Jangan Khawatir, Fasilitas Karantina di Stadion Marilonga-Ende Nyaman Bagi Pasien Covid-19

Ende, Ekorantt.com – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Ende memastikan fasilitas karantina terpusat bagi pasien Covid-19 di Stadion Sepak Bola Marilonga nyaman dan sesuai dengan Standar Operasional Prosedural (SOP).

Saat konferensi pers di Lantai I Kantor Bupati Ende pada Selasa (6/7/2021), Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Ende, dr. Aries Dwi Lestari meminta masyarakat agar tidak panik, khawatir, dan merasa tertekan saat menjalani karantina terpusat di beberapa tempat yang sudah ditentukan pemerintah karena telah dilengkapi dengan fasilitas standar.

Selain Stadion Marilonga, pemerintah juga menyiapkan Rumah Jabatan Bupati Ende dan Balai Latihan Kerja Disnakertrans Ende sebagai tempat karantina bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala. Sementara pasien dengan gejala sedang dan berat akan menjalani isolasi terpusat di Rumah Sakit Umum Daerah Ende.

Proses karantina terpusat, kata Dokter Aries, dimaksudkan untuk memudahkan pemantauan dan pengawasan terhadap pasien Covid-19. Lebih jauh, hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Fasilitas standar yang disediakan pemerintah, kata Dokter Aries antara lain, tempat tidur, pengamanan, makan minum, pemeriksaan kesehatan, MCK, pengamanan limbah seperti sampah dan lain-lain, televisi, dispenser, dan media olahraga. Fasilitas seperti demikian, untuk mempercepat proses penyembuhan pasien covid-19.

iklan

Sejak diberlakukan kembali pada Senin (5/7/2021), terdapat 11 pasien Covid-19 telah menjalankan masa karantina di Stadion Marilonga, dengan rincian dua pasien yang memiliki riwayat perjalanan dan sembilan pasien yang merupakan tahanan Polres Ende.

Terkait 200-an pasien Covid-19 di empat kecamatan dalam kota Ende yang saat ini sedang menjalani karantina mandiri di rumah, Satgas Covid-19 telah berkoordinasi dengan aparat pemerintah kelurahan, pemerintah kecamatan, dan petugas puskesmas untuk memantau secara rutin rumah-rumah warga dimaksud. Tidak menutup kemungkinan  pasien yang tidak kondusif dan berisiko tertular akan diarahkan ke tempat karantina terpusat.

“Jadi rumah-rumah yang ada pasien Covid-19 akan ditempel tulisan bahwa rumah ini sedang ada isolasi mandiri. Tidak ada tujuan diskriminasi. Ini untuk memutus mata rantai penularan. Dalam pedoman ada pemantauan. Bisa melewati telepon, bisa WA. Jadi kalau tanpa gejala seperti itu. Kalau ada gejala ya pasti didatangi. Dikasih obat dan vitamin. Itu pedomannya,” terang dr. Aries.

TERKINI
BACA JUGA