jelas Modesta.

Saat ini tambah Modesta memiliki kekuatan guru sebanyak 12 orang dan 1 tenaga administrasi. Dirincikan 3 orang termasuk kepala sekolah adalah ASN, 2 orang honor daerah dan 7 orang honor komite.

Ia mengakui pula sebagian besar siswa menggandrungi ekstra keterampilan khususnya kerajinan dan kesenian. Memanfaatkan bambu untuk kerajinan dan menganyam. Sedangkan untuk ekstra kesenian, seni musik (gitar, musik kampung, gong waning dan menyanyi).

“Untuk musik kampung anak-anak punya alat sendiri,” tutupnya.

Yuven Fernandez

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA