Bangun Kesadaran Cinta Alam, YPF Gelar Edukasi Ekologi kepada Siswa SDK Tanawolo

Bajawa, Ekorantt.com – Yayasan Puge Figo (YPF) menyelenggarakan kegiatan perkemahan ekologi sehari kepada puluhan siswa Sekolah Dasar Katolik (SDK) Tanawolo, Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada pada Jumat (17/9/2021).

Divisi Ekologi YPF Desi Deratus Adven Meo menjelaskan program camping ekologi merupakan program tahunan YPF dimana siswa diberi pemahaman tentang hutan dan menjaga lingkungan.

“Ini yang dilihat oleh YPF sebagai isu urgen dan membutuhkan penanganan serius. Karena itu kami pikir harus dimulai dari usia dini sehingga cinta lingkungan menjadi habit bagi banyak orang,” jelas Adven.

Menurutnya, sebelum melaksanakan kegiatan tersebut, pihaknya melaksanakan kegiatan Pra Persari melalui edukasi ekologi bagi siswa SDK Tanawolo. Kegiatan dimaksudkan untuk menumbuh kesadaran siswa sejak dini akan manfaat lingkungan bagi kehidupan.

Pihaknya juga memberi gambaran sederhana tentang hutan, apa itu hutan, jenis-jenis hutan, apa manfaat hutan, dan perlunya melestarikan hutan. Agar siswa cepat memahami materi, tim YPF menggunakan sarana video dan game yang syarat akan pesan ekologis.

iklan

Kepala SDK Tanawolo, Margareta Maria Fatima Noy memberi apresiasi kepada YPF yang bermitra dengan sekolahnya tiga tahun terakhir. Kegiatan edukasi ekologi oleh YPF gayung bersambut dengan program kurikulum muatan lokal di sekolahnya.

Hanya menurut dia, hampir dua tahun ini kegiatan edukasi dihentikan karena pandemi Covid-19.

“Kami beryukur kegiatan bisa dilanjutkan namun tetap dengan prokes ketat. Bahkan kali ini diakhiri dengan Persari Ekologi, ini akan menambah pengalaman baru bagi siswa dalam belajar mengenal dan mencintai alam dan lingkungannya,” ungkapnya.

Menurut Margareta, kerja sama dengan YPF sejalan dengan kegiatan muatan lokal dan ekstra kurikuler di sekolahnya.

“Kita sudah masukan program ini sebagai salah satu muatan lokal. Jadi kerja sama ini kita harapkan mendatangkan manfaat bagi siswa sehingga membentuk karakter ekologis. Ada kaitan dengan kegiatan pramuka, bisa juga dengan kegiatan kerohanian,” jelas Margareta.

Sementara, Ketua Yayasan Puge Figo (YPF) Emanuel Djomba memberi apresiasi kepada SDK Tanawolo yang membuka ruang bagi YPF untuk bekerja sama dalam menumbuhkan kesadaran siswa cinta akan lingkungan dengan memacu budaya menanam.

Menurut Djomba, ini sejalan dengan visi dan misi YPF yang bergerak dalam bidang lingkungan dengan program unggulan reboisasi dan restorasi lahan kering serta konservasi.

Reboisasi menjadi salah satu divisi kerja YPF disamping divisi edukasi ekologi, divisi TAO (Tanaman Aromatik & Obat), divisi komunikasi visual dan sejumlah kegiatan lainnya.

Terkait dengan divisi edukasi ekologi, kata dia, YPF mengambil peran aktif dalam melakukan edukasi baik kepada anak sejak dini, remaja, dan dewasa. Edukasi terhadap anak diprogramkan melalui kerja sama dengan banyak lembaga pendidikan sekaligus sebagai sekolah mitra.

Dikatakan, SDK Tanawolo dan sejumlah sekolah lain telah dijadikan mitra YPF untuk menumbuhkan kesadaran ekologis anak sejak dini, ditengah rusaknya lingkungan akibat eksploitasi manusia.

Sejak lima tahun terakhir, kata Djomba, kegiatan edukasi ekologi menjadi salah satu program YPF guna menyikapi isu kerusakan lingkungan tersebut.

“Setidaknya ada enam isu lingkungan yang dijadikan tema penting dalam menumbuhkan kesadaran anak dan publik dewasa terhadap pentingnya lingkungan bagi kehidupan manusia. Enam tema itu antara lain, hutan, kebakaran hutan (kalhutla), pohon, air, pemanasan global, serta pertanian tradisional,  pertanian konvensional,” katanya.

Belmin Radho

TERKINI
BACA JUGA