Maumere, Ekorantt.com – Bung Karim (51) nelayan asal Desa Watumilok, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka ini berterimakasih kepada Kementerian Kelautan Perikanan karena melalui Program Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMU-KP) nelayan-nelayan setempat betul terbantu.
“Dengan suntikan modal ini saya bisa membeli alat tangkap berupa rumpon dimana saat turun melaut sudah ada tempat tujuan pasti untuk menangkap ikan yakni di rumpon milik saya dan sekarang hasil tangkapan semakin meningkat,” ujar Karim.
Ia pun berharap program ini terus berlanjut agar nelayan yang lain bisa mendapatkan dan merasakan manfaat dari program LPMU-KP ini.
Sementara Lusia Oktaviany Niron (43), Penyuluh Perikanan Nelayan Kecamatan Kangae kepada Ekora NTT Sabtu, (18/9/2021) mengatakan nelayan wilayah binaannya mendapat bantuan modal usaha dari Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Program LPMUKP pada Juni 2021 lalu.
“KKP bekerja sama dengan Bank BRI, BNI memberikan kredit pinjaman kepada nelayan dengan bunga kecil 2,5 % per tahun. Dengan jangka waktu pengembalian selama maksimal 5 tahun,” jelas jebolan IPB Bogor ini.
Dikatakan pula, modal tersebut nelayan pergunakan untuk membeli body, alat tangkap ikan dan rumpon.
Program LPMU-KP, tambah Lusia, sejak tahun 2018 dimana semula bantuan ini hanya diberikan kepada kelompok nelayan. Namun, seiring dengan perjalanan waktu sejak tahun 2021 KKP memberikan bantuan ini juga kepada nelayan perorangan.
“Sebagai penyuluh tugas kami membantu mensosialisasikan program ini agar lebih banyak nelayan bisa mengakses modal untuk membantu peningkatan ekonomi nelayan,” terang Lusia.
Lusia menerangkan pemberian modal usaha ini menggunakan anggunan dengan maksud agar nelayan merasa memiliki sehingga mereka benar-benar memanfaatkan modal usaha untuk usaha mereka sehingga terlihat nilai manfaatnya.
“Karena berkaca dari tahun kemarin pemerintah pusat memberikan modal usaha secara gratis namun hasilnya tidak nampak,” tutupnya.
Yuven Fernandez